Niat Joko Widodo (Jokowi), Gubernur DKIÂ Jakarta, membenahi transportasi publik di ibukota mulai mendapatkan perhatian masyarakat. Bahkan salah seorang pengusaha rela menyumbangkan 10 unit armada bus Transjakarta ditambah uang Rp 6 miliar.
Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Tahir Foundation mengaku terkesan dengan sosok Jokowi yang dinilainya sebagai gubernur yang pro-rakyat. Tak heran jika lembaga ini rela memberikan uang dan unit bus Transjakarta.
Sumbangan ini menjadi istimewa karena Tahir Foundation ternyata milik salah seorang pengusaha yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes, Tahir.
Tak hanya itu, lewat Tahir Foundation, pemilik kelompok bisnis ini juga menjadi miliarder pertama Indonesia yang masuk dalam organisasi nirlaba buatan Bill & Melinda Gates Foundation.
Gebrakan Tahir Foundation menyumbang bus Transjakarta dan uang Rp 6 miliar mungkin sebagian dari aktivitas sosial yang dilakukan lembaga ini. Melongok sepak terjangnya, Tahir adalah contoh miliarder yang bisa jadi panutan karena tak pelit mengeluarkan uang ratusan miliar demi kesehatan orang miskin atau untuk beasiswa.
Kiprah tahir di dunia bisnis dimulai ketika dirinya merintis usaha dealer kendaraan pada 1980. Sayang usahanya ini menemui kegagalan dan membuat Tahir ubah haluan ke bisnis garmen.
Dengan berbagai kegagalan yang diikuti kerja kerasnya, Tahir akhirnya bisa membangun kerajaan bisnisnya. Lewat bendera Mayapada, Tahir kini menjalani bisnis di bidang perbankan, real estate, rumah sakit, serta merambah dunia media dengan mendirikan Forbes Indonesia.
Sebelum memulai bisnis, Tahir sebetulnya tengah merancang karier di dunia kedokteran dengan menjadi mahasiswa sekolah kedokteran di Taiwan. Namun kematian sang Ayah, membuatnya harus berhenti melanjutkan studinya tersebut.
Tahir pun memutuskan belajar bisnis di Singapura dan kembali ke Indonesia dengan mendirikan Bank Mayapada. Selain bank, pundi-pundi kekayaan Tahir juga berasal dari bisnis real estate-nya.
Forbes mencatat kekayaan Tahir hingga akhir Maret 2013 mencapai US$ 2 miliar. Kekayaan itu cukup menempatkannya dalam peringkat ketujuh orang terkaya di Indonesia atau 736 dunia.
Lewat kekayaannya itu pula, Tahir menjadi salah satu miliarder paling murah hati di tanah air. Forbes mencatat, Tahir menyumbangkan tak kurang dari US$ 50 juta atau Rp 475 miliar untuk sejumlah universitas di China, Indonesia, Amerika Serikat, dan Singapura.
Tak hanya Tahir, sang Istri yang merupakan putri dari pengusaha Indonesia Mochtar Riady, Rosy Riady, juga mendirikan yayasan sosial h2h Charity yang berperan membantu menyekolahkan anak-anak kurang mampu di Indonesia.
Kabar teranyar dari aktifitas filantropi Tahir adalah keputusannya untuk bergabung dengan Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan sosial milik miliader terkaya di dunia Bill Gates.
Tepat pada 24 April 2013, Tahir diketahui menyumbangkan dana hingga US$ 100 juta setara Rp 950 miliar, dari rencana sebesar US$ 200 juta. Sumbangan itu untuk membantu yayasan tersebut menanggulangi melawan masalah TBC, HIV, dan malaria di Indonesia. Dana tersebut juga digunakan untuk memperluas akses alat kontrasepsi.(Shd)
Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Tahir Foundation mengaku terkesan dengan sosok Jokowi yang dinilainya sebagai gubernur yang pro-rakyat. Tak heran jika lembaga ini rela memberikan uang dan unit bus Transjakarta.
Sumbangan ini menjadi istimewa karena Tahir Foundation ternyata milik salah seorang pengusaha yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes, Tahir.
Tak hanya itu, lewat Tahir Foundation, pemilik kelompok bisnis ini juga menjadi miliarder pertama Indonesia yang masuk dalam organisasi nirlaba buatan Bill & Melinda Gates Foundation.
Gebrakan Tahir Foundation menyumbang bus Transjakarta dan uang Rp 6 miliar mungkin sebagian dari aktivitas sosial yang dilakukan lembaga ini. Melongok sepak terjangnya, Tahir adalah contoh miliarder yang bisa jadi panutan karena tak pelit mengeluarkan uang ratusan miliar demi kesehatan orang miskin atau untuk beasiswa.
Kiprah tahir di dunia bisnis dimulai ketika dirinya merintis usaha dealer kendaraan pada 1980. Sayang usahanya ini menemui kegagalan dan membuat Tahir ubah haluan ke bisnis garmen.
Dengan berbagai kegagalan yang diikuti kerja kerasnya, Tahir akhirnya bisa membangun kerajaan bisnisnya. Lewat bendera Mayapada, Tahir kini menjalani bisnis di bidang perbankan, real estate, rumah sakit, serta merambah dunia media dengan mendirikan Forbes Indonesia.
Sebelum memulai bisnis, Tahir sebetulnya tengah merancang karier di dunia kedokteran dengan menjadi mahasiswa sekolah kedokteran di Taiwan. Namun kematian sang Ayah, membuatnya harus berhenti melanjutkan studinya tersebut.
Tahir pun memutuskan belajar bisnis di Singapura dan kembali ke Indonesia dengan mendirikan Bank Mayapada. Selain bank, pundi-pundi kekayaan Tahir juga berasal dari bisnis real estate-nya.
Forbes mencatat kekayaan Tahir hingga akhir Maret 2013 mencapai US$ 2 miliar. Kekayaan itu cukup menempatkannya dalam peringkat ketujuh orang terkaya di Indonesia atau 736 dunia.
Lewat kekayaannya itu pula, Tahir menjadi salah satu miliarder paling murah hati di tanah air. Forbes mencatat, Tahir menyumbangkan tak kurang dari US$ 50 juta atau Rp 475 miliar untuk sejumlah universitas di China, Indonesia, Amerika Serikat, dan Singapura.
Tak hanya Tahir, sang Istri yang merupakan putri dari pengusaha Indonesia Mochtar Riady, Rosy Riady, juga mendirikan yayasan sosial h2h Charity yang berperan membantu menyekolahkan anak-anak kurang mampu di Indonesia.
Kabar teranyar dari aktifitas filantropi Tahir adalah keputusannya untuk bergabung dengan Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan sosial milik miliader terkaya di dunia Bill Gates.
Tepat pada 24 April 2013, Tahir diketahui menyumbangkan dana hingga US$ 100 juta setara Rp 950 miliar, dari rencana sebesar US$ 200 juta. Sumbangan itu untuk membantu yayasan tersebut menanggulangi melawan masalah TBC, HIV, dan malaria di Indonesia. Dana tersebut juga digunakan untuk memperluas akses alat kontrasepsi.(Shd)