Impor Daging Sapi hingga Bawang Putih, ID Food Tunggu Restu 2 Menteri

Ada 4 komoditas yang jadi penugasan pemerintah untuk ID food untuk diimpor. Yakni, sapi hidup, daging sapi beku asal Brazil, gula kristal mentah, dan bawang putih.

oleh Arief Rahman H diperbarui 20 Mar 2024, 16:45 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2024, 16:45 WIB
Pedagang Daging Musiman Menjamur
Pembeli memilih daging kerbau dan sapi yang dijual di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Holding BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food masih menunggu restu impor daging sapi beku dari Brazil hingga bawang putih. Sehingga kedatangannya tak bisa direalisasikan sebelum lebaran 2024.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan menyampaikan ada 4 komoditas yang jadi penugasan pemerintah. Yakni, sapi hidup, daging sapi beku asal Brazil, gula kristal mentah, dan bawang putih. 

Namun, baru sapi hidup yang proses impornya sudah berjalan. Sementara, 3 komoditas lainnya masih menunggu restu dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Nah untuk gula kristal mentah dan bawang putih, serta daging sapi Brazil pada saat kita dapat penugasan, kan memang ada beberapa syarat administrasi seperti rekomendasi Kementan kemudian persetujuan impor dari Kemendag, ini yang sekarang sedang diproses sebentar lagi akan keluar," jelas Frans dalam Konferensi Pers di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Dia mengatakan, hal ini yang melandasi ketiga komoditas tadi belum bisa masuk menjelang Lebaran. Namun, dia memprediksi realisasinya bisa dilakukan selepas Idul Fitri.

"Jadi ini memang yang kenapa kita tidak bisa ngejar lebaran," ucapnya.

Diketahui, ID Food mendapat penugasan impor 92.000 ton gula kristal mentah sepanjang 2024 ini, target kedatangannya dimulai April 2024. Kemudian, 20.000 ton daging sapi beku dari Brazil, awal kedatangan di April 2024. 

Serta bawang putih sebanyak 20.000 ton untuk 2024 ini. Sementara itu, 20.000 ekor sapi hidup sudah mulai didatangkan pada Maret 2024 ini.

Stok Bisa Digeser Tahun Depan

Harga Sejumlah Bahan Pangan Mulai Merangkak Naik
Harga daging sapi murni berada dikisaran Rp134.870 per kilogram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, Frans berharap kuota impor tadi bisa di carry over sebagian pada 2025 mendatang. Tujuannya sebagai langkah antisipasi terhadap kebutuhan tahun depan.

"Kadang-kadang memang karena keputusan itu ada rakortas di awal tahun, yang ktia harapkan untuk antisipasi kedepan bagaimana kita bisa carry sebagian stok dari tahun ini ktia bawa ke tahun depan," jelasnya.

Selain penugasan, Frans menyebut upaya pemenuhan stok sebagian komoditas akan tertolong oleh bantuan pinjaman murah dari Bank BUMN. 

"Jadi tidak berfokus pada penugasan tetapi memang kemampuan ktia ditambah pendanaan murah dari Himbara akan membantu kita untuk bisa menyiapkan minimum stock yang akan kita carry," pungkasnya.

2.350 Sapi Impor Masuk Sebelum Lebaran

20160209-Pelabuhan Tanjung Priok Kedatangan 500 Ekor Sapi Asal NTT-Jakarta
Petugas memeriksa kondisi sapi yang baru saja tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (9/2). Kementerian Pertanian RI mendatangkan sebanyak 500 ekor sapi asal NTT diangkut dengan kapal khusus ternak Camara Nusantara I. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Holding BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food akan mendatangkan sapi hidup yang diimpor dari Australia. Jumlahnya mencapai 2.350 ekor yang dijadwalkan datang sebelum Lebaran 2024 ini.

 

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan menyampaikan impor sapi menjadi penugasan dari pemerintah. Secara kuota, ID Food diminta mendatangkan 20.000 ekor sapi sepanjang 2024 ini.

 

“Ada penugasan penyediaan sapi hidup 20.000 ekor sepanjang tahun. Di mana, sebelum Lebaran ini akan masuk 2.350 ekor sapi dari Australia,” ungkap Frans dalam Konferensi Pers di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

 

Dia mengatakan adanya impor sapi hidup ini untuk memenuhi kebutuhan daging segar dalam negeri. Salah satunya, kebutuhan menjelang Lebaran 2024.

 

Untuk memenuhi hal tersebut, Frans meminta Kementerian Pertanian untuk membolehkan sebagian sapi untuk dipotong lebih dahulu. Alhasil disetujui sebanyak 500 ekor sapi bisa dipotong usai tiba di Indonesia.

 

“Kementerian Pertanian sudah setuju sapi-sapi yang tiba 500 ekor bisa kita sembelih untuk nanti bantu ketersediaan daging segar. Dari 2.350 ekor itu kurang lebih ada 25 persen yang memang layak potong,” Frans.

 

Selain dari sapi hidup, Frans mengatakan pihaknya juga dapat tugas untuk melakukan impor daging beku dari Brazil. Besarannya ditetapkan 20.000 ton.

 

“Frozen dari Brasil ada waktu untuk mengadakan itu selama dua bulan. Jadi datang setelah Lebaran. Mungkin April atau Mei 2024,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya