Harga Emas Dunia Turun Tipis ke USD 2.900, Investor Masih Buru Aset Safe Haven

Dari sisi fundamental, faktor utama yang mendukung pergerakan emas adalah pergeseran ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

oleh Arthur Gideon Diperbarui 07 Mar 2025, 11:18 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2025, 10:35 WIB
Ilustrasi harga emas hari ini
Penundaan tarif AS terhadap produsen mobil dari Meksiko dan Kanada turut memberikan dorongan bagi harga emas, yang kembali menguat di level psikologis USD 2.900-an pada Jumat (7/3/2025). Ilustrasi harga emas hari ini (dok: Foto AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia sedikit melemah ke kisaran USD 2.900 pada perdagangan Jumat (7/3/2025), namun tetap dalam pantauan para investor setelah harga emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di USD 2.956.

Meskipun ada sedikit pelonggaran akibat penundaan tarif impor mobil AS terhadap Kanada dan Meksiko, penerapan tarif timbal balik yang tetap akan berlaku pada bulan April menjadi faktor yang mendukung arus masuk ke aset safe haven seperti emas.

Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, tren bullish emas masih cukup kuat berdasarkan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini.

"Proyeksi jangka pendek menunjukkan bahwa harga emas berpotensi naik hingga level USD 2.929, terutama jika momentum bullish tetap berlanjut. Namun, jika terjadi reversal dan harga gagal menembus level tersebut, maka emas berisiko mengalami penurunan hingga target terdekat di USD 2.897," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (7/3/2025).

Dari sisi fundamental, faktor utama yang mendukung pergerakan emas adalah pergeseran ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Data ekonomi AS yang melemah semakin memperkuat spekulasi bahwa The Fed dapat memangkas suku bunga beberapa kali pada tahun 2025.

Pergeseran ini tercermin dalam pasar obligasi, di mana imbal hasil Treasury mengalami perubahan signifikan. Bloomberg melaporkan bahwa investor semakin yakin bahwa suku bunga yang lebih rendah akan mendorong kenaikan harga emas dalam jangka panjang.

 

Promosi 1

Keputusan Bank Sentral Eropa

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Selain itu, penundaan tarif AS terhadap produsen mobil dari Meksiko dan Kanada turut memberikan dorongan bagi harga emas, yang kembali menguat di level psikologis USD 2.900-an pada Jumat (7/3/2025).

Pasar juga mengalihkan fokus ke keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan diumumkan hari ini. Ekspektasi pasar mengarah pada kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp), yang dapat memperlemah nilai Euro dan mendukung permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

Faktor geopolitik juga berkontribusi pada ketidakpastian pasar. Para pemimpin Uni Eropa dijadwalkan untuk membahas kebijakan belanja pertahanan dan potensi tambahan bantuan bagi Ukraina, yang dapat memengaruhi sentimen risiko global.

Sementara itu, keputusan pemerintah Mali untuk menghentikan penerbitan izin tambang emas skala kecil bagi warga asing sebagai respons terhadap beberapa insiden mematikan turut menjadi perhatian di pasar komoditas.

 

Harga Tembaga

fungsi tembaga
fungsi tembaga ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Di sisi lain, kenaikan tajam harga tembaga lebih dari 5% pada sesi perdagangan New York hari Rabu menunjukkan minat yang meningkat terhadap logam mulia dan komoditas lainnya. Pendorong utama lonjakan harga ini adalah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan kemungkinan penerapan tarif 25% terhadap impor komoditas tersebut.

Secara keseluruhan, dalam segi analisa teknikal dan mendukungnya faktor fundamental, emas masih berpotensi menguat hari ini. Saat ini, pasar tengah menunggu sinyal laporan tenaga kerja Non-Farm Payroll AS yang akan dirilis nanti malam, serta mengantisipasi langkah The Fed dalam beberapa bulan mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya