Ekonom INDEF Kritik Rencana Reshuffle Kabinet Jokowi: Tak Manfaat!

Ekonom menganggap reshuffle kabinet tidak akan berdampak signifikan terhadap percepatan program di kementerian

oleh Tira Santia diperbarui 14 Agu 2024, 15:45 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024, 15:45 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak menteri kabinetnya keliling di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak menteri kabinetnya keliling di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024). (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden )

Liputan6.com, Jakarta Ekonom Senior INDEF, Tauhid Ahmad, menilai wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju dianggap tidak fungsional dan efektif.

"Menurut saya, jika dilakukan dalam waktu dekat, reshuffle kabinet ini mungkin tidak akan memberikan manfaat yang signifikan," kata Tauhid saat ditemui di Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Tauhid berpendapat bahwa sebuah kementerian seharusnya cukup menjalankan program yang sudah direncanakan, sehingga pergantian menteri tidak diperlukan.

Ia percaya bahwa perubahan menteri tidak akan berdampak signifikan terhadap percepatan program di kementerian tersebut.

"Katakanlah sebuah kementerian, karena saat ini hanya tinggal melaksanakan apa yang sudah direncanakan dan diprogramkan, sehingga di dua bulan terakhir ini, pergantian menteri tidak akan berpengaruh banyak dalam mendorong perubahan kebijakan atau mempercepat program," ujarnya.

Optimalkan Kinerja Menteri

Ia mengusulkan bahwa lebih baik memaksimalkan kinerja menteri yang ada saat ini daripada merombak jajaran menteri. Selain itu, Tauhid juga mengusulkan agar kabinet baru nantinya diisi dengan sosok-sosok baru yang memiliki kapasitas yang baik.

"Jadi, lebih baik jika ada orang-orang terbaik diprioritaskan untuk kabinet yang baru. Mengingat saat ini hanya tersisa dua bulan, rasanya tidak banyak yang bisa dilakukan jika hanya fokus pada perubahan menteri," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Isu Reshuffle Kabinet

Jokowi dan Prabowo di IKN
Presiden Jokowi dan Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berjalan santai dan berbincang bersama di jalan depan Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024). Momen ini terjadi sesaat menjelang rapat kabinet perdana di IKN. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju menjelang akhir masa jabatannya.

Menurut informasi yang beredar, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly akan digantikan oleh Supratman Andi Agtas, yang merupakan politisi dari Partai Gerindra. Yasonna Laoly sendiri adalah politisi dari PDI Perjuangan (PDIP) dan telah menjabat sebagai Menkumham sejak 2014.

Selain itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, yang telah menjabat sejak 2014, kabarnya akan digantikan oleh Raja Juli Antoni dari Partai Solidaritas Indonesia. Siti Nurbaya adalah menteri dari Partai NasDem.

Arifin Tasrif juga kabarnya akan dicopot dari jabatan Menteri ESDM dan digantikan oleh Bahlil Lahadalia. Sementara itu, jabatan Menteri Investasi yang sebelumnya dijabat oleh Bahlil akan diisi oleh Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya