Erick Thohir Dorong Bio Farma dan MSD Buat Vaksin Anti Kanker Serviks

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pertemuan bersama President Human Health International MSD (Merck, Sharp & Dohme) di Kementerian BUMN, Selasa (4/6). MSD merupakan perusahaan farmasi terkemuka berskala internasional.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Jun 2024, 20:20 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 20:20 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengumpulkan 42 direksi dari lembaga-lembaga dana pensiun (Dapen) di lingungan BUMN. (Dok Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir mengumpulkan 42 direksi dari lembaga-lembaga dana pensiun (Dapen) di lingungan BUMN. (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pertemuan bersama President Human Health International MSD (Merck, Sharp & Dohme) di Kementerian BUMN, Selasa (4/6). MSD merupakan perusahaan farmasi terkemuka berskala internasional.

"Hari ini saya menerima kedatangan Joe Romanelli, President Human Health International dari perusahaan farmasi internasional, MSD (Merck, Sharp & Dohme) di Kementerian BUMN," ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/6)

Erick mengungkapkan isi pertemuan tersebut terkait rencana kolaborasi Biofarma bersama MSD untuk pembuatan vaksin Human Papillomavirus (HPV). Vaksin HPV merupakan vaksin yang mampu mencegah kanker serviks.

"Kami berbicara tentang keberlanjutan dan penguatan kolaborasi di Indonesia dalam pembuatan vaksin Human Papillomavirus (HPV)," ujar Erick.

Dia mendorong Bio Farma sebagai BUMN klaster Kesehatan berkomitmen untuk memproduksi vaksin dalam negeri bersama dengan MSD. Kerja sama ini untuk memberantas virus kanker serviks yang sering dialami oleh kaum perempuan di Indonesia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebut, biaya kesehatan untuk menanggung pengobatan penyakit kanker serviks mencapai Rp4,5 triliun per tahun. Penyebab utama kanker serviks sendiri akibat infeksi Human Papilloma Virus atau dikenal sebagai virus HPV 

"Saya mencatat ada Rp4,5 triliun dana yang harus dikeluarkan untuk mengobati kanker serviks Indonesia," ujarnya di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/8).

Dante mengungkapkan, kanker serviks sendiri menempati urutan kedua jenis kanker penyebab kematian di Indonesia. Adapun, urutan pertama masih ditempati oleh kanker payudara.

"Di Indonesia menduduki peringkat kedua,  ada 36.000 kasus (kanker serviks) baru setiap tahunnya, 36.000 kasus, dan 21.000 kematian setiap tahunnya," ungkap Dante.

Untuk itu, pemerintah terus mendorong perluasan akses terhadap vaksin HPV di Indonesia melalui Program Imunisasi Nasional berbasis sekolah mulai bulan Agustus 2023. Ditargetkan sebanyak 2,9 juta anak usia kelas 5 sampai 6 SD anaknya memperoleh vaksin pencegah kanker serviks tersebut.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


BUMN Bio Farma Latih 10 Peneliti Negara OKI Soal Teknologi Pembuatan Vaksin

Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Bio Farma bersama Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi penerima 10 peneliti dari delapan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Organisation of Islamic Cooperation (OIC) untuk belajar mengenai teknologi pembuatan vaksin.

“Pelatihan ini adalah serangkaian yang diselenggarakan oleh kita untuk membawa negara-negara OKI agar mereka mempunyai kemampuan atau kapasitas dalam memproduksi vaksin,” kata Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka dikutip Selasa (19/9/2023).

Adapun peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari negara anggota OKI. Mereka terdiri atas satu orang asal Iran, satu orang asal Malaysia, tiga orang Pakistan, satu orang dari Uganda, satu orang dari Kazakhstan, satu orang dari Bangladesh, satu orang dari Mesir, dan satu orang dari Yordania.

Ia menjelaskan melalui program COMSTECH OIC Fellowship Programme Center of Excellence for Halal Vaccine and Biotechnology peserta magang dari berbagai negara tersebut akan diberikan ilmu mengenai pembuatan vaksin.

Masa Pelatihan

Menurut dia 10 peneliti tersebut akan melakukan pelatihan sejak 18 September hingga 2 Oktober 2023 di Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

“Nah nanti dua pekan ke depan mereka akan belajar di Unpad, ini merupakan sarana yang bagus juga untuk memasarkan produk-produk kita ke negara-negara tersebut,” kata Lucia Rizk.

Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan PT Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan sebelum mengikuti pelatihan di Unpad, ke-10 peneliti tersebut telah mengikuti terlebih dahulu pelatihan mengenai pembuatan vaksin di Laboratorium Bio Farma selama dua pekan.

 


Materi Pelatihan

Bio Farma
Bio Farma bersama Unpad menjadi penerima 10 peneliti dari delapan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Organisation of Islamic Cooperation (OIC) untuk belajar mengenai teknologi pembuatan vaksin.

Ia mengatakan dalam kurun waktu dua pekan tersebut, ke-10 telah diberi pembelajaran mengenai beberapa materi diantaranya, penelitian Virologi, pengembangan virus, perkembangan Biotechnology produk, pembuatan vaksin halal, pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk distribusi vaksin dan membuat vaksin terbaru dengan platform teknologi mRNA.

“Jadi pesertanya kalau di Biofarma belajar mengenai teknologi vaksin mulai dari awal pembuatan, produksi, pengujian mutu (Quality Control), jaminan mutu (Quality Assurance) sampai ke teknologi baru mRNA. Karena sebagian besar peserta itu basic nya memang dari dunia vaksin,” katanya.

Pihaknya erharap pelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.

“Diharapkan sebetulnya tujuan akhirnya untuk negara-negara tersebut di masa mendatang akan mempunyai pabrik vaksin juga,” kata  Sri Harsi Teteki.

 


Sesuai Arahan Erick Thohir, Biofarma Pamer Inovasi Transformasi Digital di AIPF 2023

Bio Farma-Vaksin
Kepala Bagian Pengemasan PT Bio Farma Yudha Bramanti menjelaskan area pengemasan vaksin, Rabu (12/8/2020). Bio Farma bekerja sama dengan tim peneliti vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung sedang melakukan uji klinis tahap 3 vaksin corona. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Biofarma Group membagikan beragam solusi kesehatan dari hulu hingga hilir kepada delegasi Gelaran ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023. Solusi tersebut diantaranya Medbiz, Medtrack, Mediverse, Medevo, Medwell, dan Q100+ Platform.

Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa langkah Biofarma tersebut sudah sejalan dengan rencana pengembangan bisnis digital BUMN.

Menurut Erick, digital ekonomi Indonesia memang akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Oleh karena itu, salah satu yang sedang difokuskan investasi cukup besar adalah pada pembangunan data center di Indonesia.

Kalau data center Indonesia tidak disiapkan, Erick mengatakan, tentunya nanti akan menimbulkan permasalahan.

"Kita akan menjadi pemain data center di Asia Tenggara, diawali dengan penguatan kemitraan Telkom dan Telkomsel dengan mitra di Asia Tenggara. Kita ingin agar Indonesia tidak hanya menjadi market, tetapi kita juga menjadi pelaku utama dalam bisnis global," kata Erick.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Biofarma Group, Soleh Ayubi menyampaikan bahwa Biofarma Group sebagai induk Holding BUMN Farmasi, saat ini sudah mengembangkan Marketplace berbasis web dan aplikasi dengan nama Medicine Distribution Business Zone (Medbiz by Bio Farma).

“Medbiz merupakan bukti transformasi digital yang akan menjadi marketplace end-to-end, untuk distribusi produk obat-obatan dan alat kesehatan. Pembuatan Medbiz ini, sejalan dengan tujuan pembentukan Biofarma Group, yaitu untuk menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi yang terintegrasi, cepat dan efisien untuk mendorong terciptanya ekosistem kesehatan berbasis digital di Indonesia,” ungkapnya.

Medbiz sudah bisa di akses semenjak 31 Agustus 2022 dan saat ini memiliki potential market mencapai 11,3% dan 18 % New outlets growth, serta pencapaian SKU dan tranksaksi sudah mencapai 230.000++ SKU dan 11.800 Number Transaksi. Selain itu Medbiz ini sudah terhubung dengan 18.300 Retail dan 78 Distributor.

 

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya