Liputan6.com, Amsterdam - Klub asal Belanda SDZ Amsterdam menyampaikan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya pemain muda belia asal Indonesia, Ferdyan Sjarifudin, yang diduga dibunuh oleh ayahnya sendiri.
Ferdyan ditemukan sudah tak bernyawa di depan apertemen, Spaarndammerbuurt, Amsterdam. Diduga, pemain berusia 10 tahun itu dibunuh oleh ayahnya sendiri, mengingat tak harmonisnya hubungannya dengan sang ayah.
Ferdyan berasal dari Madiun, Jawa Timur. Dia bergabung bersama SDZ Amsterdam pada musim 2012/2013. Ferdyan baru saja terpilih masuk ke dalam tim E6 (tim utama akademi) dan berlaga di ajang Liga Mickey Mouse.
"Kami sangat sedih karena tak bisa melihat Ferdyan berlatih lagi di kompleks kami. Dia sebenarnya tak mengalami sakit apa-apa. Kami berharap orang tua, keluarga, rekan-rekan, dan pelatih Ferdyan diberi ketabahan," demikian pernyataan SDZ Amsterdam di situs resminya.
Baca Juga:
Diduga Dibunuh Ayah, Pemain Bola Cilik Indonesia Tewas di Belanda
Penuh Keajaiban, 7 Pemain Ini Berjuluk Raja di Dunia Sepak Bola
Untuk Pertama Kalinya, Messi Isyaratkan Tinggalkan Barcelona
Tewas tak wajar
Pihak klub dan sekolah tempat Ferdyan menuntut ilmu merasa sangat kehilangan. Terlebih, Ferdyan meninggal dengan cara tidak wajar. Untuk mengenang almarhum, guru dan teman sekolahnya beberapa hari lalu melakukan long march ke tempat tinggal Ferdyan.
Sesampai di apertemen Ferdyan, mereka menaruh karangan bunga di apartemen. Kerabat korban juga menyampaikan duka cita lewat tulisan di dinding apartemen. "Waaron? R.I.P Ferdyan" (Kenapa? Istirahat dalam damai Ferdyan).
"Ferdyan benar-benar sangat menikmati kariernya di sini. Dia sangat mandiri. Ibu Ferdyan selalu setia mendampinginya di pinggir lapangan baik di Liga Mickey Mouse maupun Liga Champions," lanjut SDZ Amsterdam.
"Ferdyan adalah pemain yang manis dan lembut. Dia tak pernah bermain kasar atau dengan sengaja mencederai lawan."
Baca Juga:
5 Pemain Sepak Bola yang Gay
Low Ungkap Rahasia Kemenangan Jerman atas Spanyol
5 Kiper Terkokoh Dunia di Satu Dekade Terakhir
Advertisement