Pertamina Tambah 2 Armada Angkutan Minyak

PT Pertamina (Persero) menambah dua kapal milik sendiri yang diproduksi galangan kapal nasional, dengan nilai investasi US$ 26,2 juta.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono Diperbarui 02 Okt 2013, 10:10 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2013, 10:10 WIB
kapal-pertamina-130913b.jpg
... Selengkapnya
PT Pertamina (Persero) menambah dua kapal angkutan minyak yang merupakan hasil produksi galangan kapal nasional. Nilai investasi pengadaan 2 kapal tersebut mencapai US$ 26,2 juta.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengatakan kapal tersebut meliputi kapal Merauke, yakni kapal small tanker berbobot 3.500 long ton deadweight (LTDW).

Kemudian Kapal Merauke yang dibangun galangan PT Dumas Tanjung Perak. Ini merupakan kapal kedua yang dipesan Pertamina dari galangan yang sama setelah kapal pertama (Matindok) diserahterimakan pada Februari 2013.

Kapal berikutnya adalah kapal Kasim berbobot 6.500 LTDW. Kapal Kasim yang dibangun PT Dok & Perkapalan Surabaya (DPS) merupakan kapal ketiga setelah penyerahan Kamojang dan Kakap.

"Dengan diserahterimakan kedua kapal tersebut hari ini, kapal milik Pertamina kini menjadi 59 unit dari sekitar 200 unit kapal yang dioperasikan tahun 2013 untuk menjamin keamanan distribusi BBM di dalam negeri," kata kata Ali dalam laporan tertulisnya di Jakarta, Rabu (2/10/2013).

Ali mengungkapkan, kontrak pembangunan kapal Merauke ditandatangani pada 10 Desember 2010 dengan total investasi sekitar US$ 11,8 juta.

Sedangkan kontrak kapal Kasim ditandatangani pada 26 Agustus 2010 dengan total nilai investasi US$ 14,4 juta.

Kapal Merauke dan Kasim akan digunakan untuk alokasi pengiriman BBM di wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Kapal Kasim akan melayani kebutuhan Depot Tarakan, Pare-pare, Donggala dan Toli-toli dengan pelabuhan loading Balikpapan.

Sedangkan Kapal Merauke dengan Pelabuhan Loading Kotabaru akan melayani kebutuhan depot di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.

"Sebagai wujud komitmen perusahaan untuk mendukung kemajuan industri maritim dalam negeri. Keduanya akan memperkuat armada transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk meningkatkan ketahanan pasokan energi nasional secara efisien," tutup dia. (

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya