Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Lampaui Sebelum Pandemi COVID-19

Angkasa Pura II mencatat pada Juni 2024, lima rute domestik tersibuk dari dan ke Bandara Soetta yakni Denpasar, Surabaya, Medan, Makassar dan Balikpapan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Jul 2024, 20:10 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2024, 20:10 WIB
Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Lampaui Sebelum Pandemi COVID-19
PT Angkasa Pura II melaporkan, jumlah pergerakan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) melampaui masa sebelum pandemi Covid-19. (Dok: AP II)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II melaporkan, jumlah pergerakan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) melampaui masa sebelum pandemi Covid-19. 

Pada semester I 2024, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 26 juta penumpang. Itu lebih tinggi sekitar 2 persen dibandingkan semester I 2019 dengan jumlah sebanyak 25,48 juta penumpang. 

Jumlah penumpang pada Januari-Juni tahun ini juga meningkat sekitar 6 persen dibandingkan dengan semester I 2023, yang tercatat 24,45 juta penumpang. 

Pgs SVP of Corporate Secretary PT Angkasa Pura II Cin Asmoro mengatakan, lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta terus bergeliat sejak status pandemi COVID-19 dinyatakan berakhir di Indonesia pada Juni 2023. 

"Seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta berkolaborasi untuk pengaktifan kembali rute penerbangan yang sempat ditutup saat pandemi, membuka rute-rute baru dan menambah frekuensi di rute eksisting," ujarnya, Rabu (17/7/2024).

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda menambahkan, sepanjang 6 bulan pertama tahun ini Bandara Soekarno-Hatta melayani hingga 175.359 penerbangan.

"Khusus Juni 2024, 5 rute domestik tersibuk dari dan ke Bandara Soekarno adalah Denpasar, Surabaya, Medan, Makassar dan Balikpapan. Sedangkan 5 rute internasional tersibuk yakni Singapura, Kuala Lumpur, Jeddah, Doha dan Hong Kong," tutur dia.

Penumpang 20 bandara

Sementara itu, jumlah penumpang di seluruh bandara AP II yang berjumlah 20 bandara termasuk Bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Soetta pada semester I 2024 tercatat 40,05 juta penumpang, atau meningkat 2,5 persen dibandingkan semester I 2023 sebanyak 39,04 juta penumpang. 

Jumlah penumpang semester I 2024 di 20 bandara ini merefleksikan tingkat pemulihan (recovery rate) 92 persen dari semester I 2019 saat belum ada pandemi yang tercatat 43,22 juta penumpang. 

AP II menargetkan jumlah penumpang hingga akhir 2024 dapat mencapai 91,08 juta penumpang. Sehingga merefleksikan tingkat pemulihan lebih dari 100 persen dibandingkan saat belum ada pandemi pada 2019, yakni sekitar 90,77 juta penumpang. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kelola 20 Bandara

Salah satu bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II
Salah satu bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II.

AP II saat ini mengelola 20 bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung).

Selanjutnya, Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangka Raya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).


Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II Bakal Dilebur, Bagaimana Nasib Karyawan?

Momen Idul Adha diproyeksikan terjadi peningkatan pergerakan penumpang pesawat di 20 bandara yang dikelola Angkasa Pura II, salah satunya di Bandara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta).
Momen Idul Adha diproyeksikan terjadi peningkatan pergerakan penumpang pesawat di 20 bandara yang dikelola Angkasa Pura II, salah satunya di Bandara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta). (Dok: AP II)

Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) akan segera bergabung menjadi satu perusahaan dengan nama PT Angkasa Pura Indonesia (API). Informasi ini telah diumumkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurut keterangan dari BEI, status badan hukum dari PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II akan berakhir setelah tanggal efektifnya penggabungan. Seluruh aset dan kewajiban dari kedua perusahaan akan dialihkan kepada Angkasa Pura Indonesia yang merupakan perseroan terbatas yang menerima penggabungan tersebut.

Dalam proses penggabungan ini, Angkasa Pura I sedang memperluas kegiatan usahanya dengan menambahkan layanan pengangkutan dan pergudangan yang terkait dengan kebandarudaraan.

Penggabungan ini dilakukan karena Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar utama dalam industri aviasi dan pariwisata. Beberapa faktor yang mendukung Indonesia sebagai pasar utama aviasi dan pariwisata adalah kondisi geografisnya sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan populasi terbesar di Asia Tenggara.

Dalam penggabungan ini, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II akan memperhatikan hak-hak karyawan yang akan bergabung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Status karyawan akan berubah menjadi karyawan Angkasa Pura Indonesia, dengan mempertimbangkan masa kerja masing-masing karyawan.

"Tidak ada rencana untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam konteks penggabungan ini,"tulis keterangan tersebut seperti dikutip Selasa (25/6/2024).

 


Merger Angkasa Pura I dan II Bakal Rampung Juli 2024

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang yang dikelola oleh  Angkasa Pura II  dinobatkan jadi bandara ternyaman bagi calon penumpang pesawat se-Asia. (Arief/Liputan6.com)
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang yang dikelola oleh Angkasa Pura II dinobatkan jadi bandara ternyaman bagi calon penumpang pesawat se-Asia. (Arief/Liputan6.com)

Sebelumnya, holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney segera merampungkan proses penggabungan atau merger Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Proses itu kabarnya akan selesai pada Juli 2024, bulan depan.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan proses penggabungan Angkasa Pura I dan II itu sudah dimulai sejak integrasi. Serta lahirnya PT Angkasa Pura Indonesia sebagai subholding di bawah InJourney.

"Kita harapkan proses itu akan selesai di bulan Juli ini. Bulan Juli ini kita mulai muncul satu perusahaan operator airport yang besar. Nah ini akan menjadi nomor 4 terbesar di dunia dengan jumlah penumpang itu kita 170 juta per tahun," ungkap Dony saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Dia menerangkan, setelah ada subholding itu, pada 2024, InJourney fokus pada beberapa perbaikan. Mulai dari standar operasional hingga penggunaan teknologi informasi atau digitalisasi.

"Memang prosesnya kan memang sudah lama harusnya dari tahun lalu, tapi kita memilih model yang lebih smooth," kata Dony.

"Kita bentuk dulu Indonesian Airport-nya, kemudian kita samakan dulu SOP-nya, Kita samakan dulu IT-nya, Kita samakan dulu operasional prosesnya. Sehingga proses penyatuannya itu berjalan dengan sangat smooth," ia menambahkan.

Dony menuturkan setelah pembentukan Angkasa Pura Indonesia, sudah ada penyamaan standar operasi. Sementara itu, finalnya adalah tersisa satu entitas.

"Oh enggak, nanti merger, jadinya surviving entity-nya Angkasa Pura Indonesia. Eggak ada lagi Angkasa Pura 1, Angkasa Pura 2," ucap dia. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya