Kantor Pusat Petrokimia Gresik Rusak Akibat Gempa Tuban, Tapi Struktur Bangunan Aman

Pada saat terjadi gempa, sebagai bagian dari implementasi prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), seluruh karyawan Petrokimia Gresik dievakuasi dan dikumpulkan di titik aman yang telah ditentukan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Mar 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2024, 11:30 WIB
Petrokimia Gresik
Petrokimia Gresik terus menciptakan masa depan baru dengan mengoptimalkan green industry dan kepuasan pelanggan. Komitmen tersebut dapat dilihat dari inovasi-inovasi Petrokimia Gresik yaitu Internal Supply Chain Excellence (ISCE), High Efficiency Low Emission Eco-System, dan Phonska Alam yang baru-baru ini berhasil mendapatkan prestasi di ajang Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) di Bontang, Kalimantan Timur. (Dok. Petrokimia Gresik)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa dengan magnitudo 6,5 mengguncang, Tuban, Jawa Timur, pada Jumat 22 Maret 2024. Pusat gempa berada pada koordinat 5,76 Lintang Selatan (LS), 112.33 Bujur Timur (BT) atau 130 km Timur Laut Tuban, Jawa Timur.

Dampak dari gempa tersebut membuat bangunan PT Petrokimia Gresik rusak tetapi kerusakan tersebut minor dan struktur bangunan masih tetap aman untuk digunakan. Selain itu, gempa Tuban ini tidak mengakibatkan korban jiwa atau luka.

Direktur Utama (Dirut) PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo menjelaskan, tidak ada korban jiwa ataupun korban luka akibat gempa yang terjadi di Laut Jawa dengan magnitudo 6 pada Jumat.

 

"Perlu kami informasikan bahwa tidak ada korban jiwa ataupun korban luka dari kejadian gempa ini," ujar Dwi dikutip dari Antara, Sabtu (23/3/2024).

 

Pada saat terjadi gempa, sebagai bagian dari implementasi prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), seluruh karyawan dievakuasi dan dikumpulkan di titik aman yang telah ditentukan.

Pada saat ini tim Petrokimia Gresik tengah melakukan pengecekan aset secara keseluruhan sebagai langkah mitigasi risiko operasional perusahaan.

Keramik Rusak

Menurut Dwi, gedung kantor pusat PT Petrokimia Gresik terdapat kerusakan pada lapisan luar keramik yang kemungkinan terjadi akibat gempa.

Namun demikian, untuk struktur utama bangunan telah dinyatakan aman melalui pengecekan yang dilakukan oleh Departemen Inspeksi Teknik dan pihak B4T (inspektorat eksternal).

"Sebagai Objek Vital Nasional, operasional pabrik tetap berjalan sebagaimana mestinya," kata Dwi.

Untuk mengantisipasi gempa susulan, Petrokimia Gresik menugaskan tim untuk siaga dan secara aktif memonitor kondisi operasional pabrik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gempa Magnitudo 6,5 Kembali Guncang Tuban, Getarannya Terasa hingga Jakarta

Gempa Susulan Tuban
Gempa susulan berkekuatan Magnitudo 6,5 berpusat di 130 km timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur. (Sumber Foto: BMKG)

Gempa kembali mengguncang, Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (22/3/2024). Kali ini kekuatan gempa Tuban yang terjadi pada pukul 15.52 WIB lebih besar dari sebelumnya, yaitu magnitudo 6,5.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 5,76 Lintang Selatan (LS), 112.33 Bujur Timur (BT) atau 130 km Timur Laut Tuban, Jawa Timur.

Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 kilometer. BMKG menegaskan, gempa tidak berpotensi tsunami dan masyarakat di minta untuk berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.

Tak hanya di Tuban dan sekitarnya, gempa ini juga dirasakan sejumlah masyarakat di Jakarta. "Saya sedang duduk di lantai 4, tiba-tiba terasa meja, laptop, dan kursi bergerak kencang. Teman-teman juga merasakan, terutama yang ada di lantai 5," ujar Aji, seorang pekerja swasta di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.


Gempa Tuban Sebelumnya

Sebelumnya, gempa Magnitudo 6 dengan pemutakhiran M5,9 mengguncang wilayah Tuban Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), pukul 11.22.45 WIB. BMKG menyebutkan, gempa berlokasi pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah TimurLaut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," katanya.

Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI, Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI 

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," katanya.

Daryono mengatakan, hingga pukul 13.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 8 kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar M5,3 dan terkecil M3,2.

"Masyarakat diimbau tetap tenang, tetap beraktivitas seperti biasa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Tetap beraktivitas seperti biasa di pantai dan laut," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya