Liputan6.com, Jakarta Pemerintah sepakat untuk kembali memberikan kebijakan stimulus ekonomi berupa diskon harga tiket pesawat hingga Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) menjelang Idul Fitri 2025.
Stimulus ekonomi tersebut diberikan guna menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan daya masyarakat saat menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Advertisement
Baca Juga
“Pemerintah mendorong stimulus di Hari Lebaran ini dengan program yang dilanjutkan dari program Nataru (Natal dan Tahun Baru) yang lalu, yaitu diskon harga tiket pesawat, kemudian penyelenggaraan kembali Harbolnas 2025, program Every Purchase is Cheap atau Epic Sales 2025 beli di Indonesia saja, yaitu diskon,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dikutip dari Antara, Jumat (31/2/2025).
Advertisement
Ia merinci, beberapa stimulus yang diberikan Pemerintah dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri yakni berupa diskon harga tiket pesawat, pelaksanaan kembali Harbolnas 2025, Program EPIC Sales 2025, BINA Diskon 2025, Diskon Tarif Tol, Stabilitas Harga Pangan.
Kemudian, dirinya menyampaikan bahwa saat ini juga sudah ada paket stimulus ekonomi yang tengah berjalan, yakni bantuan pangan beras 10 kilogram per bulan untuk 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM), diskon tarif listrik daya terpasang 450 VA hingga 2200 VA selama dua bulan.
Selain itu, Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) Pembelian Properti dan Otomotif, serta Pajak Penghasilan Ditanggung Pemerintah (PPh DTP) di sektor padat karya.
“Kemudian tentunya beberapa program lain, kita akan dorong juga program skema kredit untuk padat karya (KUR) yang diharapkan ini akan terus didorong terutama untuk platform Rp500 juta sampai dengan Rp10 miliar dengan waktu yang fleksibel 5-8 tahun," terangnya.
Dukungan Pemerintah diberikan melalui subsidi bunga dan masing-masing untuk para debitur dengan anggaran yang dialokasikan mencapai Rp20 triliun.
Menteri BUMN Soal Diskon Tiket Pesawat saat Lebaran 2025
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir belum bisa memastikan secara pasti, apakah potongan tiket pesawat akan kembali berlaku untuk angkutan Lebaran 2025.
Saya belum bisa bicara, karena itu tentu konteksnya perlu kajian yang lebih dalam," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Di samping tarif pesawat, Kementerian BUMN pun kita tengah berfokus pada tingkat efisiensi di industri penerbangan. Lantaran jumlah armada pesawat saat ini terbilang belum mencukupi.
"Dengan size Indonesia yang memerlukan 750 pesawat, yang hari ini baru 400-an ya memang kita kurang. Jadi laporan yang tadi disampaikan oleh Dirut Garuda, Dirut Pelita, Citilink berusaha menambah pesawat itu. Jadi inovasinya menambah pesawat," imbuhnya.
Kembali soal kelanjutan diskon tiket pesawat, Erick merespons apresiasi terhadap pengelolaan trafik lalu lintas di musim Nataru 2024/2025 yang tergolong sukses. Bahkan tingkat inflasi nasional di waktu yang sama turut terjaga baik.
Advertisement
Jaga Logistik
Menurut dia, terjaganya inflasi terjadi berkat dua komponen. Pertama, bagaimana Kementerian BUMN mampu menekan harga tiket untuk penerbangan, dan kedua yakni kesuksesan dalam menjaga logistik pangan melalui Perum Bulog dan PT RNI (Persero) atau ID FOOD.
"Jadi, ya kepada BUMN kami ucapkan terima kasih. Karena memang kami yang selalu saya ingatkan kita ini kan bukan kementerian teknis. Tapi kementerian yang men-support daripada pemerintahan," pungkas Erick Thohir.