Liputan6.com, Jakarta PT Envitec Multi Indonesia, perusahaan pengelola limbah terkemuka yang berada di bawah naungan Multi Indonesia Group, menerima kunjungan jajaran pimpinan Pertamina International Shipping (PIS) dan Pertamina Port Logistics (PPL) di Pelintung, Kota Dumai.
Kunjungan ini dihadiri VP Tanker Optimization, Performance and Solution Pertamina International Shipping Hendry dan VP Marine Operation Pertamina Port Logistic Ghufron Maurif. Kunjungan tersebut dalam rangka melihat langsung inovasi solusi lingkungan yang ditawarkan oleh PT Envitec Multi Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Rombongan disambut hangat oleh Chief Operations Officer Multi Indonesia Group, Hadi Purnomo, didampingi oleh General Manager PT Envitec Multi Indonesia, Juniwal Hendri.
Advertisement
Selama kunjungan, pihak Pertamina menyampaikan apresiasinya terhadap solusi pengelolaan limbah terpadu yang dimiliki oleh PT Envitec, secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan limbah.
Sementara itu, Operations Officer Multi Indonesia Group, Hadi Purnomo mengungkapkan, Multi Indonesia Group melalui PT Envitec Multi Indonesia ini, khusus untuk menangani solusi pengelolaan limbah canggih yang disesuaikan dengan kebutuhan industri terbesar di Indonesia, termasuk sektor maritim dan logistik.
"Kami fokus pada inovasi dan tanggung jawab lingkungan, perusahaan ini berdedikasi untuk mendorong praktik berkelanjutan lintas industri," ujarnya.
Hadi Purnomo juga menyampaikan, pihak Pertamina International Shipping dan Pertamina Port Logistic juga menyampaikan apresiasinya terhadap integrated solution pengelolaan limbah B3 di Envitec Multi Indonesia, dengan melihat langsung proses dan fasilitas pengolahan yang ada, mereka yakin bahwa limbah yang Slopping / tank cleaning yang telah diangkut dan diolah oleh Envitec memang di proses dengan baik tanpa residu.
"Dengan adanya kunjungan tersebut, menandai komitmen bersama antara Pertamina International Shipping, Pertamina Port Logistic dan Multi Indonesia Group dalam meningkatkan praktik ramah lingkungan dan pengelolaan limbah efisien di industri, diharapkan akan semakin memperkuat kerja sama kedua perusahaan di masa mendatang," tambahnya.
Kejar Target Nol Emisi, PIS Dorong Kapal Dual-Fuel dan Bertenaga LNG
Sebelumnya, PT Pertamina International Shipping (PIS) memasang target pengurangan emisi hingga 978 kiloton CO2 pada 2030. Salah satu langkah kunci dalam pencapaian ini, dengan menambah armada baru yang berteknologi dual-fuel dan penggunaan bahan bakar hijau yang ramah lingkungan.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra mengatakan, target dekarbonisasi jangka panjang ini sejalan dengan rencana besar yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO) dan Paris Agreement terkait perubahan iklim. Target nol emisi ini menjadikan perusahaan 10 tahun lebih awal dari target yang ditetapkan oleh pemerintah pada 2060.
"Kami menyadari bahwa industri shipping berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon global, terutama dari pembakaran bahan bakar kapal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif tersebut dengan mengimplementasikan berbagai inovasi dan teknologi terbaru, termasuk mengadopsi bahan bakar hijau seperti LPG, LNG, dan amonia," ujar Eka, Selasa (15/10/2024).
Eka melaporkan, lebih dari 50 persen kapal yang dioperasikan oleh PIS kini mampu menggunakan biofuel atau bahan bakar hijau. Perseroan juga menjadi pelopor dalam penggunaan kapal dual-fuel, dengan 6 kapal di armada PIS telah memanfaatkan LPG dan gas alam cair (LNG) sebagai alternatif bahan bakar hijau.
Sebanyak 40 kapal di armada PIS telah dilengkapi dengan perangkat hemat energi (energy-saving devices) yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar kapal antara 3-20 persen. Selain itu, PIS juga telah menerapkan pembatasan daya mesin secara menyeluruh dan manajemen pelayaran untuk mengurangi emisi.
Eka menambahkan, armada PIS telah mengantongi sertifikasi internasional sebagai bukti kualitas dan standar tinggi yang diterapkan PIS dalam mengimplementasikan kebijakan sustainability, baik dari segi bisnis maupun operasional.
"Lebih dari 30 persen armada kami juga telah memperoleh sertifikat EEXI (Energy Efficiency Existing Ship Index) dan CII (Carbon Intensity Indicator) sesuai dengan regulasi dan standar IMO. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen PIS untuk berkontribusi pada keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan dalam industri pelayaran," terangnya.
Advertisement
Bahan Bakar Hijau
Senada, Global Head of LNG Fearnleys Per Christian Fett menilai pentingnya regulasi yang memberikan insentif bagi pelaku industri untuk mendorong inovasi dalam penggunaan bahan bakar hijau. Ini penting untuk mempercepat transisi menuju solusi yang lebih berkelanjutan, di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak.
"Banyak teknologi baru memerlukan investasi awal yang signifikan serta penelitian dan pengembangan (R&D) yang mendalam. Dukungan berupa hibah atau bantuan pemerintah sangat penting, supaya perusahaan akan lebih mudah beralih ke solusi yang lebih ramah lingkungan dan efisien," ungkapnya.
Salah satu sumber energi yang bisa dipertimbangkan untuk masa transisi dan pengurangan emisi, Christian juga mendukung penggunaan LNG.
"LNG kini tidak hanya menawarkan manfaat lingkungan, tetapi juga menjadi pilihan yang lebih ekonomis. Penggunaan LNG dapat memberikan pengurangan signifikan dalam emisi CO2 serta partikel pencemar lainnya. Fokus tidak hanya pada CO2, tetapi juga pada keseluruhan rantai emisi," tuturnya.