PGN Incar Gas Bumi dari Blok Tuna

PT PGN Tbk menjajaki kerja sama dalam komersialisasi (penjualan dan pembelian) gas bumi dari Wilayah Kerja Tuna (WK Tuna), Kepulauan Natuna yang dioperatori Premier Oil Tuna B.V.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Jul 2024, 20:15 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 20:15 WIB
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengumumkan laporan keuangan 2022 pada pertengahan April 2023. Perseroan catat pertumbuhan laba dan pendapatan sepanjang 2022. (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGN)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengumumkan laporan keuangan 2022 pada pertengahan April 2023. Perseroan catat pertumbuhan laba dan pendapatan sepanjang 2022. (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGN)

Liputan6.com, Jakarta PT PGN Tbk menjajaki kerja sama dalam komersialisasi (penjualan dan pembelian) gas bumi dari Wilayah Kerja Tuna (WK Tuna), Kepulauan Natuna yang dioperatori Premier Oil Tuna B.V.

Kolaborasi tersebut diresmikan dengan penandatanganan Momerandum of Understanding (MOU) antara PGN dan Premier Oil Tuna yang diwakili oleh Rosa Permata Sari selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN dan Steve Cox selaku President Director Premier Oil Tuna pada Selasa, (23/7/2024).

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan, kerja sama PGN dan Premier Oil Tuna dipercaya dapat menjadi sinergi kolaboratif yang baik dan berbagi kesuksesan di industri gas. Nota kesepahaman juga terkait mengenai pengembangan infrastruktur gas bumi untuk mendukung pemanfaatan gas WK Tuna.

“Selama ini, kami memberikan layanan gas kepada pelanggan menggunakan pasokan dari banyak WK. Namun seperti yang kita ketahui bahwa saat ini sumber pasokan kami mengalami penurunan. Padahal di beberapa wilayah sedang surplus, namun tidak semuanya terhubung oleh infrastruktur. Dengan adanya peluang kerja sama dengan WK Tuna, kami yakin dapat memperkuat pasokan kami,” kata Rosa, dikutip Sabtu (27/7/2024).

Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN ingin pemanfaatan gas dari WK Tuna dapat digunakan untuk memenuhi bauran pasokan gas sejalan dengan volume gas yang dinamis karena kondisi penurunan produksi dari beberapa produsen.

“PGN memerlukan pasokan gas yang andal dari pemasok hulu untuk disalurkan melalui jaringan pipa transmisi dan distribusi kepada seluruh pelanggan,” tutur Rosa.

Saat ini PGN mengoperasikan lebih dari 12 ribu KM pipa gas bumi untuk melayani lebih dari 5 ribu pelanggan komersial & industri serta pelanggan rumah tangga (city gas) yang hampir mencapai 1 juta pelanggan. Maka untuk terus tumbuh ke depan, diperlukan pasokan yang andal.

Selain itu peluang pemanfaatan gas dari WK Tuna tidak hanya untuk membuka pasar di Indonesia. Namun juga memungkinkan bagi PGN untuk membuka pasar di kawasan Asia atau Asia Tenggara.

 

Proyek WK Tuna

20151028-PGN Siap Salurkan Gas Ke Sektor Industri
Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). PGN berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi di sektor Industri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam kesempatan yang sama, President Director Premier Oil Tuna Steve Cox menyatakan bahwa pihaknya melihat peluang bersama PGN akan memajukan proyek WK Tuna untuk bisa menyuplai gas ke Indonesia. Premier Oil Tuna adalah bagian dari Harbour Energy Group selaku operator dari KKS yang mencakup Wilayah Kerja blok Tuna (KKS Tuna). Oleh karena itu, proyek WK Tuna juga akan dapat memperluas operasi Harbour Energy di Indonesia.

“WK Tuna bernilai penting bagi Harbour, karena ini adalah key project yang ingin kami lanjutkan. Meskipun kami mengalami sejumlah kesulitan namun kami move on dari hal tersebut. Kami menyambut kerja sama dengan PGN dengan sangat baik,” ujar Steve.

Baik PGN maupun Premier Oil Tuna berkomitmen untuk menjalankan kerja sama terkait peluang pemanfaatan gas dari WK Tuna dengan optimal. Keduanya berharap besar, kerja sama dapat berjalan sampai dengan tahap realisasi pemanfaatan gas WK Tuna agar memberikan manfaat baik kedua belah pihak maupun bagi Indonesia.

Sederet Proyek Infrastruktur Gas Demi Jaga Pasokan Energi Nasional

20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, berkomitmen menjaga keamanan pasokan gas melalui integrasi infrastruktur dan proyek strategis, dengan menitikberatkan pada efisiensi serta efektifitas biaya logistik penyaluran gas bumi, hal ini upaya untuk mendukung pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan bahwa PGN tetap mengembangkan core business yang sudah melekat dalam diri PGN yang terkait dengan pengembangan proyek transmisi dan distribusi gas bumi. Maka proyek pipaninasi gas bumi dan pengembangan infrastruktur beyond pipeline beserta infrastruktur pendukungnya menjadi fokus pengembangan di PGN.

"Pengguna gas bumi juga akan mendapatkan akses yang affordable apabila infrastruktur gas bumi semakin berkembang di berbagai wilayah," kata Rosa, Minggu (14/7/2024).PGN akan terlibat dalam sejumlah proyek strategis diantaranya proyek pipa gas WNTS-Pemping untuk menyalurkan gas dari Lapangan Natuna ke pasar dalam negeri. PGN juga menyambut penyelesaian proyek jaringan gas Cirebon – Semarang tahap II dan akan bersinergi dengan pemerintah untuk membawa gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat.

“Terdapat inisiatif bisnis baru untuk pengembangan Pipa Cisem II di mana kami akan membangun Pipa Distribusi Tegal – Cilacap menuju Refinery Unit IV Cilacap sepanjang ± 130 km,” ungkap Rosa.

 

Pengembangan Lainnya

20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Pengembangan lainnya yaitu proyek infrastruktur gas di kilang Tuban dan pembangunan infrastruktur pipa untuk mendukung pabrik pupuk di wilayah Timur Indonesia. Tidak hanya di Jawa, interkoneksi pipa yang akan dijalankan adalah Pipa Dumai - Sei Mangke melalui dukungan Pemerintah dengan APBN, Pipa Duri – Balam, Duri – Petapahan, Pipa Bangkanai – Balikpapan dan Pipa Bintuni – Fakfak. Dengan cara-cara tersebut, diharapkan dapat menutup gap sumber pasokan yang disebabkan oleh infrastruktur pipa yang belum tersambung.

“PGN berkomitmen dalam menjaga keamanan pasokan menggunakan integrasi infrastruktur. Di sisi lain, kami menyusun pengembangan proyek strategis yang adaptif mengisi peluang bisnis ke depan. Tentu dengan mempertimbangkan skema logistik yang tepat dan efisien,” ujar Rosa.

Sejalan dengan adanya penugasan regasifikasi ke Pertamina, apa yg dijalankan PGN hari ini sudah sejalan dengan upaya PGN dalam menguatkan dan mengintegrasikan pemanfaatan infrastruktur gas pipa dan beyond pipeline.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya