Proyek Ambisius Baru BUMN, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Usai mengungkapkan rencana pembangunan jalan tol Jakarta-Surabaya, kini BUMN membuka kemungkinan menggarap kereta cepat di jalur yang sama.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Okt 2013, 15:45 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2013, 15:45 WIB
ilustrasi-kereta-cepat-131010b.jpg
Sukses membangun jalan tol atas laut Bali, membuat Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN) berambisi membuat megaproyek lainnya. Kali ini, 19 BUMN tengah menggagas pembangunan proyek jalan bebas hambatan yang akan menghubungkan Jakarta dan kota paling ujung di Pulau Jawa, Surabaya.

Tak berpuas diri sampai disitu, Menteri BUMN Dahlan Iskan menaikkan ambisinya dengan mengkaji kemungkinan pembangunan jalur kereta cepat dalam proyek tersebut.

"Ya nanti mungkin bisa sekaligus, bisa aja dibangun jalur kereta cepat disitu," ujarnya usai menghadiri Rapat Pimpinan di Kantor Pusat Askes, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2013).

Dahlan yakin, pembangunan proyek ini akan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi mengingat arus transportasi di dua wilayah ini banyak digunakan saat arus mudik dan arus balik. Terlebih lagi, jumlah kendaraan diperkirakan akan terus meningkat tiap tahunnya.

"Jangan lihat sekarang, tambahan mobil per tahun saja sampai 1 juta, ini kan kalau dimulai 5 tahun baru kelar, pasti ekonomis," lanjutnya.

Tak hanya BUMN konstruksi, megaproyek ini juga diklaim sudah mampu menarik minat dari perusahaan pemerintah dari sektor lain. salah satunya adalah Perusahaan Gas Negara (PGN) yang tertarik memanfaatkan proyek ini. "PGN juga minta ikut untuk pasang pipa gas. Kalau Kementerian PU itu sudah otomatis. Pokoknya kita mempunyai asumsi awal kalau di Pantai Utara tidak sesulit Pantai Selatan," katanya.

Seperti diketahui, sebanyak 19 BUMN telah melakukan penandatangan guna melakukan studi kelayakan untuk membuat proyek pembangunan jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya yang diperkirakan akan sepanjang 800 km. Sejumlah BUMN ini antara lain Wijaya Karya, Adhi Karya, Istaka Karya, Brantas Abipraya, Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Semen Indonesia, Krakatau Steel, Pelindo II, Pelindo III, Taspen, Jamsostek, Jasa Marga, Pembangunan Perumahan, Hutama Karya dan Waskita Karya. (Dny/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya