Liputan6.com, Jakarta - Direktur Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto, menyambut gembira penandatangan Letter of Intention (LOI) MotoGP Indonesia oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Tinton lega karena satu demi satu tahapan membawa MotoGP ke Indonesia mulai terlewati.
"LOI ini payung hukum. Nanti akan ada Kepres (keputusan presiden)," ujar Tinton Rabu (18/11)
"Ini kesempatan emas pemerintah untuk dilihat dunia. Kita harus bangkitkan 'Visit Indonesia'. Tanda-tanda kehidupan sudah ada. Merdeka! Maju tak gentar!" ujar Tinton menggebu-gebu.
Advertisement
Â
Imam Nahrawi telah menandatangani Letter of Intention (LOI) untuk menyelenggarakan MotoGP di Indonesia tahun 2017. LOI ini paling lambat diserahkan pihak Kemenpora pada 20 November mendatang, sebelum Sidang Umum FIM berlangsung pada 21 November 2015.
LOI adalah bentuk perolehan hak kepada Indonesia dari FIM untuk menyelenggarakan dan mempromosikan FIM Road Racing World Champioship Grand Prix di Indonesia dari tahun 2017-2019.
Dengan adanya LOI, penyelenggara MotoGP, Dorna Sport tentu berharap Indonesia menyediakan sirkuit yang layak untuk menggelar balap motor bergengsi tersebut. Jika syarat itu gagal, maka ada 5 negara yang ingin menggantikan Indonesia, yakni Kazakstan, Thailand, Finlandia, Brazil dan Chile.
Menanggapi hal ini, Tinton berharap pihaknya mendapat bantuan dari pemerintah Indonesia, termasuk dari Kemenpora dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor untuk membenahi Sirkuit Sentul. Sebab menurutnya, Sentul merupakan satu-satunya sirkuit yang dikelola swasta.
Baca Juga
- Skuat Prancis Jadi Tameng Timnas Jerman Saat Teror Paris
- Chelsea Pasang Kuda-kuda Tendang Falcao
- 5 Pelayan Terbaik MU di Liga Premier Musim Ini, Siapa Saja?
"Kalau berbicara renovasi, harus dilakukan secara keroyokan. Kita harus bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum, Pariwisata, BUMN dan Pemda Kabupaten Bogor," kata Tinton.
"MotoGP adalah even besar dan Sentul merupakan sirkuit swasta satu-satunya di dunia." (Rco/Win)