Lampaui Amerika Serikat, China Punya Paten AI Generatif Terbanyak Dunia

China memimpin dengan 38.210 penemuan AI Generatif, jauh melampaui Amerika Serikat (AS) sebanyak 6.276.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 04 Jul 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2024, 21:00 WIB
Lampaui Amerika Serikat, China Punya Paten AI Generatif Terbanyak Dunia
China mendominasi perlombaan global dalam memiliki paten Kecerdasan Buatan (AI) generatif. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok mendominasi perlombaan global dalam memiliki paten Kecerdasan Buatan (AI) generatif. Negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah mengajukan lebih dari 38.000 paten dari tahun 2014 hingga 2023.

Temuan itu diungkapkan dalam laporan terbaru yang dirilis Kekayaan Intelektual Dunia PBB. Melansir CNBC International, Kamis (4/7/2024) paten AI Generatif China saat ini enam kali lebih banyak dibandingkan yang diajukan oleh para penemu yang berbasis di AS, menurut Organisasi Kekayaan Intelektual PBB.

AI Generatif merupakan jenis teknologi kecerdasan buatan yang memungkinkan pengguna menghasilkan konten antara lain teks, gambar, musik, audio, dan video.

Secara geografis, Tiongkok memimpin dengan 38.210 penemuan AI Generatif, jauh melampaui Amerika Serikat (6.276), Republik Korea (4.155), Jepang (3.409) dan India (1.350).

Paten AI generatif saat ini mencapai 6% dari total paten AI di dunia, menurut laporan tersebut.

"Peningkatan tajam dalam aktivitas paten mencerminkan kemajuan teknologi terkini dan potensi dalam GenAI," kata organisasi tersebut.

Tiongkok pun masih berupaya mengejar ketertinggalan dari pemilik ChatGPT OpenAI dan raksasa teknologi Amerika Serikat Microsoft, Google Alphabet, dan Amazon dalam pengembangan model bahasa besar (LLM).

Tahun lalu, raksasa teknologi Tiongkok termasuk Alibaba dan Baidu meluncurkan LLM mereka sendiri untuk menyaingi rekan-rekan mereka di AS.

Dalam upaya memperkuat kehadirannya dalam perlombaan teknologi global, Tiongkok juga meluncurkan "rencana aksi" tiga tahun pada bulan Mei untuk memperkuat standar chip AI, AI generatif, dan membangun kekuatan komputasi nasional, yang bertujuan untuk mendorong pembangunan teknologi dan ekonomi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Alasan Tiongkok Dinilai Sukses di Industri AI Generatif

AI
AI generatif. (Liputan6.com/Mustika Rani Hendriyanti)

Wei Sun, konsultan senior penelitian buatan di Counterpoint Research, mengatakan bahwa Tiongkok memiliki pasar yang sangat besar yang belum dimanfaatkan bagi konsumen dan juga bagi dunia usaha, serta mitra industri untuk berinovasi dan membantu menghadirkan teknologi AI generatif dalam berbagai aplikasi atau industri, dengan menggunakan kumpulan data khusus yang berbeda.

"Itulah kunci bagi Tiongkok untuk menang, untuk benar-benar memiliki penerapan aplikasi dunia nyata yang mungkin melampaui AS dalam bidang ini," jelasnya.

Data gambar dan video mendominasi paten Gen AI di dengan 17.996 penemuan, diikuti oleh teks (13.494) dan ucapan atau musik (13.480), menurut laporan PBB.

 


WEF Ramal Kecerdasan Buatan Bakal Mendominasi, 10 Pekerjaan Ini Terancam Punah

Ilustrasi bekerja, mengetik
Ilustrasi bekerja, mengetik. (Photo by Christin Hume on Unsplash)

Sebelumnya, World Economic Forum (WEF)  menyebutkan  dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja. Hal ini di tengah pemanfaatkan teknologi kecerdasan buatan terus bertambah di berbagai sektor pekerjaan sehingga lebih banyak memakai mesin dan teknologi.

World Economic Forum (WEF) memproyeksikan sebesar 43 persen pekerjaan akan dilakukan oleh mesin pada 2027. Pada 2022 saja, sudah 34 persen pekerjaan dilakukan oleh mesin.

"Kita semua berada di tempat yang sama. Apakah Anda seorang pekerja pabrik, atau apakah Anda seorang pekerja yang duduk di belakang meja. Teknologi mengubah cara, hampir setiap tugas pekerjaan akan dilakukan," ujar CEO Coursera, Jeff Magniola dalam laporan World Economic Forum, dikutip  Jumat (10/5/2024).

WEF mengungkapkan  dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja. Sekitar 44 persen, keterampilan pekerjaan akan terganggu.

Di sisi lain, penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI juga akan mendorong sejumlah pekerjaan baru yang akan tumbuh. Meskipun, jumlah pekerjaan baru yang muncul tidak sebesar pekerjaan masa lampau.

"Dampak dari dominasinya teknologi pada pekerjaan diharapkan bisa positif di 5 tahun yang akan datang," ujar dia.

Dalam laporan tersebut, World Economic Forum menyarankan agar para pekerja terus melakukan upskilling sebagai respons untuk menghadapi ketenagakerjaan lima tahun ke depan.

Berdasarkan World Economic Forum berikut daftar 10 pekerjaan yang akan menghilang akibat AI:

1. Teller bank dan berkaitan dengan staf

2. Petugas pos

3. Petugas kasir dan tiket

4. Petugas admin

5. Sekretaris eksekutif dan administrasi

6. Petugas pencatat persediaan bahan pokok

7. Petugas akunting, dan payroll 

8. Legislator dan official

9. Petugas statistik, asuransi dan keuangan

10. Pekerja sales yang menyambangi setiap rumah.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

 


CEO Tim Cook Ungkap Apple Bakal Investasi Besar di Kecerdasan Buatan

CEO Apple Tim Cook Datangi Istana Kepresidenan
Pertemuan CEO Apple, Tim Cook dengan Jokowi menyusul langkah Apple yang saat ini sedang memperluas investasi di kawasan Asia. (BAY ISMOYO/AFP)

Sebelumnya, CEO Apple Tim Cook mengatakan, perseroan akan menggelontorkan dana untuk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), salah satu sinyal terkuat produsen iPhone ini sedang menggandrungi AI generatif yang sedang menjadi hits di industri teknologi saat ini.

Sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Kamis (29/2/2024), Cook dalam pertemuan pemegang saham tahunan Apple yang diadakan secara virtual mengatakan Apple melihat potensi terobosan yang luar biasa untuk AI generatif, sehingga saat ini ber-investasi besar-besaran di bidang ini.

"Kami percaya bahwa hal ini akan membuka peluang transformatif bagi para pengguna kami dalam hal produktivitas, pemecahan masalah, dan banyak lagi." ujar Cook. 

Apple belum meluncurkan produk yang bersaing dengan model seperti GPT dari OpenAI atau Gemini dari Google, tetapi perusahaan berlogo apel yang digigit sebagian ini mengisyaratkan akan ada pengumuman besar yang akan hadir tahun ini.

"Akhir tahun ini, saya berharap dapat berbagi dengan anda tentang cara-cara kami menciptakan terobosan baru dalam AI generatif, teknologi lain yang kami yakini dapat mengubah masa depan," kata Cook.

Dia juga melabeli ulang beberapa produk Apple yang diumumkan sebagai "bertenaga AI", untuk menekankan perusahaan telah mengerjakan teknologi tersebut selama bertahun-tahun. Sebelumnya, perusahaan cenderung menghindari istilah kecerdasan buatandan lebih memilih pembelajaran mesin.

Cook mengungkapkan fitur-fitur yang memanfaatkan teknologi AI Apple seperti alat pelacak tangan Vision Pro dan peringatan detak jantung Apple Watch. Ia juga mengatakan chip Apple di dalam MacBook mampu menjalankan AI.

 


Pemakaian AI

Apple Resmi Rilis iPhone 13
CEO Apple Tim Cook memamerkan sistem kamera canggih pada iPhone 13 Pro baru selama acara khusus di Apple Park di Cupertino, California (14/9/2021). iPhone 13, iPhone 13 Mini, iPhone 13 Pro, dan iPhone 13 Pro Max baru saja dirilis Apple. (Brooks Kraft/Apple Inc. /AFP)

"AI terjalin ke dalam kehidupan pengguna kami untuk semua jenis tugas, dari yang sehari-hari hingga yang esensial," kata Cook. "AI memungkinkan Apple Watch membantu Anda melacak latihan Anda, secara otomatis mendeteksi apakah Anda sedang berjalan-jalan atau berenang. AI juga memungkinkan iPhone Anda untuk memanggil bantuan jika Anda mengalami kecelakaan mobil."

Apple sering mengumumkan produk dan fitur perangkat lunak baru pada Juni di konferensi tahunan developernya.

Pada pertemuan tersebut, Cook tidak ditanya tentang proyek Apple Car, yang sebelumnya ia sebut sebagai "induk dari semua proyek AI". Para karyawan diberitahu pada Selasa program tersebut dibubarkan.

Menanggapi pertanyaan mengenai produk apa yang dipilih perusahaan untuk dirilis, Cook mengatakan, "sebagian besar dari hal ini adalah tentang focus."


Apple Tolak Ungkapkan Pedoman Etika untuk AI

Apple Store di Taiwan
Apple Bakal Luncurkan iPhone, MacBook Pro, dan Apple Watch dengan Desain Super Tipis! (Liputan6.com/ Yuslianson)

Pernyataan tersebut muncul setelah para pemegang saham Apple menolak proposal yang akan mewajibkan perusahaan untuk membuat laporan tentang risiko AI.

Proposal yang diajukan oleh AFL-CIO Equity Index Funds dibacakan dalam pertemuan tersebut oleh karyawan ritel Apple dan pengurus serikat pekerja, Michael Forsythe, dan akan mendorong perusahaan untuk mengungkapkan pedoman etika untuk AI. Apple menentang upaya tersebut, mengklaim bahwa langkah seperti itu dapat membocorkan rahasia perusahaan.

Pada pertemuan tersebut, para pemegang saham menyetujui dewan direksi Apple, termasuk memilih mantan CEO Aerospace Wanda Austin, yang akan bergabung setelah Al Gore dan James Bell pensiun. Para pemegang saham juga menyetujui auditor dan gaji eksekutif perusahaan.

Lima proposal pemegang saham independen terpisah yang ditentang oleh Apple ditolak, termasuk laporan AI.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya