Pergerakan nilai tukar rupiah terus menunjukkan pelemahannya seiring dengan sentimen negatif pernyataan beberapa petinggi dari The Fed. Hal ini disampaikan Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada dalam ulasannnya, Rabu (25/9/2013).
"Laju Rupiah kembali tertekan dari sentimen negatif pernyataan petinggi The Fed. Bahwa pemberlakukan pengurangan stimulus dipastikan pada Oktober dan adanya sikap kecewa dari beberapa petinggi The Fed atas keputusan Bernanke kemarin," kata dia.
Reza menjelaskan, laju Rupiah juga terimbas pelemahan mata uang Euro (€) terhadap dolar Amerika Serikat (AS), seiring sikap wait and see pelaku pasar mengantisipasi pembahasan fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) AS.
Dari sisi lain, sentimen yang membuat nilai tukar rupiah melemah dari spekulasi banyaknya perusahaan lokal yang membeli dolar AS jelang akhir bulan dan perkiraan masih akan defisitnya current account.
Reza berharap, dengan adanya kejadian seperti itu, laju rupiah akan melewati target support 11.525. Sedangkan nilai tukar rupiah versi kurs tengah BI akan berada di kisaran 11.423-11.560. (Dis/Nur)
"Laju Rupiah kembali tertekan dari sentimen negatif pernyataan petinggi The Fed. Bahwa pemberlakukan pengurangan stimulus dipastikan pada Oktober dan adanya sikap kecewa dari beberapa petinggi The Fed atas keputusan Bernanke kemarin," kata dia.
Reza menjelaskan, laju Rupiah juga terimbas pelemahan mata uang Euro (€) terhadap dolar Amerika Serikat (AS), seiring sikap wait and see pelaku pasar mengantisipasi pembahasan fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) AS.
Dari sisi lain, sentimen yang membuat nilai tukar rupiah melemah dari spekulasi banyaknya perusahaan lokal yang membeli dolar AS jelang akhir bulan dan perkiraan masih akan defisitnya current account.
Reza berharap, dengan adanya kejadian seperti itu, laju rupiah akan melewati target support 11.525. Sedangkan nilai tukar rupiah versi kurs tengah BI akan berada di kisaran 11.423-11.560. (Dis/Nur)