Intip Strategi Kumpulkan Dana Darurat agar Kondisi Keuangan Stabil

Berikut beberapa strategi untuk memiliki dana darurat yang ideal dan memastikan kestabilan keuangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jul 2024, 10:09 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2024, 09:48 WIB
Intip Strategi Kumpulkan Dana Darurat agar Kondisi Keuangan Stabil
Membangun dana darurat adalah salah satu hal yang paling penting dalam mengelola keuangan pribadi.. (Foto:Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Membangun dana darurat adalah salah satu hal yang paling penting dalam mengelola keuangan pribadi. Dana darurat ini digunakan untuk menghadapi situasi darurat yang tidak terprediksi, antara lain kehilangan pekerjaan, sakit, bencana alam, barang rusak.

Dengan demikian, penting mempersiapkan dana darurat yang ideal agar dapat menghadapi berbagai situasi yang tidak terprediksi.

Untuk membangun dana darurat yang ideal, perlu dilakukan beberapa langkah seperti dikutip dari berbagai sumber, ditulis Sabtu (20/7/2024):

Pertama, terapkan financial check up untuk mengetahui kondisi keuangan Anda. Cek penghasilan, pengeluaran, cicilan utang, asuransi, dan tagihan. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah melihat seberapa kemampuan untuk membuat rencana keuangan dan menyiapkan dana darurat dengan segera.

Kedua, setelah mengetahui kondisi keuangan, Anda dapat membangun dana darurat secara bertahap. Jika ada pemasukan ekstra, alokasikan lebih banyak ke rekening dana darurat. Tak perlu khawatir dengan jumlahnya yang bertambah sedikit demi sedikit. Asal konsisten, target dana darurat yang ideal pasti akan tercapai.

Selain itu, ketiga, penting untuk menerapkan efisiensi dan mengatur ulang anggaran pengeluaran. Efisien dalam mengelola pengeluaran dapat dilakukan dengan mengurangi kegiatan belanja yang tidak terlalu mendesak.

Saat mengumpulkan dana darurat, keempat, penting untuk mempertimbangkan besarannya. Besaran minimal dana darurat yang harus dipersiapkan idealnya 6-12 kali pengeluaran per bulan.

Misalnya, jika gaji yang didapat adalah Rp 5 juta, dana darurat yang wajib dimiliki oleh seseorang yang single adalah Rp 15 juta-Rp 30 juta, sementara untuk yang sudah berkeluarga setidaknya memiliki Rp 30 juta-Rp 60 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pertahankan Kedisiplinan

Ilustrasi mengatur keuangan (Foto by AI)
Ilustrasi mengatur keuangan (Foto by AI)

Dalam mengumpulkan dana darurat, penting untuk mempertahankan kedisiplinan. Jika kondisi keuangan belum memadai, kamu dapat mengumpulkan dana darurat secara perlahan tetapi tetap konsisten.

Apabila kondisi keuangan telah membaik, maka tingkatkan nominal yang disisihkan untuk dana darurat setiap bulan sampai nominal target dana darurat tercapai.

Selain itu, penting untuk memisahkan dana darurat dari rekening yang biasanya digunakan untuk keperluan sehari-hari dan rekening tabungan atau investasi. Tujuannya adalah agar lebih teratur dalam pembagian keuangannya dan terhindar dari penggunaan untuk keperluan yang lain.

 


Gen Z Wajib Siapkan Dana Darurat Mulai Hari Ini

Ilustrasi atur keuangan (Foto: Unsplash/Yuri Krupenin)
Ilustrasi atur keuangan (Foto: Unsplash/Yuri Krupenin)

Sebelumnya, inflasi naik tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah negara mencoba mencegahnya dengan mendongkrak suku bunga tetapi sepertinya kenaikan angka inflasi tak bisa dibendung. Inflasi ini menyulitkan banyak orang untuk menabung dan menyiapkan uang darurat.

Dikutip dari CNBC, Jumat (24/11/2023), menurut survei Bank of America, gen Z menjadi salah satu generasi yang paling banyak mengalami kesulitan untuk menabung dan juga menyiapkan dana darurat. Untuk diketahui, dana darurat adalah dana yang sengaja disiapkan untuk mengantisipasi berbagai macam kondisi darurat yang membutuhkan kehadiran dana tunai segera.

Faktanya, 56% gen Z mengatakan bahwa mereka tidak memiliki tabungan yang cukup untuk membiayai pengeluaran selama tiga bulan jika terjadi keadaan darurat. Mereka juga merupakan generasi yang paling banyak menyesal karena tidak memiliki cukup tabungan ketika tiba-tiba dihadapkan dengan keadaan darurat.

Perlu diingat dana darurat akan cenderung bertambah seiring bertambahnya usia dan kekayaan seseorang. Mahal dan banyaknya kebutuhan saat ini juga menjadi salah satu faktor.

 

 


Siapkan Dana Darurat Sejak Awal

Ilustrasi mengatur keuangan
Ilustrasi mengatur keuangan. (Image by wirestock on Freepik)

Kekurangan gen Z karena tidak memiliki tabungan ini tak mengejutkan Douglas Boneparth, seorang perencana keuangan bersertifikat dan Presiden Bone Fide Wealth. Namun, bukan berarti generasi muda harus menunda-nunda untuk memulai dana darurat.

"Saat kita masih muda, kita biasanya berpikir bahwa kita akan hidup jauh lebih bahagia jauh dari mara bahaya," kata Boneparth.

"Tapi selalu ada saja hal tak terduga yang muncul, entah itu kehilangan pekerjaan, penurunan gaji, biaya kesehatan darurat dan lainnya."

Menabung mungkin tidak ada di urutan pertama dalam pikiran anak muda, tapi kamu akan berterima kasih pada diri sendiri di kemudian hari jika sudah bisa menyiapkan dana darurat sejak awal.

Dana darurat tidak hanya memberikan fondasi keuangan yang stabil, tapi juga memudahkan kamu untuk menghadapi keadaan tak terduga tanpa harus berutang.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya