Liputan6.com, Hannover - Perhatian dunia kini tertuju pada Prancis. Ibu kota Paris diguncang dengan serangkaian aksi terorisme. Insiden tersebut setidaknya merenggut 129 korban tewas dan 352 lainnya luka-luka.
Duka mendalam di seantero Eropa membuat Kanselir Jerman, Angela Merkel dan kabinetnya bakal menonton langsung pertandingan persahabatan antara Jerman dan Belanda. Pejabat tinggi Jerman rencananya bakal menunjukkan aksi solidaritas kepada para korban teror di Prancis melalui pertandingan di HDI-Arena, Hannover, Rabu (18/11/2015) lusa.
Advertisement
Hotel tempat Timnas Jerman menginap sempat mendapat teror bom di Paris jelang laga lawan Prancis, Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat. Puncaknya, ketika teroris meledakkan bom di luar Stade de France, tempat laga berlangsung.Â
Demi alasan keamanan, Timnas Jerman terpaksa menginap di dalam stadion. Keesokan hari, mereka langsung terbang pulang ke Jerman. Belakangan terungkap fakta, kalau pelaku bom bunuh diri ingin meledakkan bom di dalam stadion. Mujur, aksi tersebut urung terlaksana karena pelaku lebih dulu dicegat di pintu masuk stadion.
Baca Juga
- Teror Paris: Inggris Bakal Nyanyikan Lagu Kebangsaan Prancis
- Ingin Ledakkan Stade de France, Pelaku Dicegat di Pintu Masuk
- Arema vs PBR: Melawan Dominasi "Singo Edan"
Presiden interim Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), Reinhard Rauball sengaja melanjutkan pertandingan sesuai jadwal. Tidak ada opsi untuk membatalkan pertandingan sekali pun demi alasan keamanan. Sepak bola Jerman bakal memerangi aksi terorisme di laga kontra Belanda. "Pesannya jelas, kami tidak akan membiarkan diri terintimidasi oleh tindakan terorisme," kata Rauball.
"Kami ingin mengirim pesan, faktanya tim bakal tetap melakoni laga persahabatan melawan Belanda beberapa hari setelah mendapat pengalaman buruk di Prancis," ujar Rauball dilansir dari Bild.
Di mata Rauball, partai ini penting untuk membantu Prancis bangkit dari serangkaian aksi teror. "Pelatih kepala, Joachim Loew dan seluruh pemainnya harus menunjukkan solidaritas untuk para korban dan seluruh rakyat Prancis," sambungnya. (Rjp/Jon)*