Arus Mudik 2013, Kemenhub Jamin Pilot Bebas Masalah Kesehatan

Kemenhub sentiasa menggelar tes kesehatan secara acak bagi pilot dan awak pesawat.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Agu 2013, 16:15 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2013, 16:15 WIB
pilot-kesehatan-130804b.jpg
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan para pilot pesawat terbang yang bertugas saat musim mudik lebaran tahun ini siap terbang dan bebas dari masalah kesehatan dan psikologis.

"Mereka sudah dipastikan siap dan memang harus siap. Untuk jumlahnya ada banyak, saya tidak bisa dirinci karena berbeda-beda tiap maskapai penerbangan," ujar Kepala Balai Kesehatan Penerbangan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Dr Thamrin Abudi saat inspeksi di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten, Minggu (4/8/2013).

Untuk memastikan kesehatan dan psikologi para pilot, Kemenhub mengaku mewajibkan tiap pilot untuk mengikuti serangkain tes seperti cek fisik, tes jantung, cek darah dan urin, tes pendengaran, tes pernapasan, tes mata dan lain-lain. Masing-masing pilot mempunyai batas maksimal 6 bulan untuk melakukan pengecekan tersebut dan harus memperbarui jika masa berlaku telah habis.

"Setiap harinya ada kurang lebih 100 orang yang dilakukan pengecekan, jadi bukan hanya pilot saja tetapi juga awak kabin seperti pramugari serta petugas Aero Trafic Center (ATC) bandara. Untuk kesiapan lebaran tahun ini sudah dicek 2-3 bulan lalu," lanjutnya.

Pada hari ini, saja, pengelola Bandara Soekarno-Hatta secara acak melakukan pengecekan awak pesawat sebanyak  91 personel yang terdiri dari 22 pilot dan 69 cabin crew yang berasal dari semua maskapai penerbangan yang ada di Bandara tersebut.

"Hasilnya negatif untuk semua personel. Ini hanya sampel saja, tetapi Insya Allah cukup mewakili, ini kita random karena kita ingin ada efek jera. Tetapi ini selalu rutin kita lakukan, terutama saat momen mudik ini," jelasnya.

Thamrin mengungkapkan, masalah kesehatan yang paling banyak ditemui dari para pilot tersebut seperti kolesterol, asam urat dan panyakit jantung. Namun masing-masing penyakit ini memiliki tingkat toleransi untuk terbang tergantung kadar penyakitnya.

"Masalah penyakit ini ada bisa menyerang siapa saja. Kalau tenggang waktu yang diberikan kepada pilot untuk kembali fit lagi itu tergantung, misalnya pada penyakit tingkat awal diberi waktu 1 minggu tetapi maksimalnya juga tergantung parameter berapa banyak penyakit yang ada di pilot tersebut," tandasnya.(Dny/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya