Indonesia Terpilih jadi Ketua Bersama Aliansi Mangrove Sedunia

Mangrove Alliance for Climate (MAC) merupakan organisasi 34 negara di dunia, dengan kawasan mangrove yang berkontribusi 70 persen dari total mangrove dunia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Des 2023, 13:10 WIB
Diterbitkan 11 Des 2023, 13:10 WIB
Erick Thohir.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir mengungkapkan bahwa Indonesia mendapat kepercayaan untuk menjadi Ketua Bersama Aliansi Mangrove untuk Iklim. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mendapat kepercayaan untuk menjadi Ketua Bersama Aliansi Mangrove untuk Iklim atau Mangrove Alliance for Climate (MAC).

Kabar tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim sekaligus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Terpilihnya Indonesia menjadi ketua bersama MAC saat melaksanakan lawatan ke Dubai, Uni Emirat Arab, berkaitan dengan Konferensi Para Mitra ke – 28 atau COP28.

Saat itu, Erick Thohir menghadiri pertemuan tingkat menteri negara-negara yang tergabung dalam MAC.

Sebagai informasi, Mangrove Alliance for Climate (MAC) merupakan organisasi serius berisikan 34 negara di dunia, dengan kawasan mangrove yang berkontribusi 70 persen dari total mangrove dunia.

Erick Thohir menyampaikan, sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar Indonesia dipilih sebagai Ketua Bersama MAC.

"Indonesia dan UAE bersama 34 negara lainnya menunjukkan kepedulian dan komitmen untuk restorasi dan konservasi mangrove, yang mencakup 70 persen dari area mangrove seluruh dunia," kata Erick Thohir, dikutip dari rilis resmi, Senin (11/12/2023).

Adapun kesepakatan lainnya antara UAE dan Indonesia untuk mendirikan International Mangrove Research Center (IMRC) di Bali.

IMRC ini ditargetkan menjadi laboratorium mangrove terbesar di dunia, sebagai wadah kerja sama internasional untuk meningkatkan kapasitas dengan pertukaran pakar, dan penelitian bersama.

"Tentu semua upaya ini demi mewujudkan masa depan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang," tutur Erick Thohir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bos IMF Puji Jokowi: Apa yang Dilakukan Indonesia ke Mangrove Adalah Hal yang Indah

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Dok: Twitter @KGeorgieva

Perubahan iklim menjadi tantangan seluruh dunia, Indonesia pun menggunakan segala cara untuk mengatasinya. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengatasiperubahan iklim.

Hal ini pun mendapat apresiasi dari Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva. Ia memuji kemampuanJokowi dalam mengatasi dampak perubahan iklim melalui rehabilitasi hutan mangrove.

"Apa yang dilakukan Indonesia untuk memulihkan hutan bakau. Mangrove adalah hal yang indah," ujar Kristalina dalam acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/8).

Dia menjelaskan, bahwa mangrove memiliki peran penting dalam melindungi wilayah pesisir dari abrasi. Selain itu, hutan mangrove juga mempunyai kemampuan untuk menyerap karbon lebih tinggi dibandingkan hutan tropis.

"Mereka (mangrove) adalah perlindungan terhadap badai. Kawasan ini menciptakan lebih banyak potensi perikanan dan merupakan sumber karbon," bebernya.

Terlebih, lanjut Kristalina, sejumlah negara pesisir terancam tenggelam akibat kenaikan permukaan air laut yang disebabkan oleh perubahan iklim. Salah satunya Indonesia.

"Indonesia terkena dampak parah dari bencana alam kenaikan permukaan air laut," ucapnya.

Oleh karena itu, dia mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk terus melakukan rehabilitasi hutan mangrove. Menurutnya, upaya yang dilakukan pemerintah tersebut perlu didukung oleh dunia usaha untuk mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim global.

"Dan kita tahu bahwa di alam liar, kebakaran hutan adalah tren yang semakin dramatis seiring dengan meningkatnya suhu akibat perubahan iklim," pungkasnya.


Indonesia Punya Hutan Mangrove Terluas di Dunia 3,36 Juta Hektare

Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo melakukan aksi tanam mangrove di Jakarta. (Istimewa)
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo melakukan aksi tanam mangrove di Jakarta. (Istimewa)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia yaitu 3,36 juta hektare. Hal tersebut kata dia memiliki potensi yang baik.

"Indonesia ini memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia 3,36 juta hektare. Itu kurang lebih 20% dari total hutan mangrove yang ada di dunia. Artinya kita memiliki sebuah kekuatan dalam potensi hutan mangrove," kata Jokowi usai melakukan penanaman mangrove di Pantai Setotok, Batam, Selasa (28/9).

Sehingga Jokowi meminta agar hutan mangrove bisa dijaga, dirawat, hingga terus dilakukan rehabilitasi jika ada yang rusak. Sebab kata dia dengan adanya hutan mangrove dapat memiliki dampak yang baik, mulai dari memperbaiki ekosistem hingga mengurangi abrasi air laut.

"Karena hutan mangrove ini selain memperbaiki ekosistem di pesisir pantai, kemudian mengurangi abrasi dari air laut, yang paling penting adalah habitat disekitar mangrove juga terjaga dengan baik dan sangat mengurangi emisi karbon yang ada dibandingkan hutan-hutan tropis di darat," ungkapnya.

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim
Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya