Viral Ajakan Tarik Uang dari Bank Himbara, BUMN Tegaskan Modal Danantara Tak Pakai Uang Masyarakat

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dony Oskaria bantah jika uang tabungan masyarakat di bank BUMN akan digunakan untuk modal Danantara.

oleh Tim Bisnis Diperbarui 24 Feb 2025, 15:59 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 15:29 WIB
Dony Oskaria diangkat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet Merah Putih
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dony Oskaria angkat bicara mengenai ajakan tarik uang tabungan dari bank BUMN di media sosial. (Foto: istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dony Oskaria angkat bicara mengenai ajakan tarik uang tabungan dari bank BUMN di media sosial. Seruan ini diduga sebagai kekhawatiran masyarakat dana tabungan di bank BUMN akan digunakan sebagai modal untuk operasional Danantara.

Dony membantah jika uang tabungan masyarakat di bank BUMN akan digunakan untuk modal Danantara. Dony memastikan operasional bank BUMN dilakukan secara hati-hati dengan pengawasan yang berlapis.

"Pengawasan berlapis dan bukan uang masyarakat dipakai buat modal danantara. Ini harus diluruskan," kata Dony kepada awak media di Istana Negara, Senin (24/2/2025).

Dony menegaskan, kinerja bank BUMN menjadi salah satu yang terbaik di Asia Tenggara (ASEAN). Dia menilai penting informasi ini untuk disampaikan masyarakat di tengah seruan untuk menarik uang simpanan di bank Himbara.

"Lagipula, bank kita sangat bagus kondisinya dan menjadi yang terbaik di ASEAN dan ini harus disampaikan juga ke masyarakat," ujar dia.

Dia pun meminta awak media untuk meneruskan informasi kepada masyarakat. Terlebih, Presiden Prabowo Subianto telah menjelaskan secara detail sumber anggaran untuk Danantara.

"Justru teman teman wartawan harus meluruskan itu, tadi kan sudah dapat penjelasan dari danantara seperti apa," ujar dia.

Prabowo Serahkan Rp300 Triliun Hasil Efisiensi untuk Modal Danantara

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan, pemerintah berhasil mengamankan Rp300 triliun atau USD 20 miliar yang sebelumnya terhambat karena in-efisiensi, korupsi, dan belanja tak tepat sasaran.

Prabowo mengatakan, anggaran Rp300 triliun tersebut akan dialokasikan ke badan pengelola investasi, Daya Anagata Nusantara (Danantara). Menurut dia, anggaran tersebut bakal diinvestasikan untuk 20 proyek nasional.

"Kami berhasil mengamankan lebih dari Rp300 triliun hampir USD 20 miliar dalam bentuk tabungan negara. Dana yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja yang kurang tepat sasaran," kata Prabowo saat meluncurkan Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 24 Februari 2025.

Dia menyampaikan, proyek-proyek tersebut akan menciptakan nilai tambah yang signifikan untuk Indonesia. Selain itu, kata Prabowo, proyek nasional ini juga akan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

 

Prabowo: Danantara Optimalkan Kekayaan Negara, Bukan Sekedar Badan Pengelola Investasi

Pelantikan kepala daerah serentak oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Pelantikan kepala daerah serentak oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Sebelummya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang dibentuknya bukan hanya Badan Pengelola Investasi (BPI) saja. Dia menekankan Danantara harus menjadi instrumen untuk mengoptimalkan pengelolaan kekayaan Indonesia.

"Karena Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan indonesia," kata Prabowo saat meluncurkan Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

Dia menyebut Indonesia selama ini tak kekurangan sumber daya alam (SDA), namun hanya tidak bisa mengelolanya sehingga tak memberi manfaat bagi masyarakat. Prabowo menjelaskan Danantara akan menjadi lembaga yang mengubah pengelolaan kekayaan negara untuk kesejahteraan masyarakat.

"Jangan salah, apa yang kita luncurkan hari ini bukan sekadar sebuah dana investasi, melainkan instrumen, alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.

Prabowo menuturkan pemerintah telah mengamankan Rp300 triliun yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja yang tidak tepat sasaran. Dana tersebut akan dikelola oleh Danantara untuk di investasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional.

"Proyek-proyek yang berdampak tinggi, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan untukbangsa kita. Menciptakan manfaat nyata lapanagn kerja yang bermutu, dan kemakmuran yang berjangka panjang bagi masyarakat indonesia," tutur Prabowo.

 

 

Total Aset

Danantara Indonesia (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Danantara Indonesia (Foto: Liputan6.com/Arief RH)... Selengkapnya

Dia menyadari banyak pihak yang meragukan keberhasilan Danantara dalam mengelola investasi negara. Prabowo menilai keraguan masyarakat ini wajar karena ide pembentukan Danantara adalah hal baru.

"Saya memahami, bahwa banyak pertanyaan tentang Danantara Indonesia, mungkin ada yang ragu-ragu apakan ini bisa berhasil atau tidak. Hal ini adalah wajar karena inisiatif ini belum pernah ada sebelumnya," ujarnya.

Adapun total aset yang dikelola Danantara sebesar USD 900 miliar. Tahap awal investasi sebesar USD 20 miliar akan difokuskan untuk proyek hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembanguna pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan.

"Inilah sektor-sektor yang akan menetukan masa depan kita, ketahan kita dan kemandirian bangsa kita," pungkas Prabowo.

 

 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya