Kontraktor Tambang PPA Incar Produksi Over Burden Batu Bara Naik 350 Juta Ton

Realisasi produksi Over Burden pada 2023 sebesar 334 juta ton tersebut, melampaui target capaian sebesar 317,59 juta BCM.

oleh Nurmayanti diperbarui 27 Jun 2024, 22:32 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2024, 22:22 WIB
Kontraktor jasa pertambangan nasional PT Putra Perkasa Abadi (PPA)
Kontraktor jasa pertambangan nasional PT Putra Perkasa Abadi (PPA)

Liputan6.com, Jakarta Kontraktor jasa pertambangan nasional PT Putra Perkasa Abadi (PPA) menargetkan produksi material over burden (OB) atau pengupasan lapisan tanah yang melapisi batu bara, sebesar 350 juta bank cubic meter (BCM) di tahun ini.

Sementara produksi batu bara dan nikel 2024 ditargetkan 72 juta ton atau naik dari 2023 sebesar 66,1 juta ton. "Jumlah itu melampaui realisasi produksi over burden pada 2023 sebesar 334 juta BCM," kata Corporate Communication Department Head PT Putra Perkasa Abadi Adri Thanada, di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Menurut Adri, realisasi produksi OB pada 2023 sebesar 334 juta ton tersebut, melampaui target capaian sebesar 317,59 juta BCM.

"Produksi 2023 ini mengalami kenaikan 118,7 persen dibandingkan dengan capaian OB pada 2022 sebesar 282,02 juta BCM," ujar Adri menambahkan.

Adapun, produksi batu bara dan nikel PT PPA pada tahun 2024 diproyeksikan mencapai 72 juta ton, naik dari tahun 2023 sebesar 66,1 juta ton.

"Produksi batu bara dan nikel di 2023 ini naik dibandingkan produksi 2022 sebesar 46,45 juta ton," kata Adri Thanada.

Adapun PPA saat ini beroperasi di 11 jobsite (lokasi tambang) di seluruh Indonesia. "Dalam perjalanan 21 tahun, PPA telah menunjukkan keunggulan di berbagai bidang termasuk dalam implementasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3)," ujar Adri Thanada.

PPA mencanangkan dapat menjadi perusahaan jasa kontraktor pertambangan mineral dan batu bara terbesar kedua di Indonesia pada 2025, naik dari peringkat ketiga saat ini.

Pada sisi lain, Adri Thanada juga menyampaikan bahwa PPA akan menjadi tuan rumah ajang bergengsi Indonesia Fire & Rescue Challenge (IFRC) ke-21 yang akan diadakan pada Oktober 2024.

Indonesia Fire & Rescue Challenge (IFRC) adalah kompetisi tahunan yang menguji keterampilan Emergency Response Team (ERT) dari berbagai perusahaan pertambangan. Sebanyak 24 ERT perusahaan pertambangan dari seluruh Indonesia akan berpartisipasi pada IFRC tahun ini.

"IFRC dinilai sebagai ajang untuk menguji kompetensi dan kesiapsiagaan personel tim tanggap darurat (ERT) perusahaan pertambangan dalam menghadapi situasi keadaan darurat di lokasi tambang perusahaan atau di wilayah lainnya," kata Adri Thanada.

8 Kategori

PPA akan menjadi tuan rumah ajang bergengsi Indonesia Fire & Rescue Challenge (IFRC) ke-21 yang akan diadakan pada Oktober 2024.
PPA akan menjadi tuan rumah ajang bergengsi Indonesia Fire & Rescue Challenge (IFRC) ke-21 yang akan diadakan pada Oktober 2024.

Indonesia Fire & Rescue Challenge (IFRC) adalah kompetisi tahunan yang menguji keterampilan Emergency Response Team (ERT) dari berbagai perusahaan pertambangan.

Ajang ini pertama kali diadakan pada tahun 1995 dan telah menjadi salah satu kompetisi paling prestisius di Indonesia dalam bidang penyelamatan dan penanggulangan kebakaran. Sebanyak 24 ERT perusahaan pertambangan dari seluruh Indonesia akan berpartisipasi pada IFRC tahun ini.

Pada event ini akan di lombakan delapan kategori challenge yaitu, Structural Fire Fighting (SFF), Road Accident Rescue (RAR), Firefighter Competency Test (FCT), Firefighter Combat Challenge (FCC), Collapsed Structure Search & Rescue (CSSR), High Angle Rescue (HAR), Confined Space Rescue (CSR), Underwater Rescue & Recovery Challenge (UWRRC).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya