Soal Penyaluran BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah, Pertamina Patra Niaga Pastikan Dilakukan Secara Transparan

Pertamina secara berkelanjutan akan memonitor dan mengevaluasi proses distribusi subsidi energi. Inovasi juga akan terus dilakukan dan tujuannya agar subsidi energi tepat sasaran, guna membantu daya beli masyarakat dan produktivitas pelaku usaha kecil.

oleh stella maris diperbarui 15 Mar 2024, 23:07 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2024, 23:04 WIB
Pertamina Patra Niaga
Penyaluran BBM bersubsidi sesuai kuota pemerintah dilakuakan oleh Pertamina Patra Niaga/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, memastikan distribusi energi bersubsidi di ini dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau. Hal itu dijalankan berdasarkan pada SK Kepala BPH Migas No. 89/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023 dan Kepmen ESDM No. 446.K/MG.05/DJM/2023.

Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah. Bahkan pihaknya melakukan inovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran, melalui program digitalisasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyaluran yang Transparan

Pertamina Patra Niaga
Sejak bergulir di 1 Januari lalu, tercatat 31 juta NIK sudah melakukan transaksi dengan total lebih dari 495 juta tabung LPG 3Kg. 85% dari total transaksi ini tercatat untuk konsumen Rumah Tangga, dan 15% sisanya merupakan UMKM serta petani dan nelayan sasaran/Istimewa.

Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyediakan data penyaluran BBM dan LPG bersubsidi yang transparan. Hal tersebut, kata Riva menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat. 

Lebih lanjut Riva menjelaskan, bahwa subsidi Tepat JBT Solar juga sudah diuji coba sejak 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Juli 2023. Sepanjang 2023, hampir 14 juta KL transaksi Solar sudah tercatat secara digital, dengan rincian yaitu sebanyak 92% merupakan penyaluran ke kendaraan dan 8% sisanya kepada usaha perikanan, usaha pertanian, UMKM, dan layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan BNPB.  

Untuk LPG 3 Kg, sejak Januari lalu juga sudah diwajibkan masyarakat menunjukkan KTP untuk kemudian NIK-nya akan di cek melalui Merchant Apps Pertamina (MAP) di Pangkalan sebelum dapat membeli LPG bersubsidi. 248 ribu lebih Pangkalan di 411 Kota dan Kabupaten yang sudah konversi kini sudah siap melayani Subsidi Tepat LPG 3 Kg.

Sejak bergulir di 1 Januari lalu, tercatat 31 juta NIK sudah melakukan transaksi dengan total lebih dari 495 juta tabung LPG 3Kg. 85% dari total transaksi ini tercatat untuk konsumen Rumah Tangga, dan 15% sisanya merupakan UMKM serta petani dan nelayan sasaran. 


Proses Distribusi Dipantau Secara Real Time

Selain Subsidi Tepat, Riva mengatakan Pertamina Patra Niaga saat ini bisa mengakses Pertamina Integrated Enterprise Data & Command Center (PIEDCC). Didukung dengan digitalisasi di Fuel dan LPG Terminal serta digitalisasi SPBU, Riva mengatakan saat ini proses distribusi hingga stok di SPBU dan Pangkalan LPG dapat dipantau secara real time.

"Jadi selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi agar selalu tersedia. Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi di setiap kegiatan masyarakat termasuk ke wilayah pelosok," kata Riva. 

Senada dengan Riva, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa inovasi yang dilakukan Pertamina Patra Niaga, untuk memastikan tugas pemerintah kepada Pertamina untuk mendistribusikan subsidi energi dapat diterima oleh kelompok masyarakat yang tepat.

"Pertamina secara berkelanjutan akan memonitor dan mengevaluasi proses distribusi subsidi energi. Inovasi akan terus dilakukan. Semua ini tujuannya agar subsidi energi tepat sasaran yang kemudian dapat membantu daya beli masyarakat dan produktivitas pelaku usaha kecil," kata Fadjar.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengecek langsung ke sosial media @ptpertaminapatraniaga serta menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya