Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Khrisnamurti menilai situasi perekonomian di Uni Eropa (UE) masih diselimuti ketidakpastian. Tentunya ini akan berdampak terhadap ekspor maupun kerja sama bisnis antara Indonesia dan UE.
"Saya melihat situasi yang belum pasti di sana walaupun kami mengidentifikasi adanya tanda-tanda positif dari pemulihan ekonomi Eropa. Semoga Eropa bisa segera pulih karena Eropa menjadi mitra dagang dan investasi yang penting," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Saat ini, tambah dia, perdagangan Indonesia dengan UE mencapai US$ 32 miliar-US$ 33 miliar. Jika dibandingkan dengan total perdagangan Indonesia, angka ini mengalami pertumbuhan cukup besar.
"Memang ada pelemahan di 2012 karena situasi Eropa, tapi perdagangan Indonesia dan UE masih akan bertumbuh 7% dibanding tahun ini. Sehingga kami memperkirakan nilainya mencapai US$ 35 miliar-US$ 36 miliar," terangnya.
Proyeksi tersebut, kata Bayu, masih jauh dari potensi kedua negara. Apabila CEPA dapat diimplementasikan untuk kepentingan Indonesia, seperti CPO dan ekspor maka pemerintah optimistis nilai perdagangan bakal terus menanjak.
"Optimis angka perdagangan bisa menembus US$ 40 miliar dan US$ 45 miliar pada 2015-2016 dengan syarat CEPA diselesaikan dan di dalamnya menyangkut kepentingan Indonesia, seperti palm oil dan lainnya," papar dia. (Fik/Ndw)
"Saya melihat situasi yang belum pasti di sana walaupun kami mengidentifikasi adanya tanda-tanda positif dari pemulihan ekonomi Eropa. Semoga Eropa bisa segera pulih karena Eropa menjadi mitra dagang dan investasi yang penting," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Saat ini, tambah dia, perdagangan Indonesia dengan UE mencapai US$ 32 miliar-US$ 33 miliar. Jika dibandingkan dengan total perdagangan Indonesia, angka ini mengalami pertumbuhan cukup besar.
"Memang ada pelemahan di 2012 karena situasi Eropa, tapi perdagangan Indonesia dan UE masih akan bertumbuh 7% dibanding tahun ini. Sehingga kami memperkirakan nilainya mencapai US$ 35 miliar-US$ 36 miliar," terangnya.
Proyeksi tersebut, kata Bayu, masih jauh dari potensi kedua negara. Apabila CEPA dapat diimplementasikan untuk kepentingan Indonesia, seperti CPO dan ekspor maka pemerintah optimistis nilai perdagangan bakal terus menanjak.
"Optimis angka perdagangan bisa menembus US$ 40 miliar dan US$ 45 miliar pada 2015-2016 dengan syarat CEPA diselesaikan dan di dalamnya menyangkut kepentingan Indonesia, seperti palm oil dan lainnya," papar dia. (Fik/Ndw)