6 Miliar Uang Baru Sudah Dicetak Peruri

Perum Peruri mnengaku menerima pesanan pencetakan uang dari negara lain namun jumlahnya masih sangat sedikit.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 21 Okt 2013, 12:45 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2013, 12:45 WIB
rupiah-130904b.jpg
Perusahaan percetakan uang di tanah air, Perum Peruri mengungkapkan sudah mencetak enam miliar lembar uang kertas hingga kuartal IIII-2013. Uang baru tersebut disediakan untuk memasok kebutuhan uang kertas dari Bank Indonesia (BI).

Direktur Utama Perum Peruri Prasetio menyatakan kebutuhan uang baru di Indonesia kemungkinan akan terus meningkat seiring kebutuhan uang yang terus membesar.

"Kebutuhan rupiah juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan," ujar Prasetio ketika ditemui dalam acara Pembukaan Pacific Rim Banknote Printers Conference di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (21/10/2013).

Hingga saat ini, Perum Peruri mengaku lebih banyak mencetak uang untuk pemesanan dari bank sentral di tanah air. Peruri mengaku pernah satu kali memperoleh pesanan pencetakan uang dari negara lain.

Dengan kondisi tersebut, Peruri mengaku prioritas utama perusahan saat ini didedikasikan untuk memenuhi kebutuhan BI. "Kalau ada kesempatan dan kelebihan kita manfaatkan, tapi jumlahnya tidak begitu besar," tegasnya.

Disinggung kesempatan perusahaan untuk mencetak uang kertas dari negara lain, Presetio menyatakan potensi percetakan uang dari negara lain masih sangat sedikit jika dibandingkan permintaan dari bank sentral.

Seperti diketahui, Perum Peruri tahun ini mendapatkan kepercayaan menjadi tuan rumah kegiatan The XX Pacific Rim Banknote Printers Conference (PPRBC) yang berlangsung pada 20-26 Oktober 2013. PPRBC merupakan konferensi percetakan uang dan bank sentral di wilayah Semenanjung Pasifik yang digelar setiap dua tahun sekali.

Acara ini akan dihadiri 15 negara anggotanya, seperti Amerika, Australia, Brazil, China, Kolumbia, Chili, Thailand, Filipina, Meksiko, Republik Korea, Jepang, Indonesia, India, Hong Kong, dan Kanada.(Dis/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya