Kepala OIKN Buka Suara Alasan Investasi Asing Belum Masuk ke IKN

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono, buka suara terkait belum adanya investasi asing langsung yang masuk ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

oleh Tira Santia diperbarui 07 Des 2023, 22:08 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 22:05 WIB
bambang
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono, buka suara terkait belum adanya investasi asing langsung yang masuk ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Bambang menegaskan, pembangunan IKN akan banyak mengandalan investasi dari investor. Porsi pembiayaan IKN dari investasi pun mencapai 80 persen, dan sisanya 20 persen menggunakan APBN.

Kendati begitu, OIKN akan selektif dalam memilih investasi yang masuk ke IKN. Tujuannya, agar investasi tersebut tidak membebani keuangan negara karena pengembalian investasi yang besar.

"Yang namanya investasi itu bisa deal atau no deal. Kalau terlalu mahal saya juga enggak mau memberatkan nanti masyarakat dan negara ke depannya," kata Bambang saat ditemui di Media Center Pro Pemerintah Indonesi Maju, di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2023).

Oleh karena itu OIKN akan terus mencari investor-investor yang cocok, baik dari segi harga, dan skema pengembalian investasinya yang tidak membebani.

"Jadi, kita harus cari benar-benar harga yang paling menguntungkan. Jangan heran juga kalau ada yang enggak ketemu ya (investor asing). Tidak ketemu itu karena kita enggak mau ngobral. Nanti tiba-tiba mahal sekali kita harus angsurnya, kita tidak mau," jelasnya.

Alhasil, dalam prosesnya akan membuat diskusi yang sengit dalam menegosiasikan investasi antara Pemerintah dengan calon investor asing yang akan masuk ke IKN.

Bambang pun tak memungkiri, bahwa yang namanya investor atau pemilik modal berharap memperoleh pengembalian investasi yang besar. Maka, OIKN pun akan berhati-hati dalam menentukan investasi yang boleh masuk ke IKN Nusantara.

"Mereka (investor asing) harus melakukan visit lapangan, studi kelayakan, melihat jenis tanahnya seperti apa, itu kan perlu penyesuaian dari cost-nya mereka. Baru mereka akan hitung berapa dampaknya kepada investasi. Nanti itu akan terjadi diskusi dengan staf-staf kita di lapangan,"pungkas Bambang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


IKN Jadi Tempat Buangan PNS Gagal, Benarkah?

bambang
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono, menanggapi soal pernyataan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang mengancam akan memindahkan para aparatur sipil negara (ASN) atau PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, yang berkinerja buruk.

Menurutnya, hal itu hanya gurauan semata. Bambang memastikan IKN bukan tempat buangan untuk ASN yang berkinerja buruk. Justru, di IKN nantinya akan disediakan fasilitas yang bagus untuk ASN.

"Itu tanya ke beliau, becanda kali. (IKN jadi tempat buangan) ya enggaklah. Kita pengen yang pindah itu nanti bilang 'eh pindah itu asik lho'. Kan nanti kita berikan semua fasilitas nanti," kata Bambang saat ditemui di Media Center Pro Pemerintah, di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2023).


Daftar Kebutuhan PNS

bambang
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain, itu kata Bambang, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi juga turut menyiapkan daftar kebutuhan yang dibutuhkan ASN di IKN.

"Tidak hanya dari kami, tapi Kemen PAN RB juga sedang menyiapkan apa-apa saja yang akan diberikan ke ASN yang pindah," ujarnya.

OIKN pun menjamin bahwa fasilitas yang disediakan untuk ASN akan lengkap, mulai dari rumah sakit, tempat pendidikan, hingga restoran dan lainnya.

"Kami sendiri bertekad yang pindah itu memang fasilitasnya bagus, jangan sampai fasilitasnya gak ada. Jadi, makannya kita pengen sekali begitu ada yang pindah itu sudah ada rumah sakitnya, tempat pendidikan yang baik kalau mereka bawa anak-anak, kemudian ada tempat kalau mereka hangout gitu kan sore-sore ngopi, cari pecel lele, bakso, segala macem ada," jelas Bambang Susantono.

Oleh karena itu, Pemerintah memberikan keistimewaan kepada para ASN yang terpilih dan bersedia menjadi Pioneer pindah ke IKN dengan memberikan banyak fasilitas.

"Tentu kebutuhan sehari-hari itu kami akan coba untuk sediakan untuk mereka yg pindah dan menjadi pioneer, kita bilang mereka (ASN duluan pindah ke IKN Nusantara) Pioneer," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya