Indonesia saat ini memiliki jumlah penduduk usia produktif yang cukup banyak dan menjadi bonus demografi (penduduk) dalam sebuah negara.
Namun bonus demografi itu akan menjadi sia-sia jika tidak dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Â
Kalau dua tahun mendatang Indonesia masih membicarakan bonus demografi, dan lima tahun lagi masih juga membicarakan hal yang sama, pada akhirnya tidak akan menjadi bonus yang akan kita terima.
Dr. Sonny Harry B. Harmadi selaku Kepala Koalisasi Kependudukan, mengatakan sejatinya bonus itu harus diraih dan diuber. Makanya itu, penting bagi kita semua harus bekerja dengan keras.
Sonny juga menyebutkan, bahwa ada empat prasyarat utama yang harus dilakukan, untuk meraih bonus demografi tersebut seperti diungkapkan di kantor BKKBN Jakarta, Rabu (21/8/2013):
1. Label market
Sonny menjelaskan, pasar kerja di Indonesia harus mampu menyerap tenaga kerja yang dimiliki. Bukan hanya dengan pekerjaan yang seadanya, akan tetapi pekerjaan yang amat layak.
"Kalau mereka bekerja tapi tidak mampu, menciptakan sesuatu di dalam kehidupannya, maka pekerjaan yang mereka terima percuma," terang Sonny, dalam acara Konferensi Pers Seminar Internasional: Mengoptimalkan Potensi Bonus Demografi untuk Kemajuan Bangsa Melalui Pembangunan SDM yang berdaya Saing Secara Global, Rabu (21/8/2013)
2. Kesadaran untuk menabung
Dituturkan Sonny, kalau kesadaran masyarakat akan tabungan masih sangatlah rendah. Sebagai contoh, masih ada 49 persen rumah tangga di Indonesia belum memiliki rekening tabungan.
"Ini juga harus segera diberikan pemahaman, bahwa menabung itu sangatlah penting," terang dia.
3. Human capital.
Bonus demografi akan benar-benar terwujud kalau individunya berkualitas. Ini jelas, tetapi masalahnya, bukan hanya mendesain berapa juta dokter yang harus ada, tetapi dokter-dokter yang ada harus mampu menciptakan inovasi yang seperti apa.
"Kalau kita memiliki komposisi seperti sekarang, didominasi oleh pendidikan mereka yang berpendidikan sosial, maka kemampuan kita belum terlalu tinggi," jelasnya.
4. Tetap menjalankan program keluarga berencana
Apabila jumlah penduduk di masa yang akan datang tidak terus bertambah, dari sekarang penduduk produktif tersebut diajarkan untuk tetap menjalankan program keluarga berencana.
Intinya, tambah Sonny, butuh kerja keras yang amat luar biasa. Akan tetapi selama ini, kita masih menjalankan semuanya sebagai sebuah komplikasi, bukan sebuah kerja keras bersama yang dilakukan dengan sinergi yang sangat baik.
(Adt/Igw)
Namun bonus demografi itu akan menjadi sia-sia jika tidak dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Â
Kalau dua tahun mendatang Indonesia masih membicarakan bonus demografi, dan lima tahun lagi masih juga membicarakan hal yang sama, pada akhirnya tidak akan menjadi bonus yang akan kita terima.
Dr. Sonny Harry B. Harmadi selaku Kepala Koalisasi Kependudukan, mengatakan sejatinya bonus itu harus diraih dan diuber. Makanya itu, penting bagi kita semua harus bekerja dengan keras.
Sonny juga menyebutkan, bahwa ada empat prasyarat utama yang harus dilakukan, untuk meraih bonus demografi tersebut seperti diungkapkan di kantor BKKBN Jakarta, Rabu (21/8/2013):
1. Label market
Sonny menjelaskan, pasar kerja di Indonesia harus mampu menyerap tenaga kerja yang dimiliki. Bukan hanya dengan pekerjaan yang seadanya, akan tetapi pekerjaan yang amat layak.
"Kalau mereka bekerja tapi tidak mampu, menciptakan sesuatu di dalam kehidupannya, maka pekerjaan yang mereka terima percuma," terang Sonny, dalam acara Konferensi Pers Seminar Internasional: Mengoptimalkan Potensi Bonus Demografi untuk Kemajuan Bangsa Melalui Pembangunan SDM yang berdaya Saing Secara Global, Rabu (21/8/2013)
2. Kesadaran untuk menabung
Dituturkan Sonny, kalau kesadaran masyarakat akan tabungan masih sangatlah rendah. Sebagai contoh, masih ada 49 persen rumah tangga di Indonesia belum memiliki rekening tabungan.
"Ini juga harus segera diberikan pemahaman, bahwa menabung itu sangatlah penting," terang dia.
3. Human capital.
Bonus demografi akan benar-benar terwujud kalau individunya berkualitas. Ini jelas, tetapi masalahnya, bukan hanya mendesain berapa juta dokter yang harus ada, tetapi dokter-dokter yang ada harus mampu menciptakan inovasi yang seperti apa.
"Kalau kita memiliki komposisi seperti sekarang, didominasi oleh pendidikan mereka yang berpendidikan sosial, maka kemampuan kita belum terlalu tinggi," jelasnya.
4. Tetap menjalankan program keluarga berencana
Apabila jumlah penduduk di masa yang akan datang tidak terus bertambah, dari sekarang penduduk produktif tersebut diajarkan untuk tetap menjalankan program keluarga berencana.
Intinya, tambah Sonny, butuh kerja keras yang amat luar biasa. Akan tetapi selama ini, kita masih menjalankan semuanya sebagai sebuah komplikasi, bukan sebuah kerja keras bersama yang dilakukan dengan sinergi yang sangat baik.
(Adt/Igw)