Liputan6.com, Jakarta - Ketika sebuah wawancara terjadi biasanya narasumber akan memberikan kata-kata pamungkas kepada wartawannya saat menjawab pertanyaan terakhir. Namun reporter yang mewawancarai Bahram Afsharzade, Presiden klub Esteghlal, sepertinya tak mengira bakal mendapat "hadiah spesial".
Dalam sebuah wawancara, jika kata-kata pamungkas sulit dipikirkan biasanya orang yang diwawancara akan memberikan senyuman dan mengucapkan terima kasih.
Akan tetapi berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Bahram yang mewakili Esteghlal- salah satu klub terbesar di Iran-. Setelah memberikan wawancara ia memberikan sebuah tinjuan yang mengarah ke kemaluan reporter.
Sontak reporter itu kaget dan mengerang kesakitan dengan mengeluarkan suara yang terdengar jelas oleh penangkap suara. Sementara itu, Bahram entah cuek atau tidak mendengar jeritan reporter langsung pergi tanpa ekspresi sedikit pun. (Deny Adi Prabowo)
Baca juga:
Advertisement
Sering Cedera, Diaby Catat Sejarah di Arsenal