Liputan6.com, Jakarta Menteri UMKM Maman Abdurrahman memperkirakan, saat ini ada sekitar 4 juta pengemudi ojek online (ojol) yang beroperasi di seluruh Indonesia. Perhitungan ini dilakukan untuk memilah, ada berapa banyak ojol resmi yang berhak mendapat BBM subsidi.
Namun, guna mendata secara tepat berapa jumlahnya, Kementerian UMKM masih perlu melakukan rapat lanjutan.
Baca Juga
"Cuman kalau berdasarkan pemetaan kita, estimasinya sekitar 4-5 juta ojek online yang tersebar di seluruh Indonesia. Rata-rata fokusnya kan di perkotaan," ujar Maman di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Advertisement
Untuk itu, Kementerian UMKM akan memanggil operator transportasi online semisal Grab, Gojek dan Maxim. Untuk mendata pada pengemudi ojek online, atau mitra ojol yang berhak menenggak BBM subsidi sekelas Pertalite.
Nasib Ojek Pangkalan
Maman mengatakan, pemerintah saat ini tengah menyiapkan mekanisme, untuk memverifikasi siapa saja mitra ojol pengemudi kendaraan roda dua yang berhak mengkonsumsi BBM subsidi. Sehingga, ojek pangkalan untuk saat ini belum termasuk dalam kelompok tersebut.
"Jadi saya harus clear juga, supaya jangan sampai jadi bias. Pengguna kendaraan bermotor roda dua itu di Indonesia kurang lebih ada sekitar 120 juta," kata Maman.
"Bagi kendaraan bermotor di luar ojek online ya tentunya kita tidak akan masukan itu dalam kategori untuk mendapatkan BBM bersubsidi," dia menegaskan.
Sehingga, Kementerian UMKM dalam waktu dekat juga akan memanggil perusahaan operator ojek online, guna meminta data siapa saja mitra ojol yang resmi terdaftar.
"Langkah sementara habis ini, kami dari Kementerian UMKM akan manggil beberapa perusahaan operator. Salah satunya Grab, nanti ada Gojek, Maxim, dan beberapa perusahaan operator ojek online, kita akan panggil. Kita akan minta data-data saudara-saudara kita yang terdaftar sebagai ojek online," terangnya.
Selain itu, Maman juga akan berembuk dengan Pertamina untuk mengkoneksikan data mitra ojol yang didapatnya dari pihak operator. "Supaya nanti di setiap SPBU bisa terverifikasi tuh, mana yang ojek online, mana yang enggak," imbuh dia.
Â
Â
Ojol Tetap Bisa Minum BBM Subsidi
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan, pemerintah ke depan tetap memberi alokasi khusus kepada para pengemudi ojek online, atau ojol agar bisa tetap mengkonsumsi BBM subsidi semisal Pertalite.
Pernyataan itu diberikan usai menggelar pertemuan dengan pihak asosiasi pengemudi ojol, yang dikomandoi oleh Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono, di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Maman mengatakan, para driver ojol di seluruh Indonesia nantinya tetap bisa menenggak Pertalite , lantaran dikategorikan sebagai UMKM yang tidak terkena dampak realokasi BBM bersubsidi.
"Jadi buat teman-teman kita pengusaha UMKM di sektor mikro dan kecil, itu tidak dikeluarkan dalam kategori yang tidak mendapatkan BBM bersubsidi," ujar Maman.
"Mengingat saudara-saudara kita ojek online masuk dalam kategori usaha mikro, oleh karena itu saya tegaskan sekali lagi, mereka tetap berhak mendapatkan alokasi BBM bersubsidi di dalam aktivitas keseharian mereka," tegasnya.
Penegasan Asosiasi Pengemudi Ojek DaringÂ
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono, yang sempat memprotes isu bahwa kelompok pengemudi online tidak masuk ke dalam konsumen BBM subsidi.
"Kami juga sekaligus mengimbau kepada rekan-rekan kami seluruh ojek online di seluruh Indonesia, bahwa per hari ini pemerintah melalui Kementerian UMKM sudah menegaskan, namanya pencabutan BBM subsidi bagi ojek online itu tidak ada," ungkapnya.
"Dan, ojek online adalah penerima BBM bersubsidi. Karena ojek online ini masuk dalam klasifikasi sebagai UMKM, sebagai rantai distribusinya dari UMKM juga," dia menambahkan.
Oleh karenanya, Igun menggarisbawahi bahwa mitra ojol dan pemerintah telah berdamai, karena pada akhirnya tetap berhak membeli BBM bersubsidi.
"Yang disampaikan oleh pemerintah ini sudah clear, sudah tidak ada permasalahan antara ojek online dengan pihak pemerintah maupun pihak client-nya mengenai BBM bersubsidi," turut dia.
Advertisement