Permintaan Bus Adisaputro Melonjak 15%, Termasuk dari Perusahaan Tambang

Direktur Adiputro Jesse Jethrokusumo menuturkan, permintaan meningkat lebih dari 15 persen dari awal tahun ini.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Jul 2024, 10:44 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2024, 10:44 WIB
Permintaan Bus Adisaputro Melonjak 15%, Termasuk dari Perusahaan Tambang
Perusahaan karoseri PT Adiputro Wirasejati mencatat permintaan bus terus meningkat setiap tahun.(dok. Unsplash.com/CHUTTERSNAP/@chuttersnap)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan karoseri PT Adiputro Wirasejati mencatat permintaan bus terus meningkat setiap tahun. Direktur Adiputro Jesse Jethrokusumo mengatakan, pihaknya kini menerima pesanan bus dan minibus hingga melebihi kapasitas produksi. 

"Tahun lalu, permintaan memang sudah menunjukkan tren kenaikan, tetapi belum menyentuh kapasitas produksi kami. Tahun ini, permintaan meningkat lebih dari 15 persen dari awal tahun ini. Sehingga kita bisa memaksimalkan kapasitas produksi kami, dengan jumlah permintaan yang ada sampai beberapa bulan ke depan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/7/2024).

Jesse menyampaikan, permintaan yang tinggi ini tidak hanya datang dari Jawa, tetapi juga dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan juga perusahaan-perusahaan pertambangan sebagai bus karyawannya. 

"Pembangunan jalan tol Trans Sumatera yang terus bertambah panjang, mendorong timbulnya perusahaan-perusahaan otobus baru, yang akhirnya meningkatkan permintaan akan armada bus," imbuh dia. 

Produk Jetbus ROAMER Monocoque 4x4 yang dikeluarkan pada 2023 khusus untuk mengangkut pekerja tambang, juga terus mendapatkan permintaan dari perusahaan-perusahaan tambang. 

"Saya yakin, jika Ibu Kota Negara (IKN) sudah jadi, tentu akan membuat permintaan armada bus meningkat signifikan di Kalimantan," ungkapnya. 

Dengan permintaan yang meningkat saat ini dan prediksi ke depannya yang menunjukkan perkembangan positif, Adiputro akan melakukan beberapa investasi di akhir 2024. "Kami telah memesan beberapa mesin yang akan datang tahun depan. Mesin-mesin itu akan membantu kami meningkatkan kapasitas produksi," ungkapnya.

 

 

 

Hadirkan Bus Mewah

Ilustrasi Bus
Ilustrasi Bus (unsplash.com/chuttersnap)

Menyikapi lonjakan permintaan tersebut, Adiputro lanjut berinovasi menghadirkan bus tingkat mewah, Jetbus 5 Super Double Decker (SDD) sasis baru Mercedes-Benz O 500 RSD 2445 yang turut dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Melalui acara tersebut,  Adiputro juga melakukan serah terima 9 unit bus, yakni Jetbus 5 Super Double Decker, High Decker, Jumbo, dan Big Benz kepada 8 perusahaan otobus. Penyerahan dilakukan di tiga hari berbeda selama pameran. 

"Armada bus dan minibus yang diserahterimakan kali ini menggunakan sasis produk dari Mercedes-Benz, Mitsubishi Fuso, Hino RM, dan Scania. Dan khusus untuk bus tingkat atau Jetbus 5 Super Double Decker (SDD) menggunakan sasis baru Mercedes-Benz O 500 RSD 2445," jelas Direktur PT Adiputro Wirasejati, Andre Jethrokusumo.

 

Bus Listrik Buatan Anak Negeri jadi Andalan Transportasi di Industri Tambang

Sebelumnya, dalam upaya mendukung tercapainya program pemerintah terkait net zero emission yang ditargetkan tercapai pada tahun 2050 mendatang, perusahaan tambang PT Kideco Jaya Agung (Kideco), berniat menambah armada bus listrik.

Presiden Direktur Kideco Mochamad Kurnia Ariawan, menyampaikan bahwa dengan penggunaan bus listrik, diharapkan emisi karbon di lingkungan tambang Kideco akan berkurang.

Dia menjelaskan, Kideco sudah menggunakan bus listrik buatan anak negeri yang diproduksi oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB), sejak akhir tahun lalu.

Bus yang digunakan adalah bus MAB tipe MD 12 E NF. Bus tersebut digunakan sebagai sarana angkutan karyawan di tambang Kideco di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

“Bus ini sudah kami gunakan sejak akhir tahun lalu sebagai angkutan karyawan. Kami merasakan bus ini sangat nyaman, dan yang membanggakan adalah kendaraan ini merupakan asli buatan anak bangsa. Hal ini juga sebagai wujud nyata kami dalam upaya menurunkan emisi, pada aktivitas operasional kami,” ujar Mochamad Kurnia Ariawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Bus yang akan dibeli adalah bus dengan tipe yang sama seperti yang sebelumnya sudah dibeli Kideco. Bus dengan panjang 12 meter itu, mampu melaju dengan kecepatan 110 kilometer per jam.

Bus tersebut berkapasitas 48 tempat duduk, dan membutuhkan waktu pengisian daya selama dua puluh menit hingga tiga jam, dengan jangkauan 250 kilometer jika kapasitas baterai 100 persen. Rencananya, bus itu juga akan digunakan sebagai angkutan karyawan di tambang Kideco.

 

 

Perusahaan Eco-Friendly

Pada acara penandatangan pembelian bus listrik, sekaligus pemberian penghargaan oleh MAB kepada Kideco, yang digelar di di JIEXPO Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022), Mochamad Kurnia Ariawan menjelaskan lebih lanjut bahwa selain penggunaan bus listrik, komitmen perusahaan untuk menurunkan emisi karbon juga bisa dilihat dari penggunaan solar cell sebagai pembangkit listrik ramah lingkungan sejak April 2021 lalu.

Presiden Direktur Kideco menegaskan bahwa, pihaknya serius dalam menjadikan perusahaan menjadi eco-friendly Indonesian energy provider di hari ini dan di masa depan, setara dengan perusahaan global lain dalam kontribusinya mewujudkan net zero emission 2050.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama MAB, Kelik Irwantono, menuturkan bahwa pembelian produk bus listrik MAB, menunjukan semakin tingginya kepercayaan dari perusahaan di Indonesia terhadap kendaraan listrik buatan dalam negeri.

"Kami berkomitmen menghasilkan produk kendaraan listrik yang berkualitas, untuk Indonesia yang semakin ramah lingkungan,” ujarnya.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya