Sektor keuangan di Tanah Air masih memiliki daya tarik bagi kalangan pengusaha asing. Terbukti, perusahaan asuransi yang berbasis di Hong Kong, Pacific Century Group (PCG) mulai menjalankan bisnis asuransi jiwa dengan bendera PT Finansial Wiratrama Danadyaksa Indonesia atau FWD Life Indonesia.
Chief Operating Officer FWD Life Indonesia Lee San Yuen mengklaim sebagai perusahaan asuransi jiwa yang sepenuhnya berbasis elektronika di Indonesia. Keunggulan inilah yang membedakannya dengan perusahaan asuransi yang sudah beroperasi di Tanah Air.
"Kami perusahaan asuransi jiwa pertama yang sepenuhnya berbasis elektronik di Indonesia dan itu menjadi pembeda utama kami dengan perusahaan asuransi jiwa yang lain," ungkapnya di Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Bagi FWD Life Indonesia, penerapan teknologi dalam bisnis asuransi perlu diterapkan seiring semakin tingginya pengguna internet di Indonesia. Selain itu, meningkatnya jumlah pengakses telepon genggam telah menciptakan satu kelompok masyarakat tersendiri.
"Kami menawarkan konsumen sebuah pendekatan baru berasuransi yang inovatif, dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, serta nyaman," tegasnya.
Untuk tahun pertama, FWD Life Indonesia menargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 1.200 agen. Sementara dalam lima tahun ke depan, perseroan bercita-cita menjadi 10 besar perusahaan asuransi jiwa teratas di Indonesia.
FWD Life Indonesia sebelumnya dikenal sebagai PT Asuransi Agraprana Aksata yang pernah didirikan pada bulan November 2012. Asuransi tersebut kemudian bergabung dengan FWD Group, sebuah bisnis asuransi dari Pacific Century Group yang berbasis di Asia untuk itulah kemudian berubah nama menjadi FWD Life Indonesia. (Yas/Shd)
Baca juga
Chief Operating Officer FWD Life Indonesia Lee San Yuen mengklaim sebagai perusahaan asuransi jiwa yang sepenuhnya berbasis elektronika di Indonesia. Keunggulan inilah yang membedakannya dengan perusahaan asuransi yang sudah beroperasi di Tanah Air.
"Kami perusahaan asuransi jiwa pertama yang sepenuhnya berbasis elektronik di Indonesia dan itu menjadi pembeda utama kami dengan perusahaan asuransi jiwa yang lain," ungkapnya di Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Bagi FWD Life Indonesia, penerapan teknologi dalam bisnis asuransi perlu diterapkan seiring semakin tingginya pengguna internet di Indonesia. Selain itu, meningkatnya jumlah pengakses telepon genggam telah menciptakan satu kelompok masyarakat tersendiri.
"Kami menawarkan konsumen sebuah pendekatan baru berasuransi yang inovatif, dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, serta nyaman," tegasnya.
Untuk tahun pertama, FWD Life Indonesia menargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 1.200 agen. Sementara dalam lima tahun ke depan, perseroan bercita-cita menjadi 10 besar perusahaan asuransi jiwa teratas di Indonesia.
FWD Life Indonesia sebelumnya dikenal sebagai PT Asuransi Agraprana Aksata yang pernah didirikan pada bulan November 2012. Asuransi tersebut kemudian bergabung dengan FWD Group, sebuah bisnis asuransi dari Pacific Century Group yang berbasis di Asia untuk itulah kemudian berubah nama menjadi FWD Life Indonesia. (Yas/Shd)
Baca juga
Perusahaan Asuransi Curang, LPS Jamin Kerugian Nasabah
Perusahaan Asuransi Diwanti-wanti Tak Beri Komisi Besar ke Broker
Banting Tarif Premi, Banyak Asuransi Umum Gulung Tikar
Advertisement