Petaling Jaya - Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Malaysia Sona Petroleum Bhd telah mengidentifikasi aset lahan tambang minyak baru yang ingin dibelinya di Indonesia setelah gagal mencapai kesepakatan pada September. Jika menguntungkan, Sona Petroleum berencana mengakuisisinya seharga US$ 135 juta atau setara Rp 1,6 triliun.
Seperti dikutip dari The Star, Senin (9/12/2013), sejumlah sumber mengklaim Sona Petroleum tengah mencari cara untuk membeli 100% saham lahan minyak di Sumatra yang tercatat mampu mencapai 1.500 barel per hari. Kabarnya, lahan minyak tersebut mampu meingkatkan produksinya hingga 4.000 barel per hari.
Harga yang dipatok untuk mengakuisisi lahan tersebut berkisar di harga US$ 135 juta atau setara Rp 1,6 triliun. Sona Petroleum merupakan perusahaan akuisisi bertujuan khusus ketiga yang terdaftar di Bursa.
Saat ini perusahaan migas asal Malaysia itu tengah meneliti seluruh sejumlah aset pertambangan minyak dan jika menguntungkan, Sona Petroleum akan berusaha mencapai kesepakatan pembelian awal tahun depan.
Perusahaan tersebut memang tengah aktif menjelajahi lahan-lahan minyak baru seperti satu lahan tambang di Australia yang akhirnya ditinggalkan tanpa kesepakatan apapun.
Sementara pada September, terdapat spekulasi bahwa Sona tengah mengamati saham di RH Petrogas Ltd., Singapura yang dikendalikan pengusaha Sarawak, Tan Sri Tiong Hiew King. Sayangnya kesepakatan pembelian tersebut juga tak sempat terealisasi.
Namun jika berhasil menguasai lahan minyak di Sumatra, itu akan menjadi aset berkualifikasi pertama yang dimiliki Sona Petroleum.
Seperti dikutip dari The Star, Senin (9/12/2013), sejumlah sumber mengklaim Sona Petroleum tengah mencari cara untuk membeli 100% saham lahan minyak di Sumatra yang tercatat mampu mencapai 1.500 barel per hari. Kabarnya, lahan minyak tersebut mampu meingkatkan produksinya hingga 4.000 barel per hari.
Harga yang dipatok untuk mengakuisisi lahan tersebut berkisar di harga US$ 135 juta atau setara Rp 1,6 triliun. Sona Petroleum merupakan perusahaan akuisisi bertujuan khusus ketiga yang terdaftar di Bursa.
Saat ini perusahaan migas asal Malaysia itu tengah meneliti seluruh sejumlah aset pertambangan minyak dan jika menguntungkan, Sona Petroleum akan berusaha mencapai kesepakatan pembelian awal tahun depan.
Perusahaan tersebut memang tengah aktif menjelajahi lahan-lahan minyak baru seperti satu lahan tambang di Australia yang akhirnya ditinggalkan tanpa kesepakatan apapun.
Sementara pada September, terdapat spekulasi bahwa Sona tengah mengamati saham di RH Petrogas Ltd., Singapura yang dikendalikan pengusaha Sarawak, Tan Sri Tiong Hiew King. Sayangnya kesepakatan pembelian tersebut juga tak sempat terealisasi.
Namun jika berhasil menguasai lahan minyak di Sumatra, itu akan menjadi aset berkualifikasi pertama yang dimiliki Sona Petroleum.