Mau Selamat saat Dihisab di Hari Kiamat? Ini Kuncinya dari Buya Yahya

Saat Yaumul Hisab tentu saja setiap insan ingin selamat dan termasuk golongan ahli surga. Jika ingin selamat, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengungkap kuncinya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 03 Jul 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2024, 13:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Foto: staialbahjah.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia akan dikumpulkan saat hari kiamat di Padang Mahsyar dan akan diperlihatkan catatan amalnya selama di dunia. Amal baik dan buruk akan diketahui kala itu. Beruntunglah bagi mereka yang selama di dunianya tercatat sebagai manusia yang getol beramal saleh.

Selanjutnya, seluruh amal manusia akan dihitung pada Yaumul Hisab dan timbang saat Yaumul Mizan. Perbuatan manusia selama di dunia akan dibalas pada Yaumul Jaza. Nantinya manusia akan dimasukkan ke surga atau neraka.

Berkaitan dengan hari hisab, amal yang pertama kali dihisab di hari kiamat adalah sholat. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW. Berikut hadisnya.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi…” (H.R. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i)

Saat Yaumul Hisab tentu saja setiap insan ingin selamat dan termasuk golongan ahli surga. Jika ingin selamat, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengungkap kuncinya.

Apa kunci selamat saat dihisab di hari kiamat menurut Buya Yahya? Simak penjelasannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Menerima Buku Amal

[Bintang] Fenomena Terompet Sangkakala & Ramalan-Ramalan Gagal Soal Kiamat
Ilustrasi kiamat | via: theengsi.blogspot.com

Sebelum membahas kunci selamat dihisab di hari kiamat, Buya Yahya lebih dulu menjelaskan bahwa saat Yaumul Hisab manusia akan mendapatkan satu buku catatan amal.

Buku yang dibagikan ke setiap hamba itu berisi catatan lengkap seluruh amal perbuatan yang telah dilakukannya selama hidup di dunia.

Cara manusia menerima buku catatan amal saat Yaumul Hisab berbeda-beda. Ada yang menerima dengan tangan kanan kanan dan ada pula dengan tangan kiri.

Orang yang menerima kitab catatan amal dengan tangan kanan akan bahagia. Ia dihisab dengan mudah dan menjadi golongan orang beriman yang akan masuk ke surga-Nya.

“Di saat diletakkan di tangan kanannya dia senang. Oh tempatku di surga nanti. Semoga itu kita semuanya,” kata Buya Yahya sebagaimana dikutip dari YouTube Buya Yahya, dinukil pada Selasa (2/7/2024).

Sementara, orang-orang kafir dan munafik akan menerima catatan amalnya dengan tangan kiri. Dalam QS. Al-Haqqoh ayat 25-29, mereka merasa lebih baik catatan amal itu tidak diberikannya ketimbang menerima dengan tangan kiri.

“Di saat dia mengambil dengan tangan kirinya mukanya langsung hitam, karena sudah takut bahwa dia ini menjadi orang yang sengsara,” kata Buya Yahya.


Kunci Selamat di Yaumul Hisab

Ilustrasi hari akhir, kiamat
Ilustrasi hari akhir, kiamat. (Image by kjpargeter on Freepik)

Buya Yahya menuturkan, keadaan di Yaumul Hisab sangat menyeramkan. Penerimaan kitab catatan amalnya akan menentukan apakah ia termasuk golongan orang beriman atau kafir.

Meski menyeramkan, bagi orang yang mengetahui kunci selamat di Yaumul Hisab tak perlu khawatir. Lantas, apa kuncinya?

Menurut Buya Yahya, kunci selamat di Yaumul Hisab adalah menyiapkan amalnya dengan baik selama di dunia. Jika banyak amal baik yang dikerjakan, ia akan mudah melewati Yaumul Hisab.

“Asalkan orang menyiapkan di saat mati dengan amal baik dan sebagainya, maka setelah itu akan enteng semuanya,” kata Buya Yahya. 

Oleh karena itu, kata Buya Yahya, selama masih hidup di dunia perlu mewaspadai apakah perbuatan yang dikerjakan termasuk amal baik atau tidak.

“Kalau orang punya banyak dosa, Allah Mahakasih, kalau bertaubat dan menyesali kesalahannya maka ketahuilah orang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak pernah berdosa,” tandasnya.

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya