Wamentan Harvick Optimis Manokwari Dapat Jadi Lumbung Pangan, Ini Alasannya

Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi pun yakin Manokwari bisa menjadi lumbung pangan.

oleh Fachri pada 03 Des 2023, 10:13 WIB
Diperbarui 03 Des 2023, 10:13 WIB
Panen Padi.
Panen raya padi di area lahan seluas 220 hektare di kampung Prafi Mulya, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Sabtu (2/12/2023). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Manokwari Beberapa daerah di Indonesia memiliki potensi untuk menjadi lumbung pangan guna mengatasi kekurangan pangan pada saat petani mengalami gagal panen atau saat musim paceklik tiiba. Salah satu daerah yang diharapkan untuk menjadi lumbung pangan Indonesia adalah Manokwari.

Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi pun yakin Manokwari bisa menjadi lumbung pangan karena luasan lahan pertanian mencapai 3000 hektare lebih dengan penduduk lebih dari 197 ribu jiwa sangat efektif berproduksi baik.

“Manokwari basis pertaniannya sangat kuat. Tentu kita ingin Manokwari ini menjadi lumbung pangan di Papua Barat, diikuti oleh daerah-daerah lainnya. Apalagi, komoditas pangan di sini cukup banyak,” ujarnya usai melakukan panen raya padi di area lahan seluas 220 hektare di kampung Prafi Mulya, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Sabtu (2/12/2023).

Di sisi lain, Harvick juga mengungkapkan bahwa ketahanan pangan berpengaruh pada kedaulatan pangan yang sudah menjadi perhatian oleh Presiden Joko Widodo.

"Meski demikian, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan harus tetap dijaga," ungkapnya.

Potensi 10 Ribu Hektare

Kementan.
Panen raya padi di area lahan seluas 220 hektare di kampung Prafi Mulya, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Sabtu (2/12/2023). (Foto: Istimewa)

Bupati Manokwari, Hermous Indou mengatakan bahwa potensi lahan di Manokwari mencapai 10 ribu hektare. Namun ia menyebut bahwa yang baru digarap mencapai sekitar 1.200 hektare.

"Kita juga berupaya mewujudkan swasembada daging dan pengembangan pisang di Distrik Tanah Rubuh sehingga perekonomian dapat meningkat," katanya.

Selain itu, Hermus menyebut, ketahanan pangan di Manokwari masih relatif stabil sampai hari ini. Ia mengatakan, telah mengeluarkan instruksi agar ada tanaman pangan yang ditanam di halaman rumah masyarakat dan setiap kampung.

"Gerakan pangan lokal dengan mengedepankan pembelian pangan di pasar-pasar khususnya pangan umbi-umbian juga dijalankan," sebutnya.

"Laju inflasi juga dikendalikan dengan gerakan pangan murah dengan 11 kali pasar murah di Kabupaten Manokwari dan 9 yang diselenggarakan Pemprov Papua Barat," jelas Hermus.

Ia pun yakin, jika semua dijalankan dan dikelola secara maksimal, Mankowari dapat melakukan swasembada pangan dalam beberapa tahun ke depan.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya