Banyak Perusahaan Rokok Untung Besar Tapi Buruhnya Miskin

"Kalau ada untung banyak jangan sampai dinikmati pengusahanya saja," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 31 Okt 2013, 13:16 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2013, 13:16 WIB
industri-rokok-131022b.jpg
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menanggapi aksi mogok kerja buruh yang digelar hari ini dan besok merupakan hal yang wajar.

Ia mengungkapkan masih banyak perusahaan yang saat ini memperoleh laba besar setiap tahunnya namun para pekerjanya masih memiliki upah minim. Hal itulah yang harus didorong untuk dihapuskan.

"Kalau ada untung banyak jangan sampai dinikmati pengusahanya saja. Banyak perusahaan rokok untungnya besar, buruhnya miskin, itu tidak boleh terjadi," ungkapnya kepada Liputan6.com yang ditulis, Kamis (31/10/2013).

Untuk itu, Muhaimin menghimbau kepada buruh dan para pelaku industri untuk bertemu dan berembug membicarakan mengenai pengupahan yang pantas sehingga para pekerjanya juga semangat dalam bekerja.

"Bipartit ditingkatkan, pembicaraan antara pengusaha dan pekerja ditingkatkan," tegasnya.

Perlu digaris bawahi yang perlu dijaga dalam setiap perundingan adalah titik temu untuk saling menguntungkan bukan justru nantinya akn merugikan di satu pihak.

"Tapi harap dicatat jangan sampai upah tinggi itu menghasilkan perusahaan yang bangkrut, disitu titik temunya," ujar Muhaimin. (Yas/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya