Investor Asing Mulai Masuk IKN, Bakal Dapat Perlakuan Istimewa?

3 Investor asing ikut tanam modal ke IKN pada pekan ini. Ketiga investor itu dari China, Australia dan Rusia. Apakah investor asing ini akan mendapatkan keistimewaan dibanding investor lokal?

oleh Arthur GideonMuhammad Radityo PriyasmoroMaulandy Rizky Bayu KencanaTira SantiaNatasha Khairunisa AmaniGagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Sep 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2024, 00:00 WIB
Jokowi Groundbreaking AIS Nusantara di IKN
Presiden Jokowi melakukan groundbreaking Kampus Australian Independent School (AIS) Nusantara di IKN. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) pada pekan ini. Kunjungan ini bukan untuk rapat seperti dua pekan sebelumnya. Kunjungan ke IKN ini untuk melakukan seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan infrastruktur di IKN.

Ini merupakan rangkaian groundbreaking ke delapan yang dilakukan Presiden Jokowi. Menariknya, baru groundbreaking ke delapan ini investor asing ikut serta membangun IKN.

Sebelum-sebelumnya, sudah digembor-gemborkan bahwa banyak investor asing yang ingin ikut membangun IKN. Dalam setiap lawatan ke luar negeri, Jokowi pun selalu menawarkan para pengusaha di luar negeri untuk menanamkan modalnya ke IKN.

Dari periode groundbreaking pertama hingga ke tujuh, tidak ada satupun investor asing kelihatan batang hidungnya. Atas dasar itu banyak pihak sanksi dengan ucapan sejumlah pejabat negara yang menyebutkan asing sangat ingin tanam uang di proyek IKN.

Baru pada groundbreaking pekan ini terdapat sejumlah investor asing dari 3 negara ikut berpartisipasi. Hal ini mematahkan keragu-raguan banyak pihak.

Jokowi menyebut tiga proyek investor asing resmi masuk ke IKN pada pekan ini. Kata dia, menunjukkan bahwa IKN memang tempat menarik bagi pengusaha lokal maupun asing untuk berinvestasi.

Adapun investor asing pertama yang berinvestasi secara murni dan langsung di IKN yakni, Delonix Gruop yang merupakan perusahaan asal China. Sementara itu, dua investor asing bermitra dengan pengusaha lokal yakni, Australian Independent School dan Magnum Estate yang merupakan perusahaan properti Rusia.

"Ya ini yang paling penting investor, investasi asing sudah masuk ke IKN. Tadi pagi dari Australia untuk bidang pendidikan, kemudian tadi juga dari Rusia untuk properti dan sekarang juga dari China juga untuk properti," kata Jokowi usai groundbreaking Delonix Nusantara di IKN, Kalimantan Timur, pada Rabu 25 September 2024.

"Ini menunjukkan kepercayaan dari investasi baik lokal, domestik, maupun internasional bahwa Nusantara memang tempat yg sangat menarik untuk investasi," sambungnya.

Adapun pembangunan fasilitas kepemerintahan di IKN berasal dari APBN. Misalnya, Istana Negara, Kantor Presiden, kantor kementerian, hingga rumah menteri.

"Tapi urusan untuk yang fasilitas kepemerintahan memang semua di handle oleh pemerintah," ujarnya.

Jokowi menyampaikan sudah banyak investor asing yang meneken Letter of Intent (LoI) untuk berinvestasi di IKN. Hanya saja, Otorita IKN perlu menyeleksi investor sesuai kebutuhan yang ada di IKN.

"Tidak semua masuk langsung iya, ini masuk iya, ini masuk iya, disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada di IKN. Akan terbangun sebuah ekosistem yang baik sehingga Nusantara menjadi lokasi yang menarik," jelas Jokowi.

Di sisi lain, dia membuka kemungkinan ada perusahaan yang melakukan groundbreaking di IKN, sebelum dirinya purna tugas sebagai presiden pada 20 Oktober 2024.

"Ya belum tentu (ini groundbreaking terakhir). Nanti jangan-jangan seminggu lagi banyak yang pengin grounbreaking lagi," ucap Jokowi.

Untuk diketahui, Delonix Group akan membangun kawasan mix use Delonix Nusantara dengan investasi RP 500 miliar. Gedung mix use ini akan dibangun di atas lahan seluas 24 ribu meter persegi.

Sedangkan Magnum Estate akan membangun Magnum Resort Nusantara yang merupakan proyek properti dari perusahaan asal Rusia yang bermitra dengan perusahaan lokal dengan total investasi mencapai Rp 300 miliar.

Magnum Resort Nusantara dibangun di atas lahan 1,3 hektare. Jokowi mengatan kehadiran resort tersebut memberikan lebih banyak pilihan-pilihan properti yang berkualitas.

Australian Independent School akan membangun kampus di atas lahan 7.900 meter persegi dan siap menampung kurang lebih 750 siswa dari mulai preschool sampai ke jenjang high school SMA. Kampus AIS Nusantara memiliki fasilitas ruang belajar yang berstandar internasional.

 

Infografis Proyek Investor Asing Mulai Masuk IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Proyek Investor Asing Mulai Masuk IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)

Harga Tanah Naik 10 Kali Lipat Tahun Depan

Jokowi mengingatkan para investor bahwa saat ini merupakan momen yang tepat untuk berinvestasi di IKN. Sebab, kata dia, harga tanah di IKN tahun ini masih murah.

"Hati-hati, harga tanah memang sekarang masih murah, harga tanah masih murah pada tahun ini," kata Jokowi.

Menurut dia, harga tanah di IKN tahun depan bisa saja melonjak tinggi hingga 10 kali lipat. Untuk itu, Jokowi mengingatkan investor segera menanamkan modal dalam pembangunan IKN.

"Tapi tahun depan kita tidak tahu harga tanah bisa lipat dua kali, lipat 3 kali, lipat 5 kali, lipat 10 kali. Jadi perlu saya ingatkan, kalau mau berinvestasi (di IKN) tahun ini," jelasnya.

Melihat potensi peningkatan harga tanah tersebut, Jokowi mengingatkan para investor untuk segera melakukan investasi di IKN pada tahun ini.

"Jadi, perlu saya ingatkan, jika ingin berinvestasi, lakukanlah tahun ini," tegasnya.

 

Tanda Indonesia Dipercaya Investor

Jokowi Groundbreaking Hunian Luxury di IKN Senilai Rp300 Miliar
Presiden Jokowi melakukan groundbreaking pembangunan Magnum Resort Nusantara, hunian luxury di IKN, Kalimantan Timur. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Adanya investor asing yang masuk ke IKN ini perlu disyukuri. Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menjelaskan, investasi asing membuat rasa percaya diri pembangunan IKN menjadi lebih kuat.

“Rasa confident (percaya diri) kita bahwa Nusantara adalah lokasi yang sangat menarik untuk investasi, IKN adalah sebagai ibu kota masa depan Indonesia,” kata Yusuf melalui pesan singkat diterima, Jumat (27/9/2024).

Yusuf meyakini, Indonesia sangat senang sekali dengan hal tersebut. Dia pun berkesimpulan, IKN membawa dampak baik dan berpotensi untuk para investor berbisnis.

“Semakin banyak investasi mancanegara yang berdatangan ke IKN, maka menandakan kepercayaan besar investor global terhadap potensi IKN,” jelas Yusuf.

Namun Yusuf memastikan, IKN tak akan buru-buru dalam proses dan tahapan pembangunannya. Sebab, butuh waktu tidak singkat untuk melihat wujud IKN sebagai ekosistem ibu kota yang sudah benar-benar siap.

“Pembangunan sebuah ibu kota baru, seperti di negara-negara lain tentu tidak dilakukan dalam waktu singkat, butuh waktu paling tidak 15 sampai dengan 20 tahun,” kata dia.

Yusuf berharap, pada pemerintahan berikutnya pembangunan IKN akan terus berkesinambungan. Sebab Indonesia dipercaya sangat menantikan bagaimana hadirnya masa depan di IKN.

“Tentu saja harapan kami akan terus berkelanjutan , kıta sama-sama menjemput masa depan di Ibu Kota Nusantara,” Yusuf menandasi.

 

Infografis Peletakan Batu Pertama 3 Proyek Investasi Asing Perdana di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Peletakan Batu Pertama 3 Proyek Investasi Asing Perdana di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)

Potensial dan Menjanjikan

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani, merespons hal yang sama. Masuknya investor asing tersebut menunjukkan Indonesia dipandang sebagai destinasi investasi yang potensial dan menjanjikkan bagi mereka.

"Dunia usaha melihat ground breaking investasi dari China dan beberapa negara lain sebagai langkah yang sangat positif dan strategis. Ini adalah sinyal kuat bahwa proyek IKN mampu menarik perhatian global investors, menunjukkan bahwa Indonesia dipandang sebagai destinasi investasi yang potensial, dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan," kata Shinta kepada Liputan6.com, Jumat (27/9/2024).

Kendati demikian, Shinta menyoroti beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa momentum ini terus berlanjut. Menurutnya, Pemerintah penting untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik dan sesuai jadwal, diikuti dengan pemindahan populasi dengan segera untuk menghidupkan dan memunculkan kepastian ekonomi.

Kemudian, regulasi yang mendukung dan business-friendly policies juga harus diperkuat untuk memfasilitasi para investor. Transparansi dalam pelaksanaan proyek dan proses perizinan juga penting untuk membangun trust.

Terakhir, fokus pada keberlanjutan jangka panjang, baik dari segi lingkungan maupun sosial. Sustainable development harus menjadi poros utama dalam pembangunan IKN, mengingat bahwa proyek sebesar ini sangat berdampak luas.

 

 

Investor Asing Diistimewakan?

Presiden Jokowi meresmikan Taman Kusuma Bangsa yang terletak di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024)
Presiden Jokowi meresmikan Taman Kusuma Bangsa yang terletak di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024). (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik Troy Pantouw menjelaskan, groundbreaking tahap 8 ini juga diikuti oleh perusahaan China yang menjadi investor asing perdana di IKN, diikuti oleh Australia dan Rusia. Adapun nilai investasi asing yang masuk ke Ibu Kota Nusantara tersebut mencapai Rp 1,15 triliun.

"Nilai ini diperoleh dari gabungan investasi yang melibatkan satu investor asing murni, dua kemitraan asing, dan dua investor domestik," ujar Troy Pantouw kepada Liputan6.com, Jumat (27/9/2024).

Troy menjabarkan, proses groundbreaking IKN ke-8 ini turut diikuti oleh penandatangan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Pengalokasian Lahan Aset Dalam Penguasaan Otorita IKN dan Akta Notarill Perjanjian, antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan ketiga investor bersangkutan.

Kendati begitu, ia mengklaim tidak ada perbedaan khusus antara kontrak bersama investor asing dibanding dengan penanam modal lokal. "Tidak ada bedanya, treatment-nya sama," ungkap Troy.

Ekonom, sekaligus Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, memasukkan investor asing ke IKN masih dibayangi beberapa tantangan.

Hal itu salah satunya dengan fokus pemerintahan kedepan berada pada program pengembangan pertanian, dan hilirisasi sehingga IKN bukan prioritas utama.

“Kedua, anggaran untuk IKN dari sisi APBN masih terlalu kecil atau Rp 15 triliun padahal IKN masih butuh pembangunan di kawasan inti,” kata Bhima kepada Liputan6.com, Jumat (27/9/2024).

lInvestor tidak akan langsung tertarik jika suport pendanaan dari pemerintah relatif kecil dibanding 2022-2024 yang mencapai Rp.73 triliun,” sebutnya.

Tantangan ketiga, negara asal investor utama Indonesia, salah satunya China sedang mengalami pelambatan ekonomi, krisis properti dan kelebihan pasokan industri.

“Jadi investor pastinya lebih berhati hati masuk ke proyek yang imbal hasilnya masih jangka panjang seperti IKN,” ungkap Bhima.

Keempat, Jawa masih akan jadi pusat pembangunan di dalam negeri. Hal itu terlihat dari rencana pengembangan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, MRT fase 2, Giant Sea Wall, PSN perumahan PIK 2 dan BSD.

“Pengembangan smelter Freeport di Gresik turut menegaskan Jawa sebagai episentrum ekonomi bisnis, bukan IKN,” Bhima menyebutkan.

Anggaran Pemerintah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan hotel oleh D'Prima Hotel berkelas bintang 3 di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Liputan6.com/Arief R)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan hotel oleh D'Prima Hotel berkelas bintang 3 di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Liputan6.com/Arief R)

Pemerintah masih menyiapkan anggaran di tahun depan untuk membangun IKN. Anggaran yang disiapkan pemerintah mencapai Rp 15 triliun. Anggaran tersebut sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 atau tahun pertama pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

"Total (anggaran untuk pembangunan) IKN Rp 15 triliun," ungkap Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono kepada media di Anyer, Banten, Rabu, (25/9/2024).

Thomas merinci, anggaran untuk pembangunan IKN mencakup Badan Otorita IKN sebesar Rp 5,8 triliun, dan di Kementerian PUPR senilai Rp 9,11 triliun.

Wamenkeu juga menegaskan, besaran anggaran pembangunan IKN saat ini masih sementara. Hal itu karena masih adanya peluang penambahan tergantung pada keputusan Presiden Terpilih nantinya.

"Angka itu masih bisa berubah, tetapi prinsipnya adalah banyak ruang yang diberikan kepada diskresi pada Pak Prabowo," jelasnya.

Ia lebih lanjut menjelaskan, diskresi yang besar kepada Prabowo itu diberikan mengingat APBN tahun 2025 merupakan APBN transisi, dan tentunya membutuhkan fleksibilitas.

"Itu prinsipnya diskresi presiden," imbuh Thomas.

Dia juga menyebut, pemerintah baru juga akan mendorong investasi swasta ke proyek IKN Nusantara, baik melalui skema Kerjasama Pemerintah maupun Badan Usaha.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya