Persib Vs Surabaya United: Jaga Peluang

Persiapan Persib terhitung tidak maksimal menghadapi Piala Jendral Sudirman. Tapi toh, Maung Bandung tetap bertaji.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 21 Nov 2015, 07:44 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2015, 07:44 WIB
Latihan Persib Bandung
Kapten Persib, Atep berlatih jelang laga final Piala Presiden 2015 menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (17/10/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Sidoarjo - Persib Bandung harus bersua sejawat di pertandingan kedua babak penyisihan grup C Piala Jendral Sudirman, Sabtu (21/11/2015). Persib harus bersua Persebaya Surabaya United di laga kedua ini.

Jauh sebelum bersua di Piala Jendral Sudirman, kedua kubu sudah pernah bertemu di ajang perserikatan. Duel klasik layak disematkan pada pertandingan ini. Bermula di final Perserikatan 1950, kedua kubu kembali bersua di partai puncak perserikatan 39 tahun kemudian. 

Setelah era perserikatan selesai, pertarungan masih berlanjut. Setidaknya, sejak 2004, kedua tim sudah tujuh kali bersua. Hasilnya, Persib memenangkan tiga pertandingan, seri dua kali dan kalah dua kali.

Fakta menariknya, Surabaya United tidak pernah menang saat bertandang ke markas Persib Bandung. Kemenangan terbesar Persib terjadi pada 23 Januari 2010 di Bandung. Tim Kota Kembang ini menang dengan skor 4-2. Terakhir, Persib menang 3-1 atas Persebaya. 

Pada pertandingan akhir pekan ini, kemenangan bakal menentukan kiprah Persib vs Surabaya United di gelaran yang diprakarsai oleh TNI ini. Persib menempati posisi runner-up dengan 3 poin. Sedangkan, Persebaya harus puas terdampar di dasar klasemen.

Tempat untuk Darah Muda

Kedua kubu terakhir bertemu pada 7 September 2015 di babak penyisihan grup Piala Presiden 2015.  Ketika itu, Maung Bandung menang dua gol tanpa balas pada pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat.

Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman sangat mengantisipasi Surabaya United yang berstatus sebagai tuan rumah. Sebab, kali ini giliran Bajul Ijo bertindak sebagai tuan rumah. 

"Tidak mudah untuk menghadapi Surabaya, sebagai tim tuan rumah, mereka pasti mengincar tiga poin juga. Mereka pasti memburu kemenangan dengan motivasi berlipat," ujarnya.

Pada perhelatan Piala Jendral Sudirman, Persib sendiri sebenarnya tidak berada dalam kondisi terbaik. Bintang baru Persib, Zulham Zamrun mengalami cedera setelah mengikuti tarkam di Pare-Pare. Kendati demikian, toh Persib masih tetap bertaji. Itu dibuktikan dengan sukses membekap Persela Lamongan di pertandingan pertama lalu. 

Dan, jelang pertandingan kontra Surabaya United hari ini, Persib bakal mendapatkan suntikan setelah Ilija Spasojevic dan Atep Rizal kembali bergabung dengan tim setelah mengalami cedera. Hanya saja, pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman belum menjami Spaso-Atep langsung bermain.

Untuk mensiasatinya, Djadjang juga siap-siap menerjunkan pemain muda bila dibutuhkan.  Gian Zola dan Febri Heriyadi merupakan dua darah muda potensial yang diboyong Persib pada pertandingan Piala Jendral Sudirman. 

"Dua pemain (Atep dan Spasojevic), memang sudah bergabung latihan. Tapi kami belum bisa pastikan keduanya akan bisa membela tim saat mengahadi Persebaya United, Sabtu nanti. Tapi, kami sudah memoles para pemain muda kami agar siap diturunkan sewaktu-waktu," ungkap pelatih yang akrab disapa Djanur ini.

Zola dan Febri tampil menjanjikan ketika Persib mengalahkan Persela di pertandingan pertama, membuat Djadjang kepincut. Dia tidak ragu menurukan keduanya sebagai starter. "Mereka pasti saya turunkan sejak awal." Tapi memang, porsinya tidak banyak."Hanya 30 menit."

Bajul Ijo Cari Spirit Bertanding

Sementara itu, Surabaya United mencoba bangkit dari kekalahan kontra tim amatir PS TNI. Rapor merah di pertandingan pertama ini meninggalkan trauma bagi tim asuhan Ibnu Grahan.

Menurut sang pelatih, hanya spirit bertanding yang tidak dimiliki tim asuhannya. Guna mengatasi masalah ini, Ibnu menggelar uji coba melawan tim Pra PON Jatim di Sidoarjo, Kamis dua hari lalu. Sayang, hasilnya kurang optimal. Surabaya United cuma mampu menang 1 gol."Ini yang kemudian menjadi fokus kami," kata Ibnu, Kamis (19/11/2015).

"Meskipun Evan Dimas dan kawan-kawn fit, tapi fighting spirit harus kami munculkan. Sebab di situlah ciri khas kami," kata mantan pemain legendaris Persebaya ini.

Kemenangan menjadi harga yang sudah tidak bisa ditawar. Pasalnya, kekalahan dari Persib bakal menyulitkan peluang Persebaya lolos ke babak selanjutnya."Saya meminta, permainan ngotot, pantang menyerah dan lepas agar kami bisa membawa pulang poin 3 (menang)," katanya. (Rjp/Rco)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya