WIKA Catat Penjualan Rp 7,53 Triliun di Semester I 2024

WIKA mencatat penjualan sebesar Rp7,53 triliun, menurut laporan keuangan konsolidasian Perseroan hingga 30 Juni 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Agu 2024, 10:15 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2024, 10:15 WIB
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) kembali meraih capaian positif pada kinerja operasi inti. Perseroan mencatat Gross Profit Margin (GPM) segmen Infrastruktur dan Gedung serta EPCC sebesar 8,4% dan 9,9% pada Kuartal II 2024. Angka ini naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8,2% dan 7,9%.

Sesuai dengan laporan keuangan konsolidasian Perseroan hingga 30 Juni 2024, Wijaya Karya mencatat penjualan sebesar Rp 7,53 triliun.

Kontribusi utama penjualan tersebut berasal dari segmen Infrastruktur dan Gedung serta Industri yang masing-masing sebesar lebih dari 30%, disusul dengan EPCC sebesar 16,5% dan Properti sebesar 18,3%.

"Perkuatan kinerja operasi WIKA dapat tercapai atas upaya Perseroan dalam menjalankan lean construction dan digitalisasi serta terus mengupayakan efisiensi operasi di seluruh proyek berjalan," ungkap Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Jumat (30/8/2024).

Selain itu, WIKA juga berhasil menurunkan piutang hingga 15,3% menjadi Rp 7,11 triliun pada kuartal II 2024, dari sebelumnya sebesar Rp 8,40 triliun pada 2023.

Berkaca pada Laporan Keuangan Kuartal II 2024, Agung BW menyampaikan bahwa dukungan para stakeholders dan Pemerintah dalam upaya penyehatan keuangan Perseroan selama ini membuat Perseroan optimis untuk menjawab tantangan di masa mendatang.

Perseroan berupaya untuk selalu menjaga kepercayaan para stakeholders dan Pemerintah dengan menjalankan transformasi dan 8 stream penyehatan, serta menunjukkan kinerja yang unggul dalam mengeksekusi setiap pekerjaan, tuturnya.

"Perbaikan kinerja Perseroan juga terlihat dari rasio utang berbunga terhadap ekuitas (Gearing Ratio) dan Debt to Equity Ratio (DER) WIKA yang semakin baik, di mana tercatat sebesar 2,31 kali dan 3,23 kali pada kuartal II 2024 menurun dibandingkan posisi kuartal II 2023 yang sebesar 3,86 kali dan 5,89 kali. Hal ini diraih berkat dukungan seluruh stakeholders dan Pemerintah dalam memperkuat struktur permodalan Perseroan serta upaya Perseroan untuk terus fokus terhadap kas," ucapnya.

 

Proyek Baru

Proyek Wijaya Karya (WIKA) (Foto: Wijaya Karya)
Proyek Wijaya Karya (WIKA) (Foto: Wijaya Karya)

WIKA lebih lanjut mengungkapkan, kepercayaan yang diberikan oleh para project owner juga terus terjaga, di mana Perseroan berhasil mendapatkan kontrak Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali.

Agung BW menegaskan, bahwa langkah penyehatan dan perbaikan yang tengah dijalankan WIKA saat ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan demi mengakselerasi upaya Perseroan untuk mampu sustain dan bertumbuh dengan baik di masa mendatang.

WIKA Raih Kontrak Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis

WIKA mengumumkan, perseroan mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali.

Proyek yang dipercayakan oleh PT Pertamina Patra Niaga kepada WIKA ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 475 miliar.

 

Rampung 2026

Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis ditujukan untuk mengoptimalkan kapasitas bongkar muat Jetty di Terminal Manggis, serta meningkatkan kehandalan dan ketahanan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pulau Bali serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Dalam pembangunannya, WIKA dipercaya untuk melakukan pembangunan dermaga, mulai dari persiapan lahan hingga pengoperasian, dengan target rampung pada tahun 2026 mendatang.

Perolehan proyek ini semakin mengukuhkan kompetensi WIKA di dalam mendukung infrastruktur EPCC di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya