Liputan6.com, Dubai - Indonesia mengirimkan empat wakilnya ke ajang Superseries Finals 2014 yang akan digelar di Hamdan Sports Complex, Dubai, Uni Emirat Arab, 17 sampai 21 Desember 2014. Superseries Finals merupakan turnamen bulu tangkis tutup tahun.
Turnamen ini hanya diikuti delapan pemain terbaik dunia dalam setahun untuk masing-masing nomor. Satu negara diwakili maksimal dua pemain atau pasangan untuk setiap nomor.
Keempat wakil Indonesia yang tampil pada ajang ini adalah Tommy Sugiarto (tunggal putra), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran), Mohammad/Hendra Setiawan (ganda putra), dan Greysia Polii/Nitya Krishinda (ganda putri).
Berdasarkan ranking Federasi Bulu Tangkis Dunia atau BWF per 11 Desember 2014, hanya Greysia/Nitya yang berada di luar delapan besar. Perebut medali emas Asian Games 2014 tersebut menempati peringkat sembilan dunia. Sementara Tommy di peringkat kelima, Ahsan/Hendra kedua, dan Tontowi/Liliyana keempat.
Berikut profil singkat empat wakil Indonesia di Superseries Finals 2014:
Tommy Sugiarto
1. Tommy Sugiarto
Dibandingkan tahun lalu, prestasi Tommy Sugiarto untuk tahun ini boleh dibilang menurun. Tunggal putra terbaik Indonesia itu belum meraih gelar juara sepanjang tahun ini. Prestasi terbaik Tommy adalah runner-up Maybank Malaysia Open 2014. Sementara tahun lalu, Tommy meraih satu gelar di Singapura Open.
Di ajang Superseries Finals 2014, Tommy bergabung di Grup A bersama Jan O Jorgensen (Denmark), Kidambi Srikanth (India), dan Kento Momota (Jepang). Tahun lalu, putra mantan pebulu tangkis nasional Icuk Sugiarto tersebut menempati peringkat kedua setelah di final takluk dari Lee Chong Wei asal Malaysia. Tahun ini, Chong Wei tidak bisa ambil bagian menyusul larangan bertanding karena tersangkut kasus doping.
Tidak mudah bagi Tommy untuk bisa lolos dari babak grup. Jan O Jorgensen merupakan lawan kuat dan pesaing Chen Long dalam perebutan gelar juara. Sementara itu, Kento Momota pernah mengalahkan Tommy di China Masters Superseries 2013.
Advertisement
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
2. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Hasil mengecewakan didapat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Superseries Finals 2013. Peraih tiga gelar juara All England itu harus menelan tiga kekalahan di babak grup. Tontowi/Liliyana kalah masing dari Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailand), Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok), dan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Tahun ini, Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir kembali akan bertemu Sudket/Saralee dan Joachim/Christinna setelah ketiganya tergabung di Grup B. Sementara satu pasangan lagi adalah Liu Cheng/ Bao Yixin dari Tiongkok. Jika melihat kekuatan lawan, Tontowi/Liliyana punya peluang lolos ke semifinal. Dengan catatan, Tontowi/Liliyana bisa mengatasi faktor non teknis, seperti mental dan konsistensi untuk terus fokus selama pertandingan.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
3. Mohammad/Hendra Setiawan
Sejak pertama digelar pada 2008, Indonesia baru sekali merebut gelar di turnamen tutup tahun Superseries Finals. Adalah pasangan Mohammad/Hendra Setiawan yang melakukannya pada tahun lalu di Malaysia. Ketika itu, Ahsan/Hendra yang merupakan unggulan pertama mengalahkan ganda putra Korea Selatan, Kim Ki-jung/Kim Sa-rang, 21-14 dan 21-16.
Namun, tidak mudah bagi Ahsan/Hendra untuk mengulangi prestasi tersebut tahun ini. Bergabung di Grup A, Ahsan/Hendra bertemu musuh bebuyutannya, yakni Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong dari Korea Selatan. Di grup ini juga tergabung pasangan Tiongkok, Chai Biao/ Hong Wei, dan Ko Sung Hyun/ Shin Baek Choel dari Korea Selatan.
Peluang Ahsan/Hendra lolos ke semifinal tetap terbuka. Keempat ganda putra ini sudah mengenal kelemahan serta kekuatan mereka dan saling mengalahkan.
Advertisement
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari
4. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menjadi satu-satunya ganda putri Indonesia yang lolos ke Superseries Finals 2014 di Dubai, Uni Emirat Arab. Sebenarnya, peraih medali emas Asian Games 2014 ini berada di luar delapan besar ranking superseries, tepatnya di posisi sembilan. Namun, Greysia/Nitya bisa tampil di turnamen bulu tangkis yang hanya diikuti delapan pemain atau pasangan terbaik ranking superseries karena negara peserta diwakili maksimal dua pemain/pasangan untuk setiap nomor.
Tiongkok memiliki tiga ganda putri di delapan besar ranking superseries. Artinya, satu pasangan harus tersisih dan ganda yang berada di bawahnya akan naik untuk mengisi posisi yang ditinggalkan. Dengan demikian, Tiongkok cuma diwakili Tian Qing/Zhao Yunlei yang ada di peringkat satu dan Luo Ying/Luo Yu yang menempati peringkat keempat.
Baca juga:
Maria Rahajeng Ternyata Ngefans Berat dengan Liverpool
5 Agen Pemain Paling Berpengaruh di Sepak Bola Dunia
Inilah 3 Laga Ulangan di Babak 16 Besar Liga Champions