Saat Diego Costa Memilih Main Tarkam

Beberapa pemain asing juga ikut main di kompetisi tarkam.

oleh Gatot Susetyo diperbarui 13 Mei 2015, 04:41 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2015, 04:41 WIB
Ilustrasi PSSI dibekukan
Ilustrasi PSSI dibekukan

Liputan6.com, Batang- Ada pemandangan menarik pada hajatan turnamen antarkampung (tarkam) bertajuk Piala GP Ansor yang digelar di lapangan Desa Pandansari, Kecamatan Warungasem, Batang, Jateng pekan lalu. Para pemain profesional dari klub-klub di kawasan pantura Jateng seperti Persibat Batang, Persip Pekalongan, dan PSIS pamer kebolehan di ajang ini.

Beberapa legiun asing seperti Ronald Fagundez, Roberto Kwateh, Julio Alcorse, Diego Costa, dan El Hadji juga ambil bagian di turnamen tersebut karena kompetisi profesional tengah vakum akibat PSSI dibekukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Tak pelak, tarkam ini seolah gambaran kekuatan tiga klub Pantura Jateng tersebut. Namun anak-anak Persip boleh berbangga hati. Mereka jadi finalis di turnamen ini. Meskipun kekuatan klub berjuluk Laskar Kalong ini terpecah di dua klub berbeda yakni PS Bahurekso dan PS Lasta Talun. Bahkan tim juara, PS Bahurekso menyewa pelatih Persip Gatot Barnowo sekaligus.

“Biasanya yang di-bon para bos klub tarkam hanya pemain. Tapi ini tumben pelatih juga disewa. Saya tak mencari uang di tarkam ini, tapi lebih sebagai penyemangat para pemain yang mayoritas sudah saya kenal. Supaya mereka tetap punya semangat hidup, meski kompetisi dihentikan PSSI. Ini juga salah satu tekad saya agar sepak bola tak mati dalam kondisi seberat apapun,” ucap Gatot Barnowo.

Ellie Aiboy yang tercatat sebagai pilar Persip musim ini pun merumput bersama tim Lasta Talun. “Kami tetap main serius, meski yang kami hadapi teman-teman satu tim di Persip. Karena kami punya bos masing-masing. Kami anggap tarkam seperti ini sebagai persiapan pramusim untuk jaga kondisi fisik. Karena manajemen Persip sudah meliburkan kami. Ya, lumayan dapat keringat juga dapat honor. Minimal kami punya uang saku setelah klub Persip tak menggaji kami,” tutur Elie Aiboy.

“Sebagai pelatih, saya bangga anak-anak Persip bertemu di final tarkam ini. Ini bukti kalau tim polesan saya tak kalah dibanding para pemain Persibat dan PSIS. Kalau kompetisi tak dihentikan, saya yakin Persip bisa berada di papan atas klasemen,” kata Gatot Barnowo.

Baca Juga:

Bukan Treble, Barcelona Bisa Boyong 6 Trofi Musim Ini

Aksi Depay Tiru Tendangan Bebas ala Ronaldo

Barcelona Berhasil Lewati Rekor Real Madrid, Apa Itu?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya