Liputan6.com, Jakarta - Kroasia melaju ke Piala Dunia 2014 dengan penuh perjuangan. Walau terlihat menjanjikan pada enam laga awal, dengan meraih kemenangan dan sekali imbang, namun Kroasia tampil buruk di laga tersisa.
Mereka hanya meraih satu poin dari 12 poin maksimal. Ironisnya, mereka juga menelan dua kekalahan memalukan di kandang lawan Skotlandia dan Belgia. Beruntung mereka bisa menjalani lolos ke babak playoffs karena unggul dua poin atas Serbia yang finis di peringkat ketiga.
Di babak playoffs mereka harus bertanding melawan Islandia. Laga ini sangat berat karena pelatih Igor Stimac tiba-tiba mundur setelah laga di kualifikasi grup. Namun penggantinya, Niko Kovac ternyata tidak mengecewakan.
Bermain imbang tanpa gol di leg pertama, Kroasia akhirnya melangkah ke Brasil setelah menang 2-0 di leg kedua. Pencetak gol dalam laga itu adalah Mario Mandzukic dan Darijo Srna. Kroasia pun melaju ke Piala Dunia untuk keempat kalinya.
Kiprah di Piala Dunia
Penampilan Kroasia yang paling diingat tentu saja saat mereka finis di peringkat ketiga pada Piala Dunia 1998. Saat itu Davor Suker dan kawan-kawan mengejutkan publik meski tak pernah diunggulkan.
Di babak grup, Kroasia menelan kekalahan 0-1 dari Argentina di laga pembuka. Namun, mereka sukses menang atas Jamaika dan Jepang untuk memastikan lolos ke babak 16 besar.
Di babak 16 besar, Kroasia menaklukkan Rumania 1-0 dan lolos ke babak delapan besar lawan Jerman. Datang sebagai underdogs, Kroasia justru memaksa Tim Panser berkemas karena menang dengan skor telak 3-0.
Sayang di babak semifinal, Kroasia harus takluk dari Prancis yang akhirnya menjadi juara di turnamen itu. Namun, Kroasia bisa pulang dengan bangga karena mampu menang 2-1 atas Belanda sekaligus menempati peringkat ketiga Piala Dunia 1998.
Dalam dua Piala Dunia selanjutnya, Kroasia tampil buruk. Mereka tak lolos dalam babak grup Piala Dunia 2002, dan juga 2006. Bahkan Kroasia absen dalam gelaran terakhir di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Pemain Bintang
Luka Modric merupakan andalan Kroasia di Piala Dunia kali ini. Gelandang Real Madrid itu merupakan pengatur serangan andal di tim dan sedang memasuki masa emas dalam kariernya.
Menjalani debut sejak 2006, Modric telah mengikuti tiga turnamen besar. Yakni Piala Dunia 2006, dan Piala Eropa 2008, dan 2012. Bahkan di Piala Eropa 2008, namanya masuk dalam daftar pemain terbaik turnamen.
Prestasi itu jelas membanggakan, karena dia menjadi pemain Kroasia kedua yang pernah mendapatkannya setelah Davor Suker. Sejauh ini Modric telah mencetak delapan gol dari 71 kali penampilan bersama timnas.
Dan dengan performa terbaiknya sepanjang musim ini, maka Modric dipastikan menjadi andalan agar Kroasia lolos dari grup A. "Modric pemain luar biasa, dia bisa bermain dalam banyak posisi," kata pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti.
Pelatih
Nama Niko Kovac memang masih asing di dunia kepelatihan. Maklum dia baru menjadi pelatih resmi saat menangani timnas U-21 Kroasia pada Januari lalu. Bahkan dia baru menjabat sebagai pelatih timnas Kroasia pada Oktober lalu.
Total, Kovac baru tiga kali menangani timnas Kroasia. Dalam tiga laga itu dia meraih dua kali imbang dan hanya sekali menang lawan Islandia. Namun kemenangan lawan Islandia pada 15 November lalu memastikan langkah Kroasia ke Piala Dunia 2014.
Bersama timnas U-21 Kroasia, prestasi mantan pemain Bayern Muenchen itu memang menjanjikan. Dia mencatatkan lima kemenangan dari lima laga yang dijalani. Torehan golnya juga fantastis karena mampu mencetak 16 gol tanpa kebobolan sekali pun.
Tugas Kovac di Piala Dunia nanti memang tidak mudah. Ia harus membawa timnya menghadapi tuan rumah Brasil, tim kuat Afrika, Kamerun, dan langganan Piala Dunia, Meksiko.
Jika Kovac sukses membawa Kroasia lolos bukan tak mungkin namanya menjadi rebutan klub-klub elite Eropa. Meski kontraknya bersama timnas masih berlaku hingga tahun 2016 nanti.