Dorong Energi Hijau, Inggris Bangun 9 Pembangkit Listrik Tenaga Angin Lepas Pantai

Pembangunan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai ini dapat menghasilkan cukup listrik untuk memenuhi kebutuhan 11 juta rumah di Inggris.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 04 Sep 2024, 18:47 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2024, 18:45 WIB
Ilustrasi Kincir Angin | Pexels.com
Pemerintah Inggris telah memberikan total 131 kontrak kepada berbagai perusahaan untuk proyek energi terbarukan yang akan menghasilkan 9,6 gigawatt (GW) listrik. Ilustrasi Kincir Angin | Pexels.com

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Inggris baru saja memberikan sembilan kontrak untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai. Ini merupakan bagian dari upaya besar untuk menghasilkan energi hijau, yang juga mencakup tenaga pasang surut dan tenaga surya.

Proyek-proyek ini diharapkan dapat menghasilkan cukup listrik untuk memenuhi kebutuhan 11 juta rumah di Inggris tetapi di lain sisi beberapa ahli mempertanyakan apakah kapasitas yang dihasilkan cukup untuk mencapai target energi terbarukan Inggris pada tahun 2030.

Di saat yang sama rumah tangga di Inggris diperkirakan akan menghadapi kenaikan tagihan energi sebesar 10% pada akhir tahun ini.

Dikutip dari BBC, Rabu (4/9/2024), Pemerintah Inggris telah memberikan total 131 kontrak kepada berbagai perusahaan untuk proyek energi terbarukan yang akan menghasilkan 9,6 gigawatt (GW) listrik.

Di antara proyek-proyek ini adalah dua pembangkit listrik tenaga angin terbesar di Eropa, Hornsea 3 dan Hornsea 4, yang akan dibangun di lepas pantai Yorkshire oleh perusahaan Denmark bernama Ørsted.

Kontrak-kontrak ini merupakan dorongan besar bagi sektor energi terbarukan Inggris, terutama setelah lelang tahun lalu gagal menarik penawar. Tahun lalu, industri mengeluhkan bahwa harga jaminan yang ditawarkan pemerintah untuk listrik dari tenaga angin tidak cukup tinggi untuk menutupi biaya yang meningkat karena inflasi.

Keith Anderson selaku CEO Scottish Power, mengatakan bahwa proyek tenaga angin lepas pantai kini kembali ke jalurnya setelah kesalahan tahun lalu. Proyek ini akan memungkinkan investasi lebih lanjut di sektor manufaktur di Inggris dan membantu pemerintah mencapai target dekarbonisasi yang penting.

Pemerintah Inggris yang baru, yang dipimpin oleh Partai Buruh, memiliki target ambisius untuk menghasilkan 60GW energi dari tenaga angin lepas pantai pada tahun 2030. Namun, dengan proyek yang diumumkan baru-baru ini hanya menyediakan kapasitas 4,9GW, masih ada jalan panjang untuk mencapai target tersebut.

Greenpeace memperingatkan pemerintah agar mengevaluasi ulang sistem ini untuk memastikan target dapat tercapai. Sementara itu, Menteri Energi Partai Buruh, Ed Miliband, mengklaim bahwa hasil lelang ini menunjukkan adanya kemajuan signifikan menuju kemandirian energi dan penurunan tagihan energi bagi masyarakat Inggris.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Target Pemerintah Inggris

Pemerintah Inggris yang baru dan dipimpin oleh Partai Buruh, memiliki target ambisius untuk menghasilkan 60GW energi dari tenaga angin lepas pantai pada tahun 2030. Namun, dengan proyek yang diumumkan baru-baru ini hanya menyediakan kapasitas sebesar 4,9GW, masih ada jalan panjang untuk mencapai target tersebut.

Greenpeace memperingatkan pemerintah agar mengevaluasi ulang sistem ini untuk memastikan target dapat tercapai. Sementara itu, Menteri Energi Partai Buruh, Ed Miliband, mengklaim bahwa hasil lelang ini menunjukkan adanya kemajuan signifikan menuju kemandirian energi dan penurunan tagihan energi bagi masyarakat Inggris.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya