E-commerce Ini PHK Massal 1.650 Karyawan

Wayfair mengungkapkan akan melakukan PHK terhadap 1.650 karyawannya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Jan 2024, 12:14 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2024, 12:14 WIB
PHK
Ilustrasi: PHK Karyawan (Sumber: IEEE Spectrum)

Liputan6.com, Jakarta Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kini melanda perusahaan e-commerce di Amerika Serikat, Wayfair.

Dikutip dari CNN Business, Senin (22/1/2024) Wayfair mengungkapkan akan melakukan PHK terhadap 1.650 karyawannya, atau memangkas 13 persen dari tenaga kerja globalnya, ketika ritel digital itu berjuang untuk pulih setelah keberhasilannya di tengah pandemi COVID-19.

CEO Wayfair Niraj Shah, yang baru -baru ini menjadi viral karena memberi tahu karyawannya untuk bekerja lebih keras, mengatakan dalam sebuah surat terbuka yang bahwa perusahaan telah "secara berlebihan dalam perekrutan selama periode ekonomi yang kuat.

Dia merujuk pada tahun 2020 ketika belanja online melonjak di AS, sehingga memicu "gelombang dramatis" dalam permintaan yang menggandakan penjualan Wayfair menjadi USD 18 miliar.

"Saya percaya kita harus tetap fokus sebagai perusahaan tentang apa yang dapat dicapai oleh tim kecil yang berkomitmen," tulis Shah.

"Dalam banyak hal, memiliki terlalu banyak orang hebat lebih baik daripada memiliki terlalu sedikit," ujarnya.

Hampir 20 persen dari karyawan yang terdampak PHK berada di tiap divisi perusahaan, dengan total pengurangan pekerja Wayfair sekitar USD 280 juta per tahun.

Semua pekerja akan menerima email pada hari Jumat tentang masa depan mereka dengan perusahaan dan pesangon akan ditawarkan kepada mereka yang terkena dampak, jelas Wayfair keterangannya.

Perusahaan yang berbasis di Boston itu memiliki sekitar 14.000 karyawan pada tahun 2023. Saham Wayfair (W) melonjak hampir 16 persen dalam perdagangan premarket.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bisnis Wayfair Terdampak Pengalihan Pengeluaran Konsumen

Ilustrasi PHK atau Berhenti Kerja. Foto: Unsplash/ Scott Graham
Ilustrasi PHK atau Berhenti Kerja. Foto: Unsplash/ Scott Graham

Bisnis e-commerce Wayfair telah berkembang di awal pandemi, ketika permintaan untuk furnitur megah dan peningkatan dekorasi rumah lainnya sangat pesat sehingga mendorong permintaan namun menyebabkan penundaan pengiriman yang panjang.

Tapi maju cepat empat tahun dan gambarnya terlihat sangat berbeda sekarang.

Inflasi telah mendorong harga tinggi, dan pembeli berpenghasilan menengah telah menarik kembali pembelian untuk fokus pada pembayaran kebutuhan seperti bahan makanan, gas, dan biaya sewa.

Pelanggan yang lebih kaya juga telah mengalihkan pengeluaran dari furnitur dan barang -barang lainnya ke perjalanan dan jasa, tarif hipotek tetap tinggi, di sisi lain memotong permintaan untuk rumah baru.


Perusahaan Pemasok Otomotif Bosch PHK Massal 1.200 Karyawan

Bosch hadir di CES 2024, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. (Bosch)
Bosch hadir di CES 2024, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. (Bosch)

Pemasok otomotif dan perkakas asal Jerman, Bosch dikabarkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 1.200 karyawannya di divisi pengembangan perangkat lunak pada akhir tahun 2026.

Juru bicara perusahaan telah membenarkan kabar PHK di Bosch yang sebelumnya muncul laporan di media Jerman, Handelsblatt.

Mengutip Channel News Asia, Jumat (19/1/2024) juru bicara Bosch mengatakan pembicaraan mengenai PHK dengan perwakilan karyawan belum dimulai, merujuk pada usulan pemutusan hubungan kerja seperti yang direncanakan tetapi belum rampung.

Sebelumnya, Handelsblatt melaporkan bahwa alasan utama dilakukannya PHK di Bosch, yang mencakup 950 pengurangan layanan di Jerman, adalah pengembangan sistem mengemudi otomatis yang jauh lebih lambat dari perkiraan.

"Perekonomian yang lemah dan inflasi yang tinggi, antara lain disebabkan oleh kenaikan harga energi dan komoditas, saat ini memperlambat transisi," kata pihak Bosch dalam sebuah pernyataan.

Karyawan divisi yang terkena dampak telah diberitahu kemarin sore tentang rencana tersebut, menurut keterangan juru bicara perusahaan.

Diwartakan sebelumnya, produsen kendaraan asal Amerika Serikat, General Motors juga berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK massal terhadap sekitar 1.300 karyawannya di Michigan mulai awal 2024.

PHK di General Motors terjadi seiring produksi yang segera mencapai tahap akhir. Diketahui, karyawan General Motors termasuk 945 pekerja di Orion Assembly yang membuat model Chevrolet Bolt, akan mengakhiri produksi setelah tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya