Buka PNKJ 2024, Menhub Ingatkan Pentingnya Keselamatan Berkendara

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi membuka rangkaian Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2024, di Museum Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Minggu (21/7/2024).

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Jul 2024, 18:45 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2024, 18:45 WIB
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi membuka rangkaian Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2024, di Museum Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Minggu (21/7/2024).
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi membuka rangkaian Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2024, di Museum Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Minggu (21/7/2024).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi membuka rangkaian Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2024, di Museum Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Minggu (21/7/2024).

Pada kesempatan tersebut, Menhub kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya keselamatan dalam berkendara. Menhub juga mengatakan, pemerintah telah mengupayakan banyak hal untuk meningkatkan keselamatan. 

Dengan adanya 5 Pilar Keselamatan Jalan yaitu Manajemen Keselamatan Jalan dengan Koordinator Bappenas, Jalan yang Berkeselamatan dengan Koordinator Kementerian PUPR, Kendaraan yang Berkeselamatan dengan Koordinator Kementerian Perhubungan, Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan dengan koordinator Polri, serta Penanganan Korban Pasca Kecelakaan dengan Koordinator Kementerian Kesehatan.

 

“Pemerintah serius sekali berkaitan dengan keselamatan jalan, terbukti ada lima pilar di sini. Masing-masing pilar punya tanggung jawab untuk memastikan keselamatan di jalan. Kemenhub secara kebijakan menyiapkan apa saja yang harus ditaati,” kata Budi dalam sambutannya.

Budi menambahkan, Kementerian PUPR membangun jalan dengan kualifikasi yang baik. Kemenkes dan yang lainnya juga demikian. Menurutnya, pihaknya sangat terbantu dengan 5 pilar ini, sehingga kolaborasi bersama lima pilar menjadi wajib.

Menhub berharap, PNKJ 2024 yang bertema “Lintas Batas” (Langkah Pintar dan Cerdas Berkendara untuk Keselamatan), menjadi momen untuk terus selalu mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas.

“Semua bisa menjadi pahlawan keselamatan apapun profesi dan kedudukannya di masyarakat. Sekolah bisa membantu anak didik belajar tentang pentingnya keselamatan jalan sejak usia sekolah,” jelas Budi.

Selain keselamatan, pada kesempatan tersebut Menhub juga berpesan terkait peralihan dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum. 

Sebab data Bappenas pada acara Sustainable Transport Forum 2022 menyatakan, dalam 5 tahun terakhir pengguna kendaraan pribadi terus meningkat rata-rata 8% per tahun. Tingginya angka tersebut dapat berdampak pada kemacetan dan emisi gas rumah kaca.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gen Z Butuh Pengetahuan dan Edukasi Keselamatan Berkendara, Ini Alasannya

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan jalur tambahan kereta api Makassar-Parepare di Stasiun Mangilu, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel). (Foto: Kementerian Perhubungan)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan jalur tambahan kereta api Makassar-Parepare di Stasiun Mangilu, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel). (Foto: Kementerian Perhubungan)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub),  Budi Karya Sumadi mengungkapkan, Generasi Z atau Gen Z butuh pengetahuan dan edukasi tentang keselamatan berkendara. 

“Karena Gen Z satu sisi menjadi satu mayoritas baru dari pengguna jalan, pengguna kendaraan,” kata Budi kepada wartawan di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (21/7/2024). 

Budi menambahkan, jika Gen Z tidak diberikan satu pengetahuan, maka apa yang menjadi tujuan-tujuan bersama dalam aspek keselamatan menjadi kurang baik. Budi berharap dengan adanya sosialisasi semua bisa dilaksanakan dengan baik.

Pada Minggu, 21 Juli 2024 Menhub membuka Pekan Nasional Keselamatan Jalan di kawasan Kota Tua, Jakarta. Budi menjelaskan, kegiatan darat ini adalah bagaimana semuanya mengutamakan keselamatan. 

“Kita tahu bahwa di darat ini keselamatan menjadi penting karena banyak sekali pihak-pihak yang terlibat. Dari awal, perencanaan, pembangunan, pengaturan sebagainya, pemerintah membuat satu mekanisme bersama ada lima pilar,” jelas Budi.

Adapun kelima pilar tersebut adalah Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Tenaga Kerja. Hal ini telah digodok oleh kelima pilar tersebut terkait bagaimana upaya-upaya keselamatan itu berjalan baik. 

“Dan hari ini kita laksanakan, kita harapkan sosialisasi ini bisa juga menjangkau pada titik-titik di mana Gen Z yang memang butuh pengetahuan tentang keselamatan ini,” pungkasnya. 


Helikopter Jatuh Terlilit Tali Layangan di Bali, Menhub Buka Suara

Helikopter
Sebuah helikopter dikabarkan terjatuh di Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pukul 15.33 Wita, Jumat (19/7/2024). (Liputan6.com/ Dok Ist)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi buka suara terkait helikopter jatuh di Bali pada Jumat, 19 Juli 2024. Budi menekankan insiden tersebut merupakan pembelajaran terkait pengutamaan keselamatan.

"Helikopter di Bali, saya pikir menjadi pelajaran kita untuk mengutamakan keselamatan, jadi pelajaran yang mahal," kata Budi kepada wartawan di Kota Tua, Minggu (21/7/2024).

Budi menambahkan selain pelayanan terbaik kepada penumpang, hal yang paling utama untuk diperhatikan adalah bagaimana menciptakan keselamatan. Adapun Menhub mengatakan tata kelola memainkan peran penting dalam menciptakan keselamatan transportasi termasuk helikopter.

"Satu sisi mereka baik melayani customer, tapi ada hal-hal yang kurang governance, jadi saya pikir pelajaran yang mahal," jelas Menhub.

Langkah ProaktifBudi mengharapkan ke depannya pihak perusahaan helikopter dapat mengambil langkah-langkah proaktif dalam memitigasi risiko serupa terkait jatuhnya pengoperasian helikopter di Bali.

"Jadi yang akan datang itu menjadi kewajiban kita untuk mempersiapkan," pungkas Menhub. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya