Juara Copa America Terancam Tidak Terima Hadiah

Kekhawatiran itu muncul setelah rekening Konfederasi sepakbola Amerika CONMEBOL dibekukan menyusul investigasi skandal korupsi FIFA.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 27 Jun 2015, 09:58 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2015, 09:58 WIB
20150626-Copa-Amerika-Ketegangan-Suporter-Peru-dan-Bolivia5
Ribuan suporter Bolivia berkumpul menyaksikan pertandingan perempat final Peru melawan Bolivia di Copa America 2015 di La Paz, Bolivia, (26/6/2015) dini hari. Peru melangkah ke semifinal usai mengalahkan Bolivia 3-1. (REUTERS/David Mercado)

Liputan6.com, Santiago - Juara Copa America 2015 terancam tidak mendapat hadiah. Kekhawatiran itu muncul setelah rekening Konfederasi sepakbola Amerika CONMEBOL dibekukan menyusul investigasi skandal korupsi FIFA.

Padahal, perhelatan Copa America 2015 di Chile sudah mencapai babak perempat final. CONMEBOL memang menjadi sorotan tajam  pasca penangkapan sejumlah petingginya di Zurich, Swiss jelang Kongres FIFA beberapa waktu lalu.

Imbas dari masalah tersebut, CONMEBOL disebut tidak bisa membayar akomodasi para peserta Copa America. Sang tuan rumah, Chile pun siap memberikan dana talangan. Tapi belakangan, rumor tersebut dibantah Manteri olahraga Natalia Riffo.  Sebagaimana dilansir Sportal, tanggungan Akomodasi menjadi kewajiban penyelenggara, dalam hal ini CONMEBOL.

Pemenang Copa America bakal mendapatkan bonus sebesar USD 4 juta (Rp 59,9 miliar) sementara juara kedua bakal diganjar dengan uang senilai USD 3 juta (Rp 44 miliar).

ESPN beberapa waktu lalu merilis berita, CONMEBOL sedang mengalami krisis keuangan karena rekening mereka dibekukan guna kepentingan penyelidikan. Guna membayar hadiah, termasuk dana tambahan lainnya selama perhelatan Copa America berlangsung, mereka bakal menggunakan dana cadangan sebesar USD 10 juta (Rp 133 miliar).

Cemas dana cadangan tidak mencukupi, CONMEBOL meminta produsen minuman ringan, Coca-Cola salaku sponsor segera mencairkan dana.

Konfederasi sepakbola Amerika Selatan itu pun ketar-ketir mengingat pemegang hak siar, Datisa sampai saat ini baru mengucurkan dana sebesar USD 35 juta (Rp 466 miliar) dari perjanjian penjualan hak siar dengan nominal mencapai USD 80 juta (Rp 1,067 triliun).

Rekening Datisa sendiri diketahui juga ikut dibekukan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat untuk penyelidikan atas kasus korupsi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya