Bahlil Lahadalia Tekankan Kolaborasi Internasional untuk Emisi Nol Bersih

Untuk diketahui, proses pelantikan Bahlil sebagai Menteri ESDM berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin ini

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Agu 2024, 12:15 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2024, 12:15 WIB
Sertijab Menteri ESDM
Untuk diketahui, proses pelantikan Bahlil sebagai Menteri ESDM berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, secara resmi menyambut para peserta Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting dalam acara Gala Dinner yang digelar di Jakarta, Selasa (20/8/2024).

AZEC merupakan bagian dari inisiatif pengurangan emisi yang pertama kali diinisiasi oleh Perdana Menteri Jepang pada COP26 di Glasgow.

Inisiatif ini kemudian diluncurkan secara resmi pada KTT G20 di Bali, 14 November 2022, oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.

Dalam sambutannya, Bahlil menyampaikan apresiasi atas kerja sama solid di sektor energi antar negara-negara anggota AZEC yang terdiri dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Kamboja, Laos, Brunei, dan Australia.

Bahlil menegaskan pentingnya kolaborasi untuk mencapai target emisi nol bersih, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia yang membutuhkan teknologi dan pendanaan yang memadai.

"Untuk mencapai emisi nol bersih merupakan tujuan kita bersama dan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Indonesia, ke depan pada tahun 2050-2060, harus sudah mencapai satu titik yang lebih baik," ujar Bahlil dalam siaran pers resmi Kementerian ESDM, Rabu (21/8/2024).

Potensi Besar Indonesia

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa negara berkembang seperti Indonesia memiliki potensi besar dalam energi baru terbarukan, namun masih menghadapi tantangan dalam hal teknologi dan pembiayaan.

"Harus ada sinergi antara negara-negara maju yang sudah mempunyai teknologi dengan negara-negara berkembang yang memiliki potensi tapi belum memiliki teknologi yang baik, apalagi kalau membutuhkan kapital yang cukup," lanjut Bahlil.

Adapun pertemuan AZEC 2nd Ministerial Meeting akan menghasilkan beberapa hasil penting, antara lain The 2nd AZEC Ministerial Joint Statement, publikasi Memorandum of Understanding (MoU) proyek AZEC baru, dan peluncuran Asian Zero Emission Center.

 

Perkuat Kolaborasi

Menteri ESDM menyambut para peserta Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting
Menteri ESDM menyambut para peserta Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting (dok: Maul)

Selain itu, akan diselenggarakan pula AZEC Business Forum yang bertujuan untuk menggalang partisipasi badan usaha dalam upaya dekarbonisasi sekaligus sebagai forum business matching untuk memperkuat kolaborasi di masa depan.

"Saya yakin dan percaya, lewat forum ini kita akan mampu berdiskusi untuk melahirkan gagasan-gagasan yang konstruktif untuk melakukan kolaborasi dan kerja sama yang baik serta saling menguntungkan," pungkas Bahlil.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Ken Saito, menyampaikan apresiasinya terhadap Indonesia atas penyelenggaraan acara ini.

"Kepemimpinan, antusiasme, dan energi yang ditunjukkan oleh Indonesia untuk mendorong rencana besar ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memimpin AZEC. Melalui acara ini, saya berharap kita dapat membangun momentum untuk mempercepat dekarbonisasi di Asia," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya