Kembangkan Panas Bumi, Tanzania Contek PLN

PT PLN Indonesia Power (PLN IP) membantu Tanzania Electricity Supply Co Ltd (Tanesco) dalam mengembangkan panas bumi untuk memenuhi kebutuhan listrik

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 31 Jan 2024, 13:45 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2024, 13:45 WIB
Ilustrasi pembangkit listrik panas bumi
PT PLN Indonesia Power (PLN IP) membantu Tanzania Electricity Supply Co Ltd (Tanesco) dalam mengembangkan panas bumi untuk memenuhi kebutuhan listrik

Liputan6.com, Jakarta PT PLN Indonesia Power (PLN IP) membantu Tanzania Electricity Supply Co Ltd (Tanesco) dalam mengembangkan panas bumi untuk memenuhi kebutuhan listrik dan mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE).

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha mengatakan, fasilitas pengembangan energi panas bumi di PLTP Gunung Salak yang dioperatori PLN Indonesia Power dijadikan rujukan Tanesco untuk mengembangkan energi panas bumi.

"PLTP Gunung Salak telah dijadikan acuan fasilitas pengembangan panas bumi sebagai tindaklanjut dari kerja sama antara PT PLN (Persero) dengan TANESCO dalam bisnis kelistrikan yang reliable dan sustainable di Tanzania," kata Edwin, Rabu (31/1/2024).

Dalam kerjasama ini TANESCO akan mempelajari langkah transformasi bisnis yang dilakukan PLN Indonesia Power, sehingga bisa diadopsi oleh BUMN Kelistrikan Tanzania tersebut untuk membuat sistem kelistrikan di Afrika Timur, khususnya Tanzania lebih reliable dan sustainable.

Untuk diketahui, TANESCO, menggunakan berbagai sumber energi, termasuk pembangkit listrik tenaga air, panas, dan gas.

Jadi Rujukan

Edwin mengungkapkan, PLTP Gunung Salak ini dijadikan rujukan TANESCO karena keunggulan dari Unit Pembangkit yang mensuport sistem kelistrikan Istana Presidenan di Bogor.

Selain telah mendapatkan Penghargaan Proper Emas, PLTP Gunung Salak juga menjalankan program beyond kWh melalui perdagangan karbon menggunakan VCUs atau Voluntary Carbon Unit.

"Ditetapkannya PLN Indonesia Power sebagai acuan TANESCO menjadi suatu kebanggaan tersendiri sebagai salah satu subholding PT PLN (Persero) terbesar dengan kapasitas 21.08 GW (gigawatt)," papar Edwin.

 


Net Zero Emission

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), emiten anak usaha Pertamina yang bergerak dalam sektor panas bumi, membukukan kenaikan laba bersih perusahaan sebesar 49,7 persen dibanding tahun 2021.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), emiten anak usaha Pertamina yang bergerak dalam sektor panas bumi, membukukan kenaikan laba bersih perusahaan sebesar 49,7 persen dibanding tahun 2021.

Kerjasama ini juga untuk mencapai cita-cita bersama menuju Net Zero Emission (NZE), dalam hal continuous improvement and the adoption of best practices berkontribusi pada keberlanjutan produksi energi panas bumi.

Adapun pemanfaatan energi panas bumi yang dilakukan PLN IP melalui pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) mencapai 575 MW. Dari jumlah 575 MW tersebut, PLN Indonesia Power berkontribusi sebesar 24 persen dari total energi panas bumi dalam sistem kelistrikan Indonesia.

Managing Director - Eng Tanesco Boniface Gissima Nyamohanga mengaku takjub dengan sistem pengoperasian yang dilakukan oleh PLN. Terlebih dengan adanya Virtual Power Plant yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran Pembangkit Listrik Panas Bumi secara digital.

"Ke depannya kami juga akan mengembangkan sistem yang serupa di Tanzania serta kami juga ingin bertukar expertise dalam pengembangan sistem ini. Selain itu kami mengucapkan terima kasih karena sudah diajak untuk berkeliling di pembangkit yang hijau dan bersih ini," tutur Boniface.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya