PT Pertamina (Persero) memastikan Sistem Monitoring Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMPBBM) dengan memanfaatkan tehnologi Radio Frequency Identification (RFID) akan mulai beroperasi bulan ini di ibukota.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya memastikan pelaksanaan sistem pengawasan BBM lewat RFDI sudah siap 90%. PT Inti (Persero) diketahui sudah memasang RFID di 263 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta.
"Sistem sudah 90% stabil. kalau peralatannya sudah dipasang di seluruh SPBU di Jakarta," kata Hanung, di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Pertamina saat ini mengaku sedang memastikan keandalan dari sistem RFID tersebut. Harapannya, sistem yang berfungsi untuk mencatat penjualan BBM bersubsidi tersebut bisa dioperasikan di Jakarta Desember ini. Pertamina juga mendesak INTI untuk bisa menyelesaikan serangkaian masalah teknis pada waktu yang sama.
"Tinggal yang kami hadapi belakangan ini stabilisasi sistem, itu kan sensitif ya, peralatan elektronik," jelasnya.
Selain RFID, Pertamina juga berencana memasang alat penyimpan data konsumsi BBM yang dipasang pada kendaraan (RFID tag). Perseroan mencatat setidaknya dalam satu hari sebanyak 70 ribu unit RFID Tag dipasang di kendaraan.
"kalau pemasangan RFID tag di mobil per hari ini mungkin udah sekitar 70 ribuan, mudah-mudahan progress-nya lebih bagus," tuturnya.
Dengan berjalannya program ini akan membantu pemerintah jika pemerintah sudah menetapkan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi kedepannya.
"Masyarakat mulai aware bahwa properlu dan program ini adalah bantu program pemerintah. pada waktunya nanti pemerintah akan keluarkan ketentuan, pada waktunya nanti. saya nggak tahu kapan," pungkasnya.(Pew/Shd)
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya memastikan pelaksanaan sistem pengawasan BBM lewat RFDI sudah siap 90%. PT Inti (Persero) diketahui sudah memasang RFID di 263 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta.
"Sistem sudah 90% stabil. kalau peralatannya sudah dipasang di seluruh SPBU di Jakarta," kata Hanung, di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Pertamina saat ini mengaku sedang memastikan keandalan dari sistem RFID tersebut. Harapannya, sistem yang berfungsi untuk mencatat penjualan BBM bersubsidi tersebut bisa dioperasikan di Jakarta Desember ini. Pertamina juga mendesak INTI untuk bisa menyelesaikan serangkaian masalah teknis pada waktu yang sama.
"Tinggal yang kami hadapi belakangan ini stabilisasi sistem, itu kan sensitif ya, peralatan elektronik," jelasnya.
Selain RFID, Pertamina juga berencana memasang alat penyimpan data konsumsi BBM yang dipasang pada kendaraan (RFID tag). Perseroan mencatat setidaknya dalam satu hari sebanyak 70 ribu unit RFID Tag dipasang di kendaraan.
"kalau pemasangan RFID tag di mobil per hari ini mungkin udah sekitar 70 ribuan, mudah-mudahan progress-nya lebih bagus," tuturnya.
Dengan berjalannya program ini akan membantu pemerintah jika pemerintah sudah menetapkan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi kedepannya.
"Masyarakat mulai aware bahwa properlu dan program ini adalah bantu program pemerintah. pada waktunya nanti pemerintah akan keluarkan ketentuan, pada waktunya nanti. saya nggak tahu kapan," pungkasnya.(Pew/Shd)