Indonesia dan Mozambik Bentuk Task Force Konkretkan Kerja Sama Tambang hingga Kesehatan

Menko Luhut memaparkan bahwa tujuan indonesia fokus pada pengembangan obat-obatan, kualitas layanan kesehatan, dan penelitian medis maupun ilmiah.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Sep 2024, 20:45 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 20:45 WIB
Rapat koordinasi terkait Persiapan Penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Panitia Nasional. (Dok kemenko Marves)
Rapat koordinasi terkait Persiapan Penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Panitia Nasional. (Dok kemenko Marves)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Mozambik telah menentukan 4 prioritas kerja sama di sektor tambang, infrastruktur transportasi, kesehatan,  dan Perikanan. Kerja sama prioritas ini hasil dari pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Mozambik Filipe Nyusi pada Agustus 2023. 

Kelanjutan dari pertemuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Bersama dengan Menteri  Sumber Daya Mineral dan Energi Mozambik Carlos Joaquim Zacarias resmi meluncurkan Task Force Indonesia - Mozambik pada 2nd Indonesia Africa Forum 2024, di Bali (02/09/2024).

“Presiden Joko Widodo terus mendorong diskusi bilateral bersama Presiden Mozambik, yang salah satu hasilnya membentuk Task Force kedua negara,” tutur Menko Luhut dalam keterangan tertulis, Senin (2/9/2024).

Sehubungan dengan kerja sama pada bidang kesehatan, Menko Luhut memaparkan bahwa tujuan indonesia fokus pada pengembangan obat-obatan, kualitas layanan kesehatan, dan penelitian medis maupun ilmiah.

“Tujuan utama kami adalah mengembangkan obat-obatan generik untuk penggunaan publik, meningkatkan kualitas layanan kesehatan, membangun produksi vaksin domestik, dan mempromosikan penelitian medis dan ilmiah dalam kemitraan dengan lembaga kesehatan terkemuka di Mozambik,” Ujar Menko Luhut.

Untuk kerja sama di bidang pertambangan dan energi, Menko Luhut menyatakan kolaborsi sangat dibutuhkan dalam transisi energi terbarukan, dan harus berfokus pada inovasi maupun pengembangan.

“Kita harus berkolaborasi dalam transisi energi terbarukan, dengan fokus pada inovasi, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia,” tambah Menko Luhut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Infrastruktur dan Transportasi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan  menghadiri Marine Spatial Planning and Expo Service 2023, di Pullman Central Park, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Menko Luhut angkat bicara soal Rempang. (Tira/Liputan6.com)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menghadiri Marine Spatial Planning and Expo Service 2023, di Pullman Central Park, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Menko Luhut angkat bicara soal Rempang. (Tira/Liputan6.com)

Lebih lanjut untuk kerja sama infrastruktur dan transportasi Indonesia - Mozambik, Menko Luhut menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur akan menciptakan pusat ekonomi baru.

“Kita harus tingkatkan kerja sama infrastruktur strategis, seperti jalan tol, pelabuhan laut, dan bandara, ini sangat penting untuk meningkatkan logistik, rantai pasokan, dan konektivitas antara orang-orang kita. Ini  akan membantu menciptakan pusat ekonomi baru.,” jelas Menko Luhut.

Untuk kerja sama dibidang perikanan, Menko Luhut menyatakan bahwa pada industri perikanan dinilai sangat penting, karena berdampak besar bagi masyarakat pesisir dan nelayan. Tak hanya itu, Menko Luhut berpendapat bahwa Indonesia harus terus memerangi penangkapan ikan ilegal dan tingkatkan keterampilan nelayan.

“Kita juga harus terus memerangi penangkapan ikan ilegal dan meningkatkan keterampilan nelayan kita melalui program pelatihan akuakultur dan ekonomi biru,”  Menko Luhut.


Global South Collaboration

Sebagai penutup, Menko Luhut berharap agar Task force Indonesia - Mozambik akan memiliki peran yang sangat signifikan dan memberikan kontribusi nyata, untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Mozambik.

Selain itu, gugus tugas ini juga diharapkabn bisa tumbuh berkembang setara dan berkelanjutan diantara negara-negara berkembang (Global South Collaboration).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya