Jokowi Bersyukur Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh 5% saat Global Melambat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan, patut disyukuri ekonomi dan politik Indonesia sangat stabil. Pertumbuhan ekonomi tembus di atas 5 persen.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Jul 2024, 13:14 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2024, 13:14 WIB
Jokowi Bersyukur Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh 5% saat Global Melambat
Menjelang masa-masa akhir pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memuji kinerja perekonomian Indonesia yang bertahan kuat di tengah gejolak geopolitik di berbagai negara.(Foto: Dok. Instagram terverifikasi @jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang masa-masa akhir pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memuji kinerja perekonomian Indonesia yang bertahan kuat di tengah gejolak geopolitik di berbagai negara.

Dalam Penyampaikan LHP LKPP BPK RI pada Senin (8/7/2024), Jokowi kembali menyoroti situasi dunia yang dalam beberapa tahun terakhir dibayangi gejolak geopolitik, perang dagang yang semakin memanas, juga perubahan iklim. 

"Kita lihat pertumbuhan ekonomi global juga melambat tahun ini, diperkirakan hanya tumbuh 3,2% dan bahkan krisis ekonomi melanda beberapa kawasan," ungkap Jokowi dalam kegiatan BPK yang disiarkan pada Senin, 8 Juli 2024.

"Alhamdulillah patut kita syukuri ekonomi dan politik Indonesia sangat stabil. Ekonomi tetap tumbuh di atas 5%. Di kuartal pertama tahun ini tumbuh 5,11% inflasi tetap terjaga karena BI dan Kementerian Dalam Negeri setiap hari Senin selalu bertemu dengan para daerah untuk menjaga inflasi di setiap daerah," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga memuji pelaksanaan pemilu beberapa waktu lalu yang juga berjalan dengan baik. Menurut dia, sederet kemajuan tersebut dapat menjadi modal dasar bagi Indonesia untuk terus tumbuh lebih tinggi dan kompetitif.

"Kita harus lincah cepat dan taktis mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun, mampu ,memanfaatkan peluang yang sekarang ini sangat sempit. Oleh karena itu akuntabilitas dan fleksibilitas harus dijalankan secara seimbang dan tidak boleh terbelenggu pada rumusan prosedur yang berorientasi pada proses," pungkas Presiden Jokowi.


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Ditarget 5,6 Persen

Proyeksi Ekonomi Indonesia 2022
Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Anggaran DPR RI dan pemerintah menyetujui target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3-5,6 persen pada 2025 dalam Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan RI, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Ri, dan Gubernur Bank Indonesia, Kamis (4/7/2024).

Target tersebut tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025, dengan tema "Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan" pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025.

"Sasaran pembangunan RKP 2025 pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,3-5,6 persen," kata Panja RKP dan Prioritas Anggaran 2025 Andi Akmal Pasludin.

Kemudian, Badan Anggaran juga menetapkan penurunan tingkat kemiskinan dikisaran 7-8 persen. Angka tersebut naik dari sasaran sebelumnya yang diajukan pemerintah yakni 6-7 persen.

Selanjutnya, untuk Rasio Gini ditetapkan sebesar 0,379-0,382 dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,5-5 persen. Berikut ini rincian lengkap sasaran pembangunan RKP 2025:

  • Pertumbuhan Ekonomi 5,3-5,6 persen
  • Rasio Gini 0,379-0,382
  • Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,5-5,0 persen
  • Indeks Modal Manusia (IMM) 0,56
  • Tingkat Kemiskinan 7,0-8,0 persen
  • Penurunan Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca 38,6 persen
  • Nilai Tukar Petani (NTP) nilainya 115-120
  • Nilai Tukar Nelayan (NTN) nilainya 105-108

 


Apa yang Dimaksud dengan Pertumbuhan Ekonomi?

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dari sisi domestik, aktivitas konsumsi diperkirakan akan menguat pada 2024. Hal itu sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat, inflasi yang terkendali, dan meningkatnya penciptaan lapangan kerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dikutip dari OCBC.id, pertumbuhan ekonomi adalah kondisi di mana masyarakat suatu negara atau wilayah mengalami peningkatan pendapatan yang dapat disebabkan oleh kenaikan produksi barang dan jasa.

Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.

Selain itu, definisi lain dari pertumbuhan ekonomi adalah prosedur transfigurasi finansial yang identik dengan sumber daya alam, jumlah komoditas dan kondisi keuangan suatu negara.

Situasi yang mana bisa disebut sebagai pertumbuhan ekonomi adalah jumlah pengangguran tercatat lebih sedikit daripada pekerja dan berkurangnya masyarakat dalam garis kemiskinan.

Sehubungan dengan itu, salah satu manfaat yang dirasakan pemerintah ketika terjadi pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan dan pemerataan infrastruktur masyarakat dapat dilaksanakan secara cepat karena pendapatan per kapita sudah melonjak.

Selain itu, bagi pengusaha, pertumbuhan ekonomi adalah langkah awal untuk merencanakan ekspansi bisnis dan pengembangan sumber daya secara berkelanjutan di masa depan.

 


Faktor-Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi?

FOTO: Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menurut teori ini pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu jumlah penduduk, jumlah barang modal, luas tanah dan kekayaan alam serta teknologi yang digunakan.

Teori ini memberikan perhatiannya pada pengaruh pertambahan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya